BAGIAN VI

20K 756 0
                                    

Di sini diruang tamu ini aku melihat gani duduk di samping kiri ayahnya dan di samping kanan mamanya, dan tak kalah mengejutkannya papa mertua ku, eh ralat mantan mertua ku juga sudah duduk berhadapan dengan ayah, jangan tanya aku dimana sudah pasti aku di apit kedua wanita cantik ku mama dan mama mertua ku.

"Baiklah assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh" salam pembuka dari ayah yang membuat jantungku lari dengan kecepatan tinggi
"Waalaikumsalam warahmatulllah" jawab semua orang yang menonton diriku yang malang ini, yaa ini hanya menurutku saja tidak dengan mereka yang bahagia.
"Adapun maksud dan tujuan kita disini sebagai orang tua dari anak anak kita adalah untuk saling mempererat hubungan kita yang insya Allah secepatnya akan menjadi besan, kepada pak anwar gani saya persilahkan untuk menyampaikan tujuannya kepada ananda saya" jelas ayah
"Baiklah pak jafar terimakasih telah mengundang kami untuk pertemuan ini, langsung saja tujuan saya kesini adalah untuk mengenal calon menantu saya secara langsung, dan ingin menanyakan kepada ananda apakah sudah siap untuk kami lamar menjadi istri dari anak kami Mara Gani?" Tanya calon mertuaku
"Insya Allah pak hati saya sudah mantap dan insya Allah saya siap menjadi menantu sekaligus istri dari saudara Gani" jawab ku dengan mantap. Aku tak tau alasannya entah apa yang membuat aku tak gagap sedikitpun.
"Baiklah pak, sepertinya kedua belah pihak anak anak kita sudah siap, sebaiknya acara baik ini tidak kita tunda jauh, lebih baik lebih cepa" jelas papa mertua ku
"Kalau dari pihak kami sendiri pak kami ingin minggu depan pernikahannya kita laksanakan, kalau minggu ini sepertinya mepet sekali pak" jawab calon ibu mertua
"Saya setuju saja pak bu, saya juga tidak ingin mengulur acara baik seperti ini, iyakan sayang kamu juga sudah siapkan kalau acara pernikahannya di percepat?" Tanya ayahku lagi
"Saya ikut saudara gani saja yah, kalau dia ingin seperti itu saya siap saja" terangku
"Saya siap dek, jika adek siap juga. Pak hari ini saya ingin memberikan sebuah kalung untuk dek apri, sebagai tanda saja pak kalau dia sudah saya pinang. Apakah bapak mengizinkan ibu saya memakaikannya pada anak bapak?" Tanya gani dengan ayahku. Yang kalian sendiri pasti sudah tau jawaban ayahku.
"Yaaa...iyaaa silahkan saja nak" jawab ayah ku dengan senyuman dan kata yang terbata bata.
"Sini nak dekat sama ibu" kata calon ibu mertua ku
Yang ku jawab dengan anggukan sambil berjalan menuju ibu mertua ku
"Alhamdulillah, pas di lehermu sayang" sambil memelukku
Dengan cepat aku pun mebalasnya dan mencium tangannya

                        🌸🌸🌸🌸

Keesokan harinya setelah acara itu gani menghubungi ku untuk meminta beberapa lembar fotoku dan beberapa surat yang harus aku isi, katanya untuk mendaftarkan surat nikah kami.

"Dek, ini beberapa lembar harus kamu isi dan tandatangani" terang gani
"Baiklah" kataku singkat
"Dek besok aku kesini lagi, mama bilang kita harus segera mencocokkan pakaian kita untuk akad dan acara adat"
"Iya terserah saja"
"Baiklah, kalau begitu aku pamit dulu"
"Hmmmm"

Disini kami sudah sampai di butik bride's good milik sepupu gani. Aku melihat sekitar sana dan sini dan aku melihat satu gaun yang menarik menurutku.
Walau sebenarnya aku juga punya usaha seperti ini, untuk apa mengeluarkan uang banyak kalau aku bisa membantu.

Tapi entah kenapa aku malas untuk mengatakan kepada gani dan calon mertua ku, entahlah aku hanya mengikuti kemauan mereka saja karena aku males dengan urusan seperti ini.

Langsung saja aku mencobanya ke ruang ganti dan ya benar sekali ini sangat pas dibadan ku dan aku suka sekali dengan modelnya yang elegant dan sederhana tidak terlalu banyak pernak pernik disana sini.

"Bagaimana ma? Bu? Kak?" Tanyaku pada mereka semua yang ada disini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Bagaimana ma? Bu? Kak?" Tanyaku pada mereka semua yang ada disini. Aku sedikit malu melihat tatapan gani entah apa itu tapi yang jelas aku ingin marah sedikit
"Cantik dan pas" kata mbak vina pemilik butik ini
"Iya mbak saya setuju" kata itu tiba tiba saja keluar dari mulut gani
Menyebalkan fikirku.
"Baiklah kita ambil yang ini untuk acara ijab qobul" kata ibu mertua ku
"Saya setuju bu, kamu selalu saja membuat mama kagu sayang" kata mama mertuaku
" Mamaaaa.. terimakasih"
Setelah semua selesai kami pulang kerumah masing masing. Aku tetap dengan mobilku dan gani dengan mobilnya sendiri.

Aku Suami PenggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang