Jangan lupa teken icon tanda bintang ☆~~~~~~~~
Malam yang gelap dan pekat, Cinta sudah tertidur pulas dan menjelajah dunia mimpinya. Ruang rawat yang di tempati gadis itu, remang-remang. Dewa sengaja mematikan lampunya lantaran dia tidak bisa tidur dengan lampu yang menyala terang.
Dewa tertidur pulas di sofa panjang yang letaknya di seberang ranjang istrinya,cukup jauh namun tidak menghalangi laki-laki itu untuk mengawasi istrinya. Dia terlihat sangat letih hari ini, di karenakan banyak pekerjaan dan juga masalah yang dia selesaikan. Pertama, pekerjaannya di SA, dia terpaksa membawa pekerjaannya ke rumah sakit karena dia tidak ingin meninggalkan Cinta sedetikpun. Dan yang kedua adalah mengenai masalahnya dengan William, kakak tirinya.
Pagi ini, William menemuinya secara khusus di kantin rumah sakit. Laki-laki yang jauh lebih tua dari Dewa itu datang untuk meminta maaf dan menyampaikan niatnya untuk kembali bersama lagi sebagai seorang keluarga yang utuh. Tentu saja hal itu membuat Dewa sangat senang, karena itu adalah moment yang dia tunggu-tunggu selama bertahun-tahun.
Hari memasuki tengah malam ketika tiba-tiba saja, Cinta bergerak-gerak tidak tenang di ranjangnya, keringat dingin bercucuran membasahi wajahnya, mulutnya berkomat-kamit tidak jelas. Gadis itu jelas terlihat tidak tenang dalam tidurnya, dia gelisah namun matanya masih terpejam. Cinta menangis dalam tidurnya, terlihat sangat ketakutan.
"Eehhhh....ehhhhh..." rancunya pelan, kepalanya bergerak ke kanan dan ke kiri.
"Tidak...jangan...jangan...jangan..." rancunya lagi, keringat dan air matanya berpautan menjadi satu
"JANGAAAAANNNNNN!!!" Teriak Cinta sambil terbangun.
Suara teriakannya yang cukup besar itu, membuat Dewa terbangun dengan keadaan terkejut. Dia langsung melompat dari sofa dan menghampiri Cinta yang sedang duduk menangis di ranjangnya.
Dewa menyalakan lampu ruang perawatan itu, hingga ruangan itu mendapat penerangan yang cukup.
"Ada apa?" Tanya Dewa cemas sembari menyentuh pipi kiri Cinta dengan tangan kirinya.
Cinta tidak menjawabnya, dia hanya menangis ketakutan dan Dewa kemudian memeluknya, berusaha menenangkan gadisnya, memberikan perlindungan yang membuatnya merasa aman.
Untuk beberapa saat Cinta meluapkan rasa takutnya,,Dewa dengan setia menunggu Cinta merasa tenang dan siap mengatakan apa yang sebenarnya terjadi.
"Udah. tenang, aku disini...emmm?" Laki-laki dengan kulit sawo matang itu menghapus air mata istrinya dengan lembut.
"Sekarang, cerita sama aku, kamu kenapa?" Lanjut Dewa lagi.
Cinta menghapus sisa air matanya, "aku mimpi buruk."
"Ohhh.... itu cuma mimpi, nggak usah terlalu di anggap serius. Aku pikir ada penjahat tadi." Dewa tersenyum manis. Tangannya masih setia menggenga kedua tangan Cinta.
"Aku serius, Rah. Kamu malah bercanda." Kesal Cinta sembari memasang wajah cemberut.
Dengan gemasnya Dewa menarik manja hidung Cinta yang reflek langsung di pegang oleh pemiliknya. "Iya, aku juga serius. Tapi, yang kayak gitu nggak usah terlalu di anggap serius."
![](https://img.wattpad.com/cover/120155824-288-k710062.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Dewa Cinta Bertemu [END]
Ficțiune generală"Mencintaimu adalah rasa sakit.. Tapi, tidak mencintaimu jauh lebih sakit" Hubungan antara Dewa dan Cinta berawal dari sebuah perjodohan. Dimana perjodohan itu membawa Cinta seorang gadis desa asal bali harus tinggal di tempat yang asing, yang tida...