Keesokan paginya, sebelum matahari sempat terbit, Dewa dan Kevin kembali ke Amerika menggunakan Jet pribadi SA. perjalanannya menuju Amerika, tidak begitu menghabiskan banyak waktu, hanya beberapa jam saja.
Sepanjang perjalanan kedua Agent rahasia itu, tidak bisa berpikir tenang, mereka gelisaha. Tentu saja! Kevin tau betul bagaimana sifat William. Laki-laki itu tidak punya hati nurani dan belas kasihan sedikitpun. Setidaknya itu menurut pandangan Kevin.
Dewa tidak punya banyak waktu, dia hanya di berikan waktu 24 jam. Jika tidak, semuanya akan berakhir. Meskin Dewa tidak sepenuhnya percaya dengan ancaman William, tapi apapun bisa terjadi karena William bisa melakukan sesuatu di luar dugaan.
Tak ada waktu untuk melihat pemandangan di luar jendela pesawat. Laut biru yang indah dan pepohonan hijau tidak mampu mencuri sedikitpun perhatian Dewa. Pikirannya
melayang memikirkan bagaimana nasib istrinya. Dia tidak akan pernah memaafkan dirinya sendiri, jika terjadi sesuatu pada gadisnya.Disisi lain, Kevin sibuk dengan komputer canggihnya, dia tampak sedang melacak keberadaan William dan berusaha menghubungi pihak SA terutama sahabatnya Jonh. Namun, semenjak beberapa jam yang lalu, laki-laki yang menjabat sebagai kepala SA itu tidak bisa dihubungi. Karingan kantornya terputus dan tidak ada koneksi sedikitpun, membuat Kevin beberapa kali berdecak kesal karena frustrasi.
Dia menutup laptopnya dengan kasar, "dasar operator tidak becus !" Gerutunya
Dewa tidak menanggapi gerutuan Kevin, pandangannya menerawang di balik awan-awan.
"Hey Dave!" Seru Kevin. Masih tidak menuai tanggapan.
"Dave...!!!" Kini Kevin lebih keras memanggil Dewa, membuat laki-laki itu sedikit tersentak.
"Berisik!" Sahut Dewa tidak suka
"Dari tadi di panggil juga, malah diem aja."
"Kenapa?!" Tanya Dewa dengan nada ditinggikan.
"Sepertinya jaringan cyber dan operator SA di bajak oleh William agar kita tidak menemukannya" jelas Kevin khawatir
Dewa kembali menghadap ke arah jendeĺa, "aku tau di dimana!" Jawabnya acuh
"Kau tau?? Dimana?" Tanya Kevin penasaran, dia membenarkan posisi duduknya menghadap Dewa yang membelakanginya.
Dewa diam sejenak, "di tempat dimana semua ini bermula. Kesalah pahaman ini harus segera di selesaikan, jika tidak akan ada lebih banyak korban lagi."
Kevin sama sekali tidak mengerti dengan apa yang di katakan sahabatnya itu. Kesalah pahaman? Bukan kah semua ini murni karena kasus ilegal William?
Laki-laki asal German itu mengerutkan keningnya tanda bingung. Dewa masih setia dengan pikirannya sendiri, entah apa yang sedang di pikirkan laki-laki itu, hanya dia dan Tuhan yang tau. Matanya sendu hampir berkaca-kaca, dia kembali mengulang masa lalu di dalam otaknya."Kesalah pahaman apa Dave, aku tidak mengerti?" Kevin menuntut jawaban, dia memang tipe orang yang idealis dan tangguh. Jika ada sesuatu yg tidak dia tau atau tidak bisa dia lakukan, dia pasti akan berusaha mencari tau.
"Semuanya akan terjawab nanti." Jawab Dewa misterus membuat Kevin merasa tidak puas dan gelisah dalam duduknya. Dia tau, Dewa sedang menyebunyikan sesuatu dari dirinya dan SA. Sesuatu yang pastinya sangat penting. Kevin memutuskan untuk tidur sambil menunggu pesawat sampai di bandara. Dia ingin mengistirahatkan otak pintarnya sebelum berperang dengan alat-alat canggih milik William.
Satu jam kemudian, pesawat mendarat di bandara terdekat di New York. Saat itu masih pukul 9 pagi. Tanpa perlu banyak pikir lagi, kedua tim SA terbaik itu segera meluncur kemarkas dengan menggunankan mobil pribadi SA yang sudah menunggu mereka sejak pagi di bandara.
![](https://img.wattpad.com/cover/120155824-288-k710062.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Dewa Cinta Bertemu [END]
Ficção Geral"Mencintaimu adalah rasa sakit.. Tapi, tidak mencintaimu jauh lebih sakit" Hubungan antara Dewa dan Cinta berawal dari sebuah perjodohan. Dimana perjodohan itu membawa Cinta seorang gadis desa asal bali harus tinggal di tempat yang asing, yang tida...