BAGIAN II

30.8K 1K 6
                                    

Mara pov
"Apa mungkin aku bisa mendapatkan mu lagi pri, aku tak tega melihat wajahmu lusuh matamu sembab begini. Izinkan pri izinkan aku untuk menjadi suami mu aku akan menjaga mu sepenuh hatiku".

Aku melihatnya dari jauh aku tak berani mendekatinya. Dia adalah wanita yang dulu ku sia siakan ketika aku merasakan rindu yang sangat berat.
Aku sadar aku jatuh cinta dengannya, namun sayang aku menyisakan luka di hatinya ketika dulu kami pernah dekat.
Aku yang selalu mempermasalahkan bentu tubuhnya yang gendut dan mempermasalahkan segala sesuatu tentang fisiknya.
Sampai suatu hari ternyata aku jatuh cinta dan ingin memilikinya, bukan untuk ku jadikan pacar tapi aku ingin menjadikannya istriku namun aku gagal ketika aku menemui orang tuanya walau aku tau dia telah bekerja keluar kota tepatnya di kalimantan untuk meminangnya melalui orang tuanya.
Aku gagal ketika ayahnya mengatakan bahwa dia akan menikah seminggu lagi di kalimantan.
Nasi telah menjadi bubur yang ada hanya penyesalan di dalam hatiku.
                           🌸🌸🌸

"Bagaimana keadaanmu sis, kamu sudah mulai membaikan? Ayo sis kamu harus bisa move on perlahan, aku tau ini berat tapi kamu harus bisa" kata kata ini keluar dari fika teman KKN ku
"Alhamdulillah sudah lebi baik, insya Allah aku akan selalu mencobanya sis" kataku.
"Pri bagaimana kalau besok kita pergi keluar. Kita semua?" Ajak mutia
Aku tau mereka semua sedang mencoba menghiburku dan aku akan mencoba mengikuti kemauan mereka.
"Baiklah, ayo kita pergi keluar bersama besok" kataku
                              🌸🌸🌸
Setelah kepulangan mereka aku terus saja memikirkan apakah aku harus keluar besok dan mencoba menghadapi dunia ini dengan kenyataan yang ada dengan menyandang status baru ku yang tak bersuami yang biasa di panggil orang janda.
Entahlah aku siap atau tidaknya semua tergantung kepada diriku sebenarnya. Dan aku merasa apasalahnya aku mencoba toh sudah banyak wanita seperti diriku dan ini bukan langka.

Ke esokan harinya

Aku keluar dari kamar dengan setelan santai ku yang tidak mencolok. Ku ambil kunci mobil ku dan aku berpamitan dengan ayah dan mama ku.
"Ma, yah kakak pergi dulu" pamitku.
"Hati hati ya nak, jangan pikirkan apapun ketika kau sedang membawa kendaraan" Kata peringatan dari ayahku.
"Iyaa yah, kakak tau itu" kataku
Aku melajukan mobil ku menuju sebuah taman tempat aku dan teman temanku janjian.
Ketika aku turun dari mobil aku melihat dia sosok yang ingin aku hindari setiap bertemu. Entah alasan apa sehingga aku selalu ingin menghindarinya. Apakah karena cerita masalalu? Atau hal lain akupun tak tau.
"Prriii.. hey" dia memanggilku. Apa kah dia memanggilku atau hanya halusinasiku saja akupun tak tau.
Aku hanya menoleh ke arahnya dan memberikan senyuman terbaik ku.
Dan berjalan meninggalkannya diparkiran.

Aku Suami PenggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang