Surat Panggilan Pengadilan

13.6K 450 10
                                    

Hampir satu minggu kami sekeluarga menemani ayah anak-anak mengurusi bisnisnya di Bali, dan sekarang waktunya berkemas untuk pulang ke rumah.

"Bunda kita back to home ni?" Tanya gadis kecil nan cantikku"

"Iya kak, kan kakak hari senin masuk sekolah, terus kita belum belanja persiapan masuk sekolah kakak jugakan"jelasku pada humaira yang sedang merapikan kopernya sambil manyun

"Memangnya kakak masih kurang liburannya ya?" Tanya bang gani

"Iya ayah, kitakan jarang jarang pergi liburan kaya gini"

"Nanti kita liburan lagi kalau kakak dapat juara lagi disekolah"

"Janji ya bunda" sambil memberikan kelingkingnya kehadapan ku

"Iya bunda sama ayah janji" jawabku

"Dengar tu ya dedek kembarnya kakak besok besok kita liburan lagi sama ayah bunda"

❤❤❤

Hana dan Hani memang tidak pernah rewel kalau perjalanan jauh, mereka selalu anteng apalagi Hani yang selalu dekat dengan ayahnya, bisa di bilang kalau ada ayah saja dia tak apa.

Beda dengan Hana yang selalu ingin di gendonganku saja, yang penting ada bunda sudah aman.

Untuk si kembar mereka sudah berhenti ASI, entah kenapa mereka lebih tertarik susu formula dari pada ASI bundanya.

"Bang tolongin adek dong, sebelum kita take off susu hana sama hani masukin ke dot susunya ya, adek takut mereka rewel malah kita kesulitan buat susunya"

"Di kasih air engga dek?" Tanya bang gani

"Gausah bang, nanti adek minta tolong mbak pramugari aja"

"Okedeh sayang"

Sebenarnya jadi ibu itu kita harus sigap, apalagi punya anak kembar. Apa apa harus dua. Apalagi kalau soal rewel sudah pasti kalau nangis satu nangis dua dua, haus satu ya haus duda dua namanya juga kembar ya punya ikatan kuat.

Saat ini kami sekeluarga sudah di dalam pesawat, bang gani memilih kelas bisnis. Ya maklumla anak kami ada tiga dan tiga tiganya belum cukup dewasa alias masih bocah.

Jadi kami takut kesulitan mengurusnya, walaupun ya jauh lebih mahal ketimbang kelas ekonomi.

Dan yang kami fikirkan sebagai orang tua juga karena ini juga bukan sering apalagi setiap hari hanya setahun sekali bersama anak-anak lengkap dengan ayah dan bundanya.

❤❤❤

Cukup lama didalam pesawat, akhirnya kami mendarat di bandara soekarno hatta. Halo selamat datang di kota sendiri. Selamat datang aktivitas. Selamat datang kerepotan pagi.

Kami di jemput oleh mang supir kesayangan keluarga kami, yang paling setia. Hihi

"Bunda, sebelum kerumah boleh gak kita ke mall dulu?" Tanya humaira?"

"Kakak mau ngapain?" Jawab ku

"Beli buku dong bunda buat sekolahnya kakak"

"Belinya besok aja ya kak, ngapai juga kita pergi sekarang. Besok kan masih bisa pergi"

"Kakak males bund. Besok pengen istirahat aja di rumah"

"Adik mu siapa yang jaga kalau kita ke mall sayang?"tanyaku

"Ya sama bunda ayah, kita pergi lagi bund"

"Yaudah sih ada benernya juga humaira sayang, hari senin kita udah masuk, biar besok bisa istirahat di rumah"

"Yaudah deh kita singgah sebentar ya mang ke mall biasa"

"Siap! 86"

❤❤❤

Lelah, kata ini memang pantas di utarakan, aku benar benar lelah. Harus menemani humaira keliling mencari perlengkapan sekolahnya.

Sesampainya di depan gerbang rumah ku tercinta, ada bu susi terlihat membuka pagar rumah.

"Ani kalian mau makan dulu atau mau istirahat sambil minum teh dulu?" Tanya bu susi padaku

"Kayanya mau terus istirahat aja deh bu, tapi aku minta jus semangka ya pake es"

"Mas gani mau apa?"

"Samain aja deh bu kayanya emang enak tuh"

"Nona cantik mau apa?"

"Sama aja deh oma susi"

"Oke, nanti saya anterin ke kamar masing masing"

"Kak minum jusnya, terus mandi terus istirahat ya sayang"

"Siap bunda"

❤❤❤

Hampir 3 jam aku terlelap rasanya sangat puas, sekarang sudah pukul 2 siang, aku menunaikan solat zuhur ku lebih dulu dan membangunkan bang gani untuk menunaikan solat juga.

Setelah aku selesai aku kedapur mencari bu susi, untuk menyiapkan makan siang. Agar kami semua makan bersama.

"Bu, makan siangnya sudah selesaikan?"

"Sudah nak, mau makan sekarang?"

"Buat aja di meja ya bu, saya mau banguni humaira dulu sama si kembar"

"Oiya neng. Semalam ada pak bramantio katanya sih pengacara datang kerumah nyariin eneng" jelas buk susi

"Bramantio? Cari saya?" Alis kanan ku menyerngit

"Iya katanya sih gitu, dia ngasih map kuning saya taruh di atas meja ruang tamu kayanya sih surat dari pengadilan"

"Oh iya? Tapi kok cari saya ya bu, tapi ya saya lihat dulu kalau gitu" kataku

Benar surat itu tergeletak dengan rapi disana, dan ya cop suratnya dari pengadilan. Ada apa ini? Kenapa tertuju padaku yang punya urusan hukumkan bang gani

Aku mencoba membukanya, dan terpampang disana jelas nama ku di panggil untuk menghadap ke pengadilan

"Bang.... Bang... Coba sini bang lihat ini bang" hiks hiks hik

"Kenapa sayang kenapa kamu menangis?" Tanya gani sambil memeluk istri tercintanya

Betapa kagetnya gani dan ani melihat surat itu.

Aku Suami PenggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang