Thanks Allah

16K 423 4
                                    

Seminggu berlalu kami sudah berada disini lagi, di ruang persidangan ini untuk melanjutkan persidangan yang terakhir semoga dengan dengan bukti yang ada kami memenangkan persidangan ini.

Aku hanya bisa berharap semoga Allah menjawab segala doa doaku dan suami ku.

"Assalamualaikum selamat siang, sekarang waktunya kita melanjutkan persidangan yang sempat tertunda, dari kasus yang ada saya sudah mempelajarinya, dan saya juga sudah memanggil ananda kita saudari humaira shaliha selaku saksi dari persidangan ini, dan ananda kita sendiri pun lebih memilih tinggal bersama orang tua angkatnya, jadi saya mengambil keputusan bahwa yang mendapat hak asuh anak adalah saudari tergugat sebagai keputusan akhir… tok tok tok"

"Alhamdulillah ya Allah bang kita menang"

"Iya sayang kita menang"

"Bunda kakak tetep tinggal sama bundakan?" Tanya humaira

"Iya sayang kakak tetep tinggal sama bunda" jelasku pada humaira

Kami bertiga berpelukan, karena ini adalah keputusan luar biasa. Anakku humaira akan tetap menjadi anakku.

Semua harta peninggalan mbak sella juga jatuh ketangan humaira. Mungkin setelah lulus kuliah barulah aku akan memberikannya kepada dia.

❤❤❤

15 tahun kemudian.....

"Kak udah siap belum?" Tanyaku

"Udah bund, kakak udah cantikan?" Tanya putriku

"Jelas dong anak bunda"

Hari ini adalah hari dimana humaira wisuda kelulusan sarjana Ekonominya, karena untuk memimpin perusahaan milik mbak sella dia harus mempunyai skill bisnis.

Aku sebagai orang tuanya juga mendukung segala keputusannya, dan Alhamdulillah dia pun menginginkan untuk mengambil kuliah jurusan ekonomi bisnis.

"Ayah buruan, nanti kakak telat lagi" kataku

"Iya bunda"

"Hana sama Hani kemana bund?" Tanyaku

"Ah iya maaf ya sayang Hana akan menyusul kita kesana, tapi Hani tidak bisa, kamu tau sendirilah kan dia ada perlombaan dan ternyata dia harus berangkat semalam" jelasku

"Yaudah gapapa bund, humei juga tau kegilaannya sama olahraga sulit buat di cegah"

"Bunda gak ngerti dia dapat dimana kegilaan itu, waktu itu hana sama hani normal aja suka ini suka itu, udah pada gede SMA malah lari keinginannya, cuma kamu sama hana aja yang ikut bunda"

"Ayah lebih gak ngerti bund gak ada yang pengen apa nerusin ayah" jelas suamiku

"Mungkin nanti hani yah, bunda aja bingung liat wataknya berubah gitu jadi suka berantem. Udah kaya anak laki aja"

"Hahaha bunda sama ayah kok jadi keheran gitu liat si kembar, dari kecil emang udah ada bakatnya kali bund. Bunda sama ayah aja yang gak nyadarin. Hana itu lebih suka modelling sedangkan hani malah lebih suka main bola kaya anak cowok"

"Bunda mu sih gamau nambah adik lagi kemaren" jelas ayah

"Jadi ini semua salah bunda gitu yah?"

"Ya bukan, tapi kalau nambah aja kan jadi gak kaya cowok gitu si hani bund"

"Yaudah yah bund syukurin aja. Toh kita semua sehat dan semua Alhamdulillah menuju kesuksesannya masing masing"

Tak terasa kami sudah sampai di depan auditorium kampus. Bunda dan ayah turun dari mobil begitu pula dengan aku.

Alhamdulillah aku dapat merasakan mahasiswa cumlaude. Sehingga mampu menambah senyum merekah ayah dan bundaku.

"Kaaaaaakkkk.... Maaf ya aku pagi pagi banget ada urusan tadi ke butik soalnya ada orang mau nikahan" terang Hani

"Iya gapapa kamu datang aja kakak syukur kok, nih buat kakak" dia menyerahkan sebuket mawar biru

"Terimakasih cantiknya kakak, sayang ya Hani gabisa gabung bareng kita" sesalku

"Iya kak, sayang banget kan. Si kecil pasti lagi berjuang kok kak disana biar dia menang kita doain aja"

"Yaudah ayo masuk, gerah juga kamu dapat wisuda gelombang ketiga gini kak" kata Hana

"Iya kepanasan nih, yang ada mandi keringat aku"

"Yaudalah kak gapapa juga inikan hasil akhir kakak. Kapan pelantikan ibu CEO kita ini?" Tanya Hana

"Mungkin besok sayang, bunda juga gamau perusahaan mommy sella lama lama di tangan orang lain, kan ada kakak yang bakalan pegang"

"Ayah juga setuju.. bunda gasalah ambil keputusan emang"

❤❤❤

Selesai acara wisuda mereka langsung pulang kerumah untuk beristirahat, ketika masih di mobil hani menelfon via vidio call ke handphone bundanya.

"Assalamualaikum bundaaa"

"Waalaikumsalam nak"

"Bunda kakak mana hani pengen bicara"

"Hallo kakak ku yang cantik tiada tara, gimana acaranya lancarkan?"

"Alhamdulillah lancar aja, kamu gimana acaranya disana lancar"

"Pokoknya kalau hani dapet piagam penghargaan itu hani hadiahkan buat kakak cantiknya hani"

"Hehehe... Kamu bisa aja ya kecil"

"Iya hani janji hani bakalan menang, sia sia dong hani kalau kalah ninggalin acara penting kakak"

"Iya kamu banyak doa sama usaha biar menang"

"Kamu gak kangen bunda dek" sambar bunda

"Bunda jangan di tanya lagi ya kangen bangetlah. Tapi ya gimana ini juga hani bawa nama ayah bunda, entat kalau menang yang bangga ayah bunda"

"Ini liga apalagi dek?" Tanya ayah

"Yah hani masih nasional belum internasional"

"Ayah kirain udah internasional"

"Kalau udah internasional hani bakalan sering muncul di tv. Pasti ayah bangga"

"Yaudah semoga berhasil ya dek" semangat kak humaira

"Kakak bising mana bund?" Tanya hani

"Beda mobil dek" terang kak humeira

"Kirain ikutan gak hadir minta di piting tu orang" kataku

"Ih adek serem ih main piting piting" kata bunda

"Piting pake cinta bund" kataku

Semua tertawa

"Yaudah bund, ayah, kakak hani pamit undur diri ya sebentar lagi ada latihan nih"

"Iya sayang, kamu disana hati hati ya"

"Siap bunda, assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

-END-

Aku Suami PenggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang