5 - Fake Nerd Boy

22.8K 1.3K 4
                                    

20.00 p.m.

Seorang cowok pucat bersurai hitam dengan penampilan acak-acakan menuntun sepedanya memasuki gerbang mansion mewah itu dengan wajah datar namun hatinya sangat dongkol.

"kakak!" seorang gadis berambut caramel sebahu berjalan riang ke arahnya membuat jantung cowok yang ternyata adalah Lucas itu berpacu tidak jelas karena kaget.

"Luna .. Kamu selalu aja ngagetin kaka" gerutu Lucas.

"OMG! Kakak kenaㅡhhmmmmmfft" pekiknya tak jelas karena Lucas dengan cepat menutup mulut cerewet adik perempuannya ini agar tak didengar orang lain.

"Kamu jangan bawel! Diam aja dan bantu kakak masuk kedalam dan kasih seragam kotor ini ke bibi jea" ucap Lucas pelan setelah melepaskan tangannya dari bibir cerewet Luna.

"Tapi... Kakak kenapa?" Tanya Luna sedih.

Ia sudah menebak pasti kakaknya ini dibully lagi di sekolahnya. Sebenarnya ia sangat kesal dan tak suka jika kakak nya menyembunyikan jati dirinya seperti ini terus karena Luna tak tega melihat kakaknya setiap hari harus berantakan seperti ini sehabis pulang sekolah karena di bully.

"Udahlah Luna. Ini gak penting. Cepat bantu kakak. Ayah gak dirumah kan?" Tanya Lucas memastikan sambil berdiri di dekat pintu belakang rumahnya yang menghubungkannya dengan dapur.

"Enggak. Ayah belum pulang. Dan.. dimana kak bryan?" Tanya Luna sambil membuka pintu itu dan menengokkan kepalanya kedalam yang ternyata kosong. Ia pun memberi isyarat pada Lucas untuk mengikutinya.

"Bryan mungkin masih disekolah. Kelas seni selalu punya jadwal tambahan" jawab Lucas dengan keadaan waspada karena takut ada pembantu atau lebih parahnya ada tuan Hilton -asistennya yang bertugas mengawasinya- yang melihat keadaan nya yang seperti ini.

"Astaga tuan muda! Apa yang terjadi dengan anda?!" Lucas memejamkan matanya erat dengan ekspresi masam -kebiasannya saat tak bisa melakukan apapun-
lucas berbalik dan menatap tuan Hilton dengan tatapan yang seolah berkata 'jangan beritahu Ayah tentang ini atau aku akan mencungkil bola matamu'.

"Aku baik, tuan Hilton. Serius"

.
.
.

Lucy masuk kedalam mansion mewah kakeknya dengan wajah masam dan lesu, berbeda dengan cewek di belakang nya yang terus bersenandung ria -Zoey Alexander-.

"Lucy.." sapa kakek james senang kemudian berdiri dari sofa dan merentangkan tangannya minta agar Lucy memeluknya.

"Kakek Pekik Lucy girang dan seketika raut wajahnya berubah cerah. Ia pun berlari menghampiri sang kakek kemudian memeluk pria paruh baya itu dengan erat.

"Astaga.. cucuku.. Kamu semakin cantik saja" ujar kakek james sambil mengelus surai coklat keemasan milik Lucy.

...

Malam ini kakek james langsung membawa istrinya dan kedua cucu cantiknya untuk makan malam di sebuah restaurant Belanda dan tak tanggung-tanggung, ia langsung memesan ruang VIP.

"Jadi.. bagaimana hari pertama di sekolah baru mu?" Tanya kakek sambil menyuapi istri tercintanya.

"Aku... cukup terkesan dan yeah.. banyak hal baru" jawab Lucy menekankan kata 'terkesan '-nya membuat Zoey yang tengah menyantap salad langsung tersedak.

"Benarkah? Apa kamu punya teman baru?" Tanya nenek sharen sambil tersenyum manis ke arah cucu tersayangnya itu.

"Aku hanya berteman dengan teman-temannya Zoey, nenek. Yeah kau tahu kan? Putri mentri China dan putri kerabat keluarga kerajaan" jelas Lucy sambil menyeruput teh nya.

"Nenek, Lulu masuk kelas bahasa. Seharusnya kan dia masuk sains sepertiku" adu Zoey dengan rengekan nya.

"Eii.. itu bagus Zoey.. Lucy kan memang jago nya berbahasa" balas kakek sambil tersenyum bangga.

"Oh ya Lu. Akhir minggu ini Kamu dan Zoey akan study ke perusahaan cabang ayahnya Lucy di Macau. Dan minggu depannya lagi kita akan berkunjung ke mansion Xavier karena di undang"

"Uhukkkkk" kini giliran Lucy tersedak "a-airhhh.. ahh..irrhh" ujar Lucy sambil memegangi tenggorokannya yang terasa tercekat.

"Ini Lu" Zoey menyerahkan segelas air putih pada Lucy dan tanpa basa-basi langsung ditenggak oleh Lucy.

"Kamu ini kenapa sih Lulu? Ada yang salah dengan ucapan kakekmu?" Tanya nenek khawatir melihat cucu nya terbatuk-batuk.

"Enggak nek. Tapi... untuk apa kita ke mansion keluarga itu? Maksudku... ayolah, mereka keluarga nomor 1 di Eropa Tengah. Ada urusan apa kalian dengan mereka?" Tanya Lucy tak percaya.

"Hanya sejedar kunjungan makan malam" jawab kakek santai.

"Kalian tak berniat menjodohkan seseorang di antara kami kan?" Celetuk Zoey dengan mata menyipit.

"Ini bukan abad 20-an, sayang. Tentu kami tahu itu. Lagipula kan kamu sudah punya Sean. Sean itu kan masih kerabat nya keluarga Xavier juga" jawab nenek sambil terkekeh lucu.

"Itu artinya..." ucap Lucy dengan nada menggantung.

"Tidak..tidak.. tidak Kamu juga Lulu.. kita hanya akan sekedar makan malam dan kami akan mengenalkan kalian berdua sebagai cucu kami" jelas kakek.

"Andai Nathan juga ada disini" desah nenek kecewa.

"Aiiihhh.. aku hampir melupakan angry bird itu" celetuk Lucy yang langsung mendapat tatapan heran dari ketiganya.

Fake Nerd BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang