Jungkook tersenyum simpul sembari melihat Taehyung dari meja makan, satu tangannya ia gunakan untuk menyanggah kepalanya, sesekali akan terkikik geli saat melihat Taehyung yang terlihat kesusahan membuat tteobokki untuk nya, apalagi ketika mendengar ringisan dan umpatan kecil dari Taehyung karna tangannya tak sengaja menyenggol wajan panas di depannya. Kepala pelayan Park sebenarnya ingin membantu tapi bukan Taehyung namanya jika tanpa kata gengsi dalam dirinya, namja itu terlalu percaya diri dan mengatakan jika ia handal dalam masak memasak tapi sekarang lihatlah dia memotong bawang saja matanya sudah berderai air mata, membuat Jungkook tak bisa menahan tawanya terhadap Taehyung.
"Hyung.. cepatlah baby sudah lapar."
"Sebentar lagi."
Jungkook mengetuk-ngetukkan jemari nya di atas meja makan berharap bosannya akan hilang saat ia melakukan hal itu, perutnya terus saja berbunyi dan perih, rasa sakit melanda perutnya sejak tadi tapi ia tahan karna tak mau membuat Taehyung khawatir padanya. Senyuman terukir di bibir ranumnya ketika Taehyung datang sembari membawa semangkuk tteobokki pesanannya.
"Pesanan datang." Taehyung menaruh mangkuk yang ia bawa di depan Jungkook, namja manis itu sudah siap akan menyantap makanan buatan Taehyung tapi niatnya urung ketika melihat masakan Taehyung yang begitu merah seperti terlalu banyak cabai. Padahalkan ia minta tteobokki manis bukan pedas.
"Hyung.. ini manis kan?" Tanya Jungkook ragu, dan dengan mantap Taehyung mengangguk.
"Tentu saja.. silahkan coba pasti kau akan ketagihan, karna masakanku itu enak loh." Jungkook tersenyum canggung, tapi ia tetap menyendok tteobokki itu dan memakannya. Mata doe itu membulat sempurna, kedua pipi gembil Jungkook juga ikut mengembung seperti ingin memuntahkan sesuatu.
"Bagaimana enakkan?"
Jungkook tak menjawab pertanyaan Taehyung, ia dengan cepat berlari ke tong sampah yang ada di dapur, memuntahkan semua tteobokki yang masuk ke mulutnya lalu segera berlari menuju kulkas, mengambil air dingin disana dan segera meminumnya sampai tersisa setengah.
"Kook.. kau tak apa??" Tanya Taehyung khawatir.
"Haahh... hyung!! Itu pedas!! Kau mau membunuhku ya!! Kan aku minta tteobokki yang manis." Jungkook merengut kesal, tangannya bersidekap di depan dada, membuang wajahnya dari tatapan Taehyung. Sedangkan namja itu terlihat blank saat ini.
"Apa maksudmu pedas?? Itu manis kok." Taehyung tak suka, sangat tak suka jika dirinya di bentak sedemikian rupa oleh orang lain.
"Jika kau tak percaya, sana rasakan sendiri, lebih baik aku makan di luar saja." Jungkook melenggang pergi, meninggalkan Taehyung yang kini masih terdiam di tempatnya.
"Masa sih.. pedas. Padahal ku yakin itu rasanya manis." Taehyung mengampiri tteobokki buatannya tadi, dan memasukkan satu suap kedalam mulutnya. Wajahnya memerah dan setelah nya ia melakukan hal yang sama seperti yang Jungkook lakukan tadi.
"Sial.. pantas saja Jungkook marah marah, jika pedasnya seperti ini, mungkin anakku tak akan selamat besok pagi, untung Jungkook tak menelannya tapi Jungkook pergi kemana ya??"
* * *
Jungkook mengusap bahunya yang terasa dingin, namja imut itu meruntuki kebodohannya karna keluar mansion tanpa membawa mantel miliknya, dan sekarang beginilah dirinya, kedinginan karna keluyuran di luar mansion.
"Ck.. jika saja aku tak kesal dengan hyung, mungkin aku akan tetap di mansion." Gerutu namja manis itu, tapi langkahnya terhenti ketika sebuah mobil lamborghini veneno berwarna silver berhenti di sampingnya, Jungkook melanjutkan langkahnya terlalu malas meladeni pemilik mobil itu, ya Jungkook tahu siapa pemiliknya terlalu hapal malah, siapa lagi kalau bukan Kim Taehyung.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Kim
Fanfiction(END) MPREG Yang Jungkook rasakan hanyalah pelecehan,dan penyiksaan terhadap dirinya saat hidupnya dijadikan jaminan akan hutang ibunya yang memang orang tak berada. jungkook rela jika harus menggantikan posisi sang ibu. Hanya itu yang bisa dia laku...