Rumah

22.5K 842 2
                                    

Aah entalah terserahnya saja mau dia menangis atau apa, Itu semua tak perlu jadi bahan fikiran ku. Yang penting sekarang waktunya istirahat karena mata ku dan tubuhku sudah memintanya.

"Emmm... Suara apa itu? Ini masih pagi ayo matikan musiknya" aku mendengar suara musik hp dan aku tak tau itu dimana.
"Bangun dek, ini sudah subuh. Itu Alarm HP ku, ayo bangun"
"Iya, 5 menit lagi okeey aku masih belum bisa membuka mataku"
" Baiklah, aku mau pergi ke masjid seberang hotel ini dek, kamu gppkan kalau aku tinggal?" Tanya gani
"Hmm... Pergilah" kata ku.
Baiklah sekarang aku bangun untuk mengerjakan kewajibanku sebagai seorang muslim yang baik.

Tok tok tok..
"Assalamualaikum dek, abang pulang" katanya sambil membuka pintu
"Waalaikumsalam.
"Dek abang ingin bicara, ini tentang tempat tinggal kita" katanya
"Aku sudah punya rumah, dan ku rasa kita tinggal disana saja, karena aku sudah nyaman dengan rumah itu. Kata ku dengan cepat
"Dengarkan aku, rumah itu pemberian fadlan kepadamu. Aku tak mungkin tinggal disana, dan kamu juga harus ikut apa kata ku dek, jangan jadi istri pembangkang, bahkan kita menikah belum lebih dari 24 jam dek. Aku sudah punyaa rumah kecil kecilan, ya cukuplah kita tinggali berdua" jelas gani.
"Yasudah terserah kau saja" kataku

                           🌸🌸🌸
Pagi ini kami sudah check out dari hotel itu, dan sekarang kami sudah di dalam mobil menuju rumah yang telah di sediakan gani untuk pernikahan kami.

Sampailah disini di sebuah komplek yang masih terlihat alami, dan jujur saja aku suka dengan tempat ini, ada rasa nyaman melihat suasananya.

"Masuk lah dek, biar aku yang bawa semua barang barang kita" seru gani saambil menatap ku.
"Hmm... Iya, mana kuncinya?" Tanyaku
"Tolong ambilkan di saku jacketku dek, aku lupa mengambilnya tadi" katanya terlihat amat menyesal
Aku merogoh sakunya, aku mengambil kunci dan membuka pintunya.
Waaw aku takjub dengan rumah ini, rumah ini sudah lengkap dengan perabotnya, ada sofa, ada tv, dan beberapa lukisan dan figura bahasa arab.
Kamarnya juga ada dua, kamar mandi satu di luar. Dan yang paling aku suka dapurnya dan ruang makannnya berdekatang sehingga tidak repot kalau selesai memasak.Sekarang waktunya menggeledah kamar, baiklah kamar ada dua. Kamar utama dan kamar kedua. Kamar ini bernuansa biru sangat sejuk, jendela kamar ini tepat mengarah ke taman bermain anak anak, aku suka sekali.
                        🌸🌸🌸

"Dek, abang keluar sebentar mau beli perlengkapan kulkas"
"Hmmm... Aku ikut" sambarku
"Gausah dek, kamu di rumah aja ya. Beresin isi koper kita aja"
"Engga, aku ikut pokoknya" kata ku
"Yasudah bersiaplah, kita ke supermarket depan saja ya?" Sepertinya dia meminta persetujuan ku
"Engga usah kita kepasar aja, di supermarket harganya mahal, dan kadang sudah stok beberapa hari, kamu taukan dimana pasarnya?" Tanyaku
"Baiklah, siap ibu bos" katanya
Apa ini aku tersenyum? Haha tak mungkinlah

Aku Suami PenggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang