Happy reading ^-^
~~~~~~
Matahari terbit di ufuk timur untuk pertama kalinya di musim salju. Masuk melewati celah-celah jendela rumah sakit,perlahan-lahan mengusir kegelapan dan hawa dingin.
Sinar cemerlangnya menyentuh setiap inci ruangan, membangunkan Dewa yang tengah tertidur pulas di samping Cinta. Cahayanya menyentuh wajah kusutnya yang sejak malam terjaga.
Di saat yang sama seorang suster muda memakai seragam lengkap dan membawa sebuah catatan di tangannya, memasuki ruangan Cinta untuk mengecek keadaan pasiennya.
"Excusme sir. " ucap Suster itu
Dewa hanya mengangkuk sambil berdiri merenggangkan badannya yang pegal karena semalaman tidur sambil duduk
Suster itu mulai melaksanakan tugasnya, memeriksa infus Cinta dan lainnya yang sama sekali tidak di mengerti oleh Dewa.
"Bagaimana keadaannya?" Tanya Dewa setelah petugas rumah sakit itu selesai.
"Tuan Dave tenang saja, istri anda baik-baik saja. Tidak ada yang perlu di khawtirkan, dia hanya membutuhkan istirahat yang cukup beberapa minggu." Jelas suster itu panjang lebar.
"Tapi, kenapa dia belum sadar juga?" Dewa kembali bertanya. Sejak malam dia terjaga, berharap Cinta akan sadar tapi hingga kini gadis itu belum sadar-sadar juga.
Suster itu tersenyum manis,"itu karena pengaruh obat tidur yang di berikan dokter agar pasien bisa istirahat. Anda tenang saja, sebentar lagi pasien pasti akan sadar."
Dewa mengangguk-angguk tanda mengerti. Sekarang kekhawatirannya sedikit berkurang berkat penjelasan suster itu.
"Saya permisi..." suster itu berpamitan dan keluar dari ruangan Cinta.
Suasana rumah sakit mulai terlihat ketika jam sudah menunjukan pukul tujuh pagi. Suster dan dokter berlalu-lalang mengunjungi setiap ruangan yang merupakan pasiennya. Setiap detiknya selalu ada pasien yang datang dan pergi, ada yang mengalami kecelakaan dan sebagainya.
Sepanjang hari, Dewa hanya duduk di samping Cinta, menunggu istrinya sadar. Dia menghabiskan waktunya dengan membaca berita di akun media sosialnya lewat smart phone canggihnya. Beberapa kali, Jonh dan Kevin menelpon menanyakan keadaan Cinta, mereka masih sangat sibuk hingga tidak bisa menjenguk Cinta untuk sementara waktu.
Perlahan jemari tangan Cinta menggeliat, bulu matanya berkedip-kedip dan sedikit demi sedikit membuka. Dia meringis merasakan sakit dan perih pada punggungnya dan kedua tangannya. Cinta menoleh, mencari-cari di sekeliling ruangan, matanya terhenti pada laki-laki yang sedang asik duduk di sofa menghadap smart phone nya.
Cinta tersenyum tipis, dia sengaja tidak memanggil suaminya demi melihat pemandangan di hadapannya. Melihat Dewa seperti itu, membuat Cinta merasa bahagia. Baginya, menikah dengan Dewa seolah sepertu mimpi, laki-laki itu membawa Cinta pada dunia yang tidak pernah di bayangkannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/120155824-288-k710062.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Dewa Cinta Bertemu [END]
General Fiction"Mencintaimu adalah rasa sakit.. Tapi, tidak mencintaimu jauh lebih sakit" Hubungan antara Dewa dan Cinta berawal dari sebuah perjodohan. Dimana perjodohan itu membawa Cinta seorang gadis desa asal bali harus tinggal di tempat yang asing, yang tida...