"Abang" teriak ku dari dapur
"Iyaa" jawabnya
"Nanti pulang lebih awal ya, aku ingin membawa humaira ke rumah ibu, katanya mereka kangen sama putranya" candaku
"Benarkah? Ibu ku yang kangen atau kamu yang minta di belai"
"Dasar mesuuum" kata ku
"Mesum begini aku suami mu, dan aku berhasil membuat kamu jatuh cinta sama aku"
"Apa apaan itu, haha"
"Apa ya, udah ah aku berangkat ya sayang" katanya padaku
"Iya, adek anter kedepan ya. Adek ambil humaira dulu"
Didepan pintu, aku berdiri menggendong humaira ku untuk mengantar kepergian suami ku kekantor.
"Salim dulu dong ayahnya" kataku pada humairah
"Yayaaayaaayahh" entah kata apa yang humairah keluarkan yang penting pasti menyalim ayahnya
"Daaa sayangnya ayaaah, tunggu ayah ya nak. Nanti kita kerumah nenek" jelas gani sambil melambaikan tangannya dari dalam mobil
🌼🌼🌼
"Assalamualaikum bu" kataku menyalim tangan mertuaku
"Waalaikumsalam, kalian ini ya lupa sama ibu masa iya mesti di suruh baru dateng"
"Maafin kita dong ma, kitakan sibuk berdua ma. Mama tau sendirikan kami baru punya putri" jelas ban gani
"Iya mama maafin. Sini sama nenek sayang, nenek rindu sama humaira deh"
"Bu, bapak mana?" Tanyaku
"Aah biasalah bapak mu, kalau udah ke masjid pasti nikung dulu ke kedai kopi ketemu temen temennya" jelas ibu
"Ooh iya bu, ini ada kue. Tapi ya gitu aku beli. Soalnya gasempat masak bu, ini aja aku udah mulai kelimpungan di rumah. Oiya bu, ibu ada kenalan ga yang mau kerja di rumah buat ngurusin dapur sama setrikain baju aja sih, yang lain ani masih sanggup ngerjainya" kataku
"Kalian mau pakai ART?" Tanya ibu
"Iya bu, bolehkan bang?" Tanyaku pada gani
"Loh, ya boleh aja aku juga mikir gitu. Kasian sama kamunya tiap hari mesti masak ngurusin humaira dan ngurusin aku juga" terangnya
"Iya, bener juga kamu gani. Lagian biar kamu juga bisa mempersiapkan diri buat adiknya humaira"
"Emmmhh...adik humaira bu?" Tanyaku
"Iyalah, humaira udah cukup umur kok buat punya adik. Cuma ngomong ajakan dia belum jelas, namanya juga masih balita. Mana tau kalau punya adik malah bisa ngomong dengan jelas" terang ibu
"Hehe... Iya bu nanti ani pikirkan" jawabku seadanya
"Yaudah kalian istrihat dulu aja. Mama mau ke dapur gan buat nyiapin makanan malem kita"
"Ani bantu ya bu" kata ku
"Gausah, kamu istirahat aja. Kan ada mbok sin yang bantuin ibu" jawabnya
"Ya gapapa bu, orang jarang jarang juga" kataku
"Udah ga apa ibu masih bisa, kamu urus humaira aja" katanya
"Iya bu, kalau gitu ani permisi kekamar ya bu" kataku
"Iya sayang"
🌼🌼🌼
Ku lihat ayahnya humaira sudah merebahkan badannya sambil melihat ke arahku, dengan tatapan anehnya. Ya mungkin dia menyadari kalau sekarang wajahku memang benar benar kaget dengan permintaan ibu.
"Kanapa sayang?" Tanyanya sambil memeluk pinggangku dan meletakkan dagunya di bahuku
"Emm... En engga kenapa napa kok bang" jawabku gelagapan
"Kalau emang kamu belum mau yaudah gapapa. Tapi sambil usakan juga gapapa dek" katanya
"Aku cuma takut aja bang, kalau kita punya anak kandung aku takut humairah kita lupain" jawabku seadanya
"Sayang, gaada yang kita lupakan. Humaira anak kamu dan anak ku juga. Jadi jangan terlalu kawatir ya" jelasnya padaku
"Iya bang, makasih ya udah mau ngertiin aku"
"Aku suami mu sayang, kita terbuka dan saling berbagi" sambil mencium pipiku
"Abang modus ih, awas ih bang aku mau tidurin humairah di kasur"
"Dek kita pulang besok subuh aja ya?"
"Terserah abang aja adek ngikutin aja kok"
"Adek emang udah bawa banyak sih keperluan humaira di mobil"
"Ya cuma pakaian adek sama abang ga ada"
"Gpp pinjem pakaian ayah aja nanti abang dek. Adek pakai bajunya mbak delia aja Kayanya masih ada tuh di lemarinya"Keterangan cerita:
Mbak Adelia itu kakak pertamanya gani
Karena gani sendiri ada 3 bersaudara dia laki laki sendiri.
Adeknya yang perempuan bernama anita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Suami Pengganti
RomanceRank #286 Romance 06/01/2018 Rank #186 Romance 11/02/2018 Aku tau aku hanyalah sosok penggantinya lelaki yang sulit kau lupakan. segala cara ku lakukan agar kau dapat menerima ku sebagai suamimu di dalam hati mu -Mara Gani .H sebenarnya semenjak kau...