Aku Suami Pengganti

kerisauan

Setelah menemani ibu panti ziarah aku dan bang gani segera memenuhi panggilan pengadilan lagi, dengan susah payah bang gani dan pengacara ku menyiapkan berkas berkas bukti untuk memenangkan kasus ini.

Betapa kagetnya aku disana ada putri ku humaira, aku tak tau tujuannya apa tapi yang jelas dia di tanyai oleh hakim.

"Apa benar kamu humaira sayang?" Tanya hakim

"Iya kek, nama saya humaira

"Humaira mau tidak tinggal bareng oma dan papa humaira?" Tanya hakim

"Papa humaira? Humaira cuma punya ayah kek, bukan papa" jawab humaira dengan polosnya

"Humaira punya papa. Papa kandung humaira"

"Humaira sudah tidak punya papa, kata bunda papa humaira itu ninggalin mama humaira dulu dan mama humaira udah ketemu Allah, makanya humaira tinggal sama bunda dan ayah gani"

"Baiklah humaira, kakek paham sekarang humaira boleh nemuin bunda"

Setelah introgasi itu dilakukan humaira diperkenankan meninggalkan ruangan hakim dan menemui kedua orang tuanya

Di luar ruangan sudah ada gani dan ani menanti putri mereka dengan cemas yang ditemani oleh pengacaranya.

"Bundaaaaaaa...." Teriak humaira dengan girang sambil membuka tangannya untuk memeluk sang bunda

"Sayaang, gimana nak humaira gak takutkan?" Tanya ani sambil memeluk putrinya

"Enggalah bunda, kakek itu baik kok tanya humaira gak galak"

"Emang putri ayah ini, gaboleh takut siapapun ya sayang selagi kita benar"

"Iya dong ayah, jujur itu lebih baik walaupun menyakitkan… kaya kata bunda hehe"

"Pinternya anak bundaaa..." Peluk ani
❤❤❤

Di ruang sidang kasus di mulai dan para pengacara saling membela, ani hanya bisa memeluk putrinya begitupun gani.

Kejadian ini membuat ani selaku ibu angkat humaira merasa terpukul, karena dia sudah sangat mencintai putri angkatnya humaira.

Sidang berlangsung penuh hikmat, hingga tiba tiba di dalam ruang sidang sudah ada perempuan yang di undang pengacara ani sebagai saksi.

"Bang bukannya itu ibu panti ya?"tanya ani

"Iya sayang, ibu itu akan jadi saksi betapa kejamnya ayah humaira meninggalkan mereka disana"

"Dan itu disana lihat, itu dokter pribadi mbak sella, dia juga jadi saksi bahwa selama mbak sella sakit dia tidak di temani siapapun"

"Jadi mereka semua jadi saksi untuk membuktikan bahwa suami mbak sella hanya ingin harta humaira bang?" Tanya ani

"Iya, dan teman abang bilang kalau ternyata mbak sella punya pengacara pribadi untuk mengurus harta ayahnya"

"Berarti bukti kita sudah kuat ya bang"

"Doakan saja ya sayang kalau di lihat dari bukti jelas mereka kalah"

"Tapi dari segi keluarga kandung jelas mereka menang"

"Jadi belum tentu kita menang bang?"

"Ya begitulah, tapi kalau sudah masalah keluarga seperti ini humaira pasti akan ditanya nantinya ingin tinggal dengan keluarga atau dengan kita"

"Bundaaaa... Humaira gamau tinggal sama oma humaira maunya sama bunda"

"Iya sayang bunda juga maunya begitu"

"Bunda oma kok jahat mau pisahin humaira sama bunda?" Tanya humaira

"Oma gak jahat sayang oma juga kangen humaira makanya oma maunya tinggal sama humaira"

"Tapi humaira gak mau, omakan bisa main kerumah bunda"
❤❤❤

Diakhir persidangan hakim memutuskan untuk pending beberapa hari lagi, karena baik saksi dari ani dan keluarga humaira sama sama membuat hakim bingung untuk memutuskannya.

"Baiklah sidang ini saya tutup, dan akan kita lanjutkan seminggu kedepan...tok tok tok" jelas sang hakim