Aku Suami Pengganti

BAGIAN IV

"Assalamualaikum ma, ayah" sambil menyium tangan kedua orang tuaku
"Waalaikumsalam nak" jawab orang tua
"Kenapa ayah? Tanya ku
"Istirahat dulu nak, nanti malam saja kita perbincangkan" kata ayah
Dan aku hanya menurutinya saja "baiklah ayah, kakak ke kamar dulu" kataku

Jam 08:30

"Kak ayah ingin bicara, ayah sudah menunggu kakak di ruang kerjanya" kata mama
"Iya maa, kakak kesana sekarang" kata ku
Tok tok....
"Ayah ini kakak yah" sapa ku
"Iya kak masuk saja" jawab ayah
"Begini kak bukan apa apa, ayah tau ini pasti berat buat kamu dengan kepergian fadlan, tapi kak berlarut dalam kesedihan dan kenangan itu tidak baik, ayah juga sudah bicara sama papa mu, dan beliau pun sama pendapatnya dengan ayah" apa ini fikirku apa ayah akan menjodohkan aku? Atau apa sekarang maksud ayah.
"Ayah apa sebenarnya tujuan pembicaraan kita ini yah?" Tanyaku
"Kak, kemaren ada yang mengkhitbah kakak dan bang dana pun sudah sangat mengenal dia, dan bang dana dia pun setuju kalau kamu di khitbah olehnya. Kamu juga pasti sudah kenal kok orangnya" kata ayah
"Siapa yah? Apakah gani?" Tanyaku penasaran
"Iya nak, dia gani teman kamu satu kampus dulu" jelas ayah
"Ayaaaaah kenapa secepat ini? Kakak belum siap" kataku
"Kak, shalat istikharah minta petunjuk sama Allah apakah kakak siap atau tidak. Jangan mengambil kesimpulan sendiri kak tanpa ada ridha Allah di sana" begitulah penjelasan ayahku
"Baiklah ayah, kakak akan mencoba solat istikharah dulu. Nanti setelah kakak tau jawabannya kakak akan beritahu ayah" kata ku setengah kecewa kepada ayahku.
Jangan tanya mama ku dia tak ada di sana bersama kami, mama pasti tau bagaimana perasaan putrinya sekarang makanya mama tidak ingin ikut berbincang dengan kami.

*Ani pov
Ya Allah kenapa harus gani ya Allah kenapa? Apakah memang ketentuanmu ya Allah gani hadir lagi di dalam lembaran hidupku. Ku sangka kami sudah tidak harus bertemu tapi kau telah menakdirkan kami untuk bertemu lagi bahkan sekarang dia sudah masuk kedalam list calon menantu ayahku, semoga kau memberikan jawaban terbaik di solat ku.
Bang dana apa yang kau lakukan kenapa kau merestui aku bersama gani bang? Kenapa? Bahkan dulu kau yang melarang aku dekat dengannya tapi sekarang kau malah mengenalkannya kepada ayah.
Hanya elusan dada dan istighfar yang dapat ku rapalkan dalam hati ku ini agar aku tetap tenang menghadapi keinginan orang tua ku.

"Maaaa" aku memanggil mama ku yang ada di dapur
"Iya sayang kenapa?"tanya mama
Aku memeluk mama sambil menangis
"Maaa kenapa ma kenapa ayah ingin menjodohkan kakak ma?" Tanya ku
"Kak, dengarkan mama ridho Allah itu terletak pada ridho orang tuakan? Ayah mu ridho nak mama ridho kenapa kamu tidak ingin mencari ridhomu untuk membahagiakan diri mu sendiri dan kami orang tuamu nak" jelas mama
"Maa, tapi ma ani tidak bisa melihat wajah papa, pasti papa kecewa ma sama ani, bisa bisanya ani menikah lagi menggantikan anaknya ma mas fadlan"
"Kamu salah nak, papamu yang menyuruh ayahmu menikahkan mu lagi. Tadinya papa mu ingin kamu menikah dengan adik fadlan nak, si Fahri tapi dia sudah menjanjikan wanita lain ingin menikahinya jadinya papamu menyuruh ayah mu dan bang dana yang carikan calon yang tepat buat mu, yang bisa jadi fadlan juga di keluarganya nak" jelas mama sambil memelukku dengan erat
"Insya Allah maa kakak akan memberikan jawaban secepatnya" kataku.
"Maa kakak permisi kekamar dulu ya" izinku
"Iya nak istirahatkan fikiranmu tapi tidak dengan hatimu ya"
"Iya maa" sambil berlalu