"Mbak boleh saya menggendongnya" tanyaku pada mbak sella.
"Silahkan mbak, namanya humaira shalihah mbak. Panggil saja humaira" katanya
"Hallo humaira, ayu main sama bunda yuk nak" ajak ku.
"Mbak boleh saya bawa dia sebentar ketemu suami saya"tanya ku lagi
"Iya mbak silahkan saja" katanya
"Nanti saya mau balikin dia keruangan berapa mbak" tanyaku
"Saya ada di anggrek 4 mbak" katanya
"Ooh dua kamar dari kamar suami saya kalau begitu mbak" kataku
"Ayo mbak saya antarkan sekalian, saya mau balik ke ruangan suami saya" kata ku
"Tidak usah mbak, saya nanti balik sama suster aja, saya masih ingin menghirup udara ini mbak, saya takut ini yang terakhir kali bagi saya. Karena ntah kenapa ada sedikit ketenangan setelah melihat mbak menggendong humaira" katanya
"Mbak jangan bicara begitu ya mbak, insya Allah pasti sembuh kok dan terimakasih mbak juga mau percaya sama saya mbak untuk mengurus humaira" kataku
" Iya mbak sama sama" katanya
" Kalau begitu saya permisi sebentar ya mbak" pamitku
"Iya"🌸🌸🌸
Aku membuka pintu kamar gani bersama humaira, aku melihat gani sudah bangun dia bersandar dengan batalnya di tempat tidurnya, sambil memainkan handphonenya.
Dia menatap aku dan humaira yang saat ini di gendonganku, dan dia juga melihat aku. Aku tak mengerti tatapannya karena ini yang pertama kalinya, apa dia marah karena aku tinggal pergi. Ntahla aku juga tidak tau.
"Sudah bangun" tanyaku
"Kamu darimana" tanya dia
"Dari taman ketemu sama humaira dan ibunya" kataku
"Dek, kamu tau aku disini mengkhawatirkan kamu, kamu malah asik bicara di luar dengan orang lain" katanya memberondol ku
" Iya maaf kan aku" sesalku
" Bang, kenalin ini humaira shaliha, cantikkan namanya seperti dia" kataku
" Anak siapa dek, nanti mamanya marah kamu bawa dia kesini, abang gamau kamu di tuduh penculikan anak" katanya
" Engga kok aku udah permisi sama ibunya, mamanya satu blok sama abang, dua kamar dari kamar abang loh kamar mamanya"
"Dek, kamu udah pantas kok jadi ibu. Kamu engga mau ya punya anak dari aku" tanyanya
"Apaan sih bang ih, lihat humaira kan jadi denger. Malu loh masa iya bicarain soal anak deket anak balita" kataku
"Iya maaf"
"Bang, mamanya humaira itu sakit parah dia pesimis untuk sehat karena penyakit yang dia derita, dia nitip humaira buat kita, maaf aku gak minta izin tapi aku udah nerima humaira kalau terjadi sesuatu dengan mamanya bang, abamg izinkan akukan buat jadi mama penyambung humaira" kataku
"Bagaimana dengan ayahnya?" Tanya gani
" Mereka sudah bercerai bang, ayahnya pun tak menginginkan humaira" jelasku
" Kalau memang tak mempersulit kita nanti ya tidak masalah" kata suamiku
"Terimakasih bang" aku menghambur ke suami ku mencium pipinya dan memeluknya.
"Kamu ya dek, sudah genit ya cium cium abang" katanya
"Yaudah sih aku ambil lagi ciumanku tadi" kata ku
"Kalau kamu ambil lagi abang yang akan mencium mu, bukan di pipi tapi di sinu" sambil menunjuk bibirku.
"Ih apaan sih bang" kata ku malu malu
" Dek pipi mu merah kaya nama humaira" kata gani
"Engga. Ih engga" kata ku🌸🌸🌸
*Gani povKalau memang kehadiran humaira dapat menyambung tali yang sudah putus diantara kita dek, abang rela anak pertama kita anak orang lain.
Mungkin ini cara Allah menjawab doa abang selama ini dek, melalui humaira kamu abang dapatkan lagi. Semoga dengan adanya humaira kamu bisa membuka hatimu dan mencintai abang seperti abang mencintai kamu selama ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Suami Pengganti
RomanceRank #286 Romance 06/01/2018 Rank #186 Romance 11/02/2018 Aku tau aku hanyalah sosok penggantinya lelaki yang sulit kau lupakan. segala cara ku lakukan agar kau dapat menerima ku sebagai suamimu di dalam hati mu -Mara Gani .H sebenarnya semenjak kau...