Aku Suami Pengganti

Kepergian Mbak Sella

"abang gamau peluk humaira" tanyaku
"Sini nak, sama ayah" katanya
Aku tersenyum melihat gani menyapa anak ku dengan lembut
"Humaira lucukan yah, bunda seneng deh liatnya" kataku
"Tapi pasti lebih lucu lagi adik humaira nanti bunda, soalnya pasti mirip ayah, iyakan humaira" sindir gani
"Iya nanti bunda buat yang cantik cantik sama ganteng ganteng sama ayah baru humaira kan sayang" sindir ku lagi
"Engga ya dek, tiada kata maaf bagimu kalau berani begitu" kata gani
"Memangnya kamu bukan ayah baru buat humaira" tanyaku lagi
"Maksudnya aku dek" tanya dia
"Terus siapa lagi, memangnya aku punya suami baru" tanya ku
"Ya enggalah, only me" katanya
"Terus kok nuduh nuduh" tanya ku
Gani menempelkan bibirnya di bibirku, dan pastinya aku sudah mematung dan diam disini pipiku juga memanas
"Kalau engga begitu bundamu engga mau diam, iyakan sayang" candanya dengam humaira
"Hihi..undaa njajanjaja" kata anak ku
"Ih humaira sama ayah kok jahilin bunda sih" tanyaku
"Biarin sih, bunda juga sih cerewet banget, iyakan nak"
"Iya bunda diem aja ntar biar kalian senang" kata ku
"Bundanya merajuk sayang"
"Bang, siniin deh humaira ntar mbak sella nyariin" kataku
"Iya, pulangin dulu dek" kata suamiku
"Iya.bang sini" aku menggendongnya
"Besok main sama ayah lagi ya humaira" katanya
"Iya ayah, besok kesini lagi kok" kata ku sambil berlalu dari pintu

                           🌸🌸🌸

Kok rame pintu ruangannya tertutup sih, terus ada suster juga di depan kamar mbak sella, kenapa ya sama mbak sella. Ya Allah jangan jangan mbak sella. Aku berlari kehadapan suster itu

"Sus kenapa" tanya ku
"Mbak sella mbak, tiba tiba alat teraphynya sudah tidak respon lagi terhadap penyakit mbak sella. Ada kemungkinan mbak sella sudah meninggakan kita" jelas suster itu
" Panggil dokter terbaik sus, saya yang akan menanggung semua pengobatannta" kataku
" Iya mbak kita akan usaha ya. Mbak yang tenang dulu" katanya.

Tiba tiba dari dalam ruangan keluar dokter yang menangani mbak sella.
" Gimana dok" tanyaku
" Dia sudah meninggalkan kita bu" kata dokter itu
Aku terkulai lemas di depan pintu, ku peluk dengan erat humaira. Kasihan sekali kamu nak masih kecil sudah di tinggal ibu mu.
"Mbak tidak apa apa" tanya suster itu
"Tolong urus semuanya sus, bawa jenazahnya kerumah saya. Saya akan ke kamar suami saya dulu" kata ku.
" Iya mbak, nanti saya akan menelpon mbak lagi kalau semua administrasinya sudah selesai" kataku

Aku berlari kekamar suami ku membawa putri ku humaira, sampai di daun pintu ku buka pintunya, dan aku menghambur kepelukan suami ku yang berdiri di depan tempat tidurnya

" Kenapa dek. Kenapa menangis " tanya gani
"Mbak sella sudah meninggalkan kita bang, bahkan aku belum sempat mengenalkannya dengan mu" kata ku seseguka
"Sayang ini takdir Allah bahkan sella sendiri tau kalau dia akan di panggil ilahi, dia menemukan ibu baru untuk anaknya, kamu yang dia amanahkan untuk mengurus anaknya" jelas suamiku
"Ayo, ayo kita urus jenazahnya. Abang sudah merasa lebih baik kok" kata suamiku
"Humaira sini sama ayah"
Aku memberikan humairah pada gani.

                          🌸🌸🌸

Disini di rumah ku sudah terbujur kaku jenazah mbak sella yang akan di bawa kepemakaman. Aku melihat disini juga ada beberapa keluarga ku dan bahkan mama ayah mertua ku dan mantan mertua ku. Semua ada disini untuk mengantar jenazah mbak sela keperkuburan.

Jangan tanya dimana humaira, dia ada di pelukan mama ku, dan aku sudah berada di pelukan ayahnya. Aku merasa pelukan ayahnya adalah tempat ternyamanku.

Setelah semua acara pemberangkatan selesai, aku di tinggalkan suami ku di rumah bersama mama ku dan kedua mama mertuaku juga bersama humaira yang sudah terlelap di pangkuanku.