Aku Suami Pengganti

Humaira bundamu nakal

Aku mengayun ayun anak ku, Allah maha baik nak, dia mengambil mama mu di saat kau belum tau rasa sakit kehilangan. Tapi aku di sini berdiri sebagai bunda baru bagimu, aku tak akan membuat kau merasa tak memiliki ibu nak.

Tok...tok...tok...
"Kamu sedang apa dek?" Tanya bang gani
"Menidurkan humairah bang" jawabku
"Istirahatlah dek, sejak tadi kau sudah banyak menangis, kasian humairah kalau bangun nanti liat mata sembab bundanya terlihat begitu kentara dek"
"Bagaimana orang mama dan ibu bang?" Tanyaku
"Abang sudah menjelaskan semuanya dek, dan mereka mengerti. Mereka pun siap untuk menerima humaira dek. Jadi jangan sedih lagi ya" tekan bang gani sambil mengusap ngusap pundak ku.
"Iya bang, jaga humaira ya bang. Aku ingin tidur sebentar" kataku
"Iya, tidurlah agar kau lebih terlihat segar" katanya.

                         🌸🌸🌸

Aku tertidur begitu pulas, sampai aku tak mendengar tangisan humaira. Ketika aku bangun aku melihat suami ku sudah menggendong putri kami, dan yang membuat terlihat lucu adalah dia mencoba menggendongnya dengan kain panjang.

"Sudah bangun?" Katanya
"Sudah bang, kenapa humaira menangis bang?"
"Abang juga gatau dek, dia bangun lalu menangis saja. Abangkan engga ngerti dek, lagi pula kitakan belum berpengalaman dek"
"Sini bang, mungkin dia haus. Bisa abang bantu buatkan susunya?" Tanya ku
"Iya abang buatkan, kamu gendong dia ya"
"Iya bang,"
Selang beberapa menit bang gani sudah selesai membuat susunya
"Ini dek" katanya
"Bang apa humaira masih menyusu ya?" Tanyaku
"Ya ampun dek manalah abang tau, yang ketemu mamanya kan kamu"
"Soalnya dia mencari cari begini bang"
" Maksudmu mencari susu ibunya?" Tanya suami ku
"Iya bang, akukan belum pernah punya anak. Mana ada airnya"
"Aduh dek, polosnya kamu abang yang malu sekarang"
"Malu apaan? Abang itu calon ayahkan.. hmm"
"Abang keluar deh biar aku coba kasih"
"Iiii.. iya dek abang keluar" katanya malu

Kenapasih dia fikirku, sok malu malu aja. Padahal kalau aku mau aja dia pasti melahapku. Dasar lelaki hmm..

                              🌸🌸🌸
*Gani pov

Apa apaan sih bundanya humaira, ngomong kok gak di filter filter memangnya kalau jadi ibu harus begitu. Kan aku jadi membayangkan yang bukan bukan.

Nanti kalau diminta diamalah gak kasih kan aku yang jadi sakit hati, tapi kira kira kapan bunda humaira siap ya buat adinya humaira. Semoga saja secepatnya.

                         🌸🌸🌸

Aku keluar kamar, ku lihat ayah humaira duduk di depan tv sambil geleng geleng kepala, kenapa dia fikirku. Apa ada masalah yang tidak dia ceritakan ya sampai geleng geleng begitu.

"Kamu kenapa bang kok geleng geleng kepala?" Tanyaku
"Emmm.. engg enggak ada. Abang cuma duduk saja mana ada sambil geleng geleng"
"Oh.. aku tau ini pasti gara gara humaira tadikan iyakan, ayo jawab? Ayooo.." godaku
"Iyalah, adek tu ya kalau bicara gapake filter nanti kalau abang mau adek gak kasih"
"Siapa bilang ga kasih"
"Jadi adek kasih ni"
"Iyalah, tapi engga sekarang adek capek"
"Kaaannn kamu ya dek paling bisa nyiksa abang"
"Iyalah itu hoby baru aku biar abamg tau hahaha" godaku
"Humairaaah kamu lihatkan nak, bundamu ini nakal sama ayah" sindirnya