lahiran

14.9K 541 5
                                    

Waktu terasa begitu cepat berlalu, begitupula dengan kehamilan ani, saat ini kehamilannya sudah memasuki bulannya.

Ya apalagi kalau bukan bulan untuk melahirkannya, hanya saja masih kurang 2 hari lagi untuk mencapai sembilan bulan sepuluh hari.

Sebenarnya dia ingin melahirkan secara normal saja, tetapi dokter melarangnya karena kondisinya yanh sedikit lemah dan harus melahirkan 2 bayi sekaligus

Rasanya untuk mengambil resiko yang besar gani belum sanggup, sehingga dia tidak mengizinkan istrinya untuk melahirkan secara normal.

"Sayang, ini semua demi kebaikan kamu, jangan melakukan sesuatu yang di luar batas kemampuan kamu, ini keputusan final untuk perdebatan ini"
"Tapi bang aku juga ingin seperti wanita. Pada umumnya, aku ingin merasakan betapa indahnya menjadi wanita seutuhnya"
"Tidak semua wanita harus melakukan itu istriku, mereka melakukan itu karena mereka mampu melakukannya dan ya mereka juga pasti dapat izin dari dokternya, sedangkan kamu sendiri dokter mila melarang mu sayang"
"Mengertila di posisi ku bang"
"Tolong jangan memaksakan kehendak mu istriku, ini demi kebaikan kita bersama. Kamu dan juga anak kita"
"Baiklah, aku akan melakukan sesuai izin abang"

Dia menangkup pipi ku sambil berkata
"Terimakasih sudah menurutinya"
Dan mengecup keningku dengan dalam lalu kemudian memelukku.

Ya perdebatan ini kami akhiri dengan melakukan sesuatu sesuai dengan keputusan suamiku.

🌼🌼🌼

"Undaaa.. kapan dedek na keluar?"tanya celat putriku
"Sabar ya sayang mungkin dua hari lagi kita ketemu dedeknya humaira" jawabku dengan senyuman.
Tiba tiba pintu kamar ku terbuka dan yang terlihat adalah mas gani.

"Eeeh ada putri ayah ni yang paling cantik" katanya
"Iya yah, assalamualaikum ayah" sambil menjabat tangan ayahnya
"Walaikumsalam" dia menjabat tangan putrinya
"Ayah nanti dedeknya maila di kasih nama siapa?"
"Eumm siapa ya, nanti deh ya kalau dedeknya udah lahir baru kita kasih nama ya nak"
"Iya ayah"
"Mandi dulu sana yah, belum mandi kok pegang hummaira"
"Hehe bunda mau di pegang juga ya perutnya"
"Assalamualaikum baby kembar ayah"
"Walaikumsalam ayah"
"Sehat sehat ya nak, jangan buat bundanya sakit ya"
"Iya ayah mereka gak bunda sakit kok"

🌼🌼🌼

Senjapun berganti mala, layaknya insan yang lelah mereka semua pun terlelap dengan tidurnya.

Tepat jam 2 pagi tiba tiba ani merasakan perutnya mules, seperti ingin buang air besar tapi bukan, dia membangunkan suaminya yang tertidur.

Bulir bulir keringat sudah menerpa wajahnya yang pucat, sepertinya ini saatnyaa dia akan melahirkan baby kembarnya.

"Bang, bangun sepertinya aku akan melahirkan. Ini benar benar sakit bang"
"Benarkah dek?"
"Iya sebentar abang telfon dokter mila dulu ya, biar kita kerumah sakit"
"Iya bang, jangan lupa ambil fi lemari tas baby adek sudah menyiapkan beberapa pakaian disana"
"Iya ayo sayang, kamu masih bisa jalan?"
"Masih bang, hanya saja bantu aku"
"Iya sayang ayo"

Sesampainya di rumah sakit ani di bawa ke ruang persalinan, sesuai dengan ketentuan gani istrinya pun melahirkan dengan cara operasi sesar.

Sekitar pukul 5 pagi kedua bayinya sudah terlahir ke dunia ini, ya dua duanya bayi perempuan dan sangat cantik.

Gani terperagah melihat bayi mereka di samping kanan dan kiri istrinya, tak sabar dia mengikomatkan kedua bayinperempuannya bergantian.

Gani dan istrinya sangat bahagia dengan rezeki hari ini. Mereka mendapat 2 bayi perempuan yang begitu cantik dan sehat, begitu pula ani yang melahirkan dengan selamat.

"Mau di kasih nama siapa bang?"tanyaku dengan lemah
"Hanna Putri Gani. H dan Hanni Putri Gani. H" jawabnya dengan tegas
"Nama yang bagus sayang" jawabku
"Yang hanna atau hanni yang pertama lahir sayang?" Tanyanya
"Hanna yang di sebelah kiri dan Hanni di sebelah kanan, artinya Hana kedua lahir dan Hani pertam lahir. Karena kata orang yang pertama lahir itu adiknya sayang karena kakaknya mengalah" jawabku dengan memberi sedikit pengertian
"Anak ayah cantik semua. Humaira, Hanna dan Hanni" katanya
"Siapa dulu bundanya? Aku" jawabku dengan kekehan
"Siapa dulu yang buat? Ayahnya" bisiknya di telingaku
"Dasar ganjen" jawabku
"Nanti kalau udah sembuh kita program anak laki kembar ya sayang"
"Engga bang tunggu mereka umur 4 tahun dulu"
"Iya deh aayah ikut bunda aja" jawab gani.

Aku Suami PenggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang