31 - Fake Nerd Boy

14.6K 877 19
                                    

Pagi ini Zoey terus saja mengembangkan senyum lebarnya membuat orang-orang rumah yang tengah menikmati sarapan pagi menatapnya aneh.

"Zoey, lo sakit?" Tanya Lucy innocent dan Zoey malah memukul kecil kepala Lucy dengan sumpit yang ia pegang membuat Lucy mengaduh.

"Kakak, Zoey jahat" adu Lucy yang memegangi lengan kekar Nathan mencari perlindungan.

"Heuh" ucap Nathan sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia yang merasa paling dewasa di antara dua sepupu kesayangannya itu hanya mengelus surai Lucy lembut dan meniup kepalanya yang habis dipukul sumpit oleh Zoey tadi membuat Zoey mencibir.

"Makanya, cepetan cari pacar jadi ngadunya sama pacar lo jangan sama kak Nathan terus" ledek Zoey sambil menjulurkan lidahnya membuat Lucy mencebikkan bibirnya kesal.

"Dasar lo" sebal Lucy sambil mendelik tajam pada Zoey yang hanya di tanggapi oleh cengiran khas Zoey.
.
.
.
Lucy menjinjitkan kakinya berusaha menggapai buku sastra Jerman yang sudah usang pada rak buku perpustakaan paling atas namun apa daya jika tingginya tak memungkinkan untuk itu.

"Huh.. yang bener aja" gerutu Lucy kesal.

Ia asalnya hanya duduk-duduk saja di kelasnya sambil memainkan ponsel karena kegiatan belajar mengajar sudah tidak berlaku disebabkan mereka sedang berada dalam masa bebas menjelang libur semester dan beberapa hari lagi mereka yang duduk di kelas tiga resmi lulus dari Xavier SHS dan meneruskan ke jenjang yang lebih tinggi.

Ia teramat sangat bosan kala tadi karena Mei tidak sekolah, katanya orang tuanya datang ke Jerman dan ia menghabiskan waktunya seharian ini bersama orang tuanya di apartemennya.

Juliet juga sibuk berlatih bersama Bryan dan Romeo sementara dirinya akan menyusul nanti karena siang ini akan diadakan gladi resik sebelum acara besok sekaligus acara perpisahan lusa nanti.

Zoey juga seenak jidatnya meninggalkan ia di sekolah dan anak itu malah berkencan diluar bersama Sean. Huhhh.. menyebalkan. Memang Zoey sudah baikan dengan Sean beberapa hari lalu.

"Kalo lo merasa gak bisa ngambilnya, seharusnya lo minta tolong" ujar suara yang agak serak itu dari belakang Lucy dan langsung mengambil buku yang Lucy perlukan dengan tinggi badannya yang memudahkannya melakukan itu.

Lucy kembali merasakan jantungnya berdetak tak karuan ketika mendengar suara serak itu.

Ia menolehkan kepalanya ke belakang dan wajahnya langsung bertabrakan dengan dada bidang Lucas yang tertutup jas almamater.

"Nih" Lucas memundurkan langkahnya untuk memberi jarak di antara mereka dan menyerahkan bukunya pada Lucy dengan senyum tipis yang terukir di bibirnya.

"Makasih" jawab Lucy lirih kemudian melewati Lucas dan duduk di sebuah bangku di sudut perpustakaan dan mulai membaca bukunya meski sebenarnya fikirannya tidak fokus karena Lucas kini malah duduk di seberangnya dan memperhatikannya.

"Apa pacar lo suka?" Tanya Lucy pelan dan memilih untuk menghentikan kegiatan membacanya karena ia tak akan fokus selama Lucas masih berada di dekatnya.

"Nggak, dia malah nyuruh gue buat buang benda itu" jawab Lucas yang terdengar tak sedih sedikitpun seakan hal itu sudah biasa terjadi.

"Mungkin dia mau sesuatu yang lebih berkelas, Lucas. Udah gue bilang kalo selera cewek gue buruk" tukas Lucy yang sebenarnya bermasud mengatakan 'pacar lo itu menyukai barang mahal bukan barang murahan'

"Nggak. Gue gak bilang selera lo buruk. Dia emang kaya gitu, ya mungkin lo benar. Dia suka barang yang berkelas atau mahal mungkin" balas Lucas yang sebenarnya sudah menduga jika Lucy sudah tahu tentang masa lalunya dari Bryan.

Fake Nerd BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang