4 - Fake Nerd Boy

23.5K 1.4K 12
                                    

Break Time..

Mei menarik Lucy menuju ke cafetaria sekolah mereka yang telah dipenuhi banyak siswa dan begitu mereka masuk kesana semua mata langsung tertuju pada keduanya.

Bagaimana tidak? Mei adalah salah satu siswi yang berpengaruh di sekolah ini dan Lucy adalah siswa baru yang baru kali ini mereka lihat.

Keduanya begitu cantik dan memukau dan itulah yang menjadi pusat perhatian seluruhnya.

"Mei! LULU!" Zoey berteriak dengan suara 6 oktaf nya sambil melambai ke arah Lucy dan Mei yang celingukan mencarinya membuat perhatian beberapa cewek teralih padanya dan menatap Zoey tak suka namun mereka tak bisa melakukan apapun karena tak ada yang berani pada Zoey.

"Kalian kok bisa barengan gini?" Tanya Juliet heran sambil membulatkan matanya yang sudah bulat itu.

Ia tahu sepupu Zoey pindah karena tadi Zoey sempat memberitahunya.

"Lo tau? Lulu yang manis ini sekelas sama gue" ujarnya sambil duduk di hadapan Juliet sementara Lucy di hadapan Zoey.

"OMG? Serius? Lo ngambil kelas bahasa?!" Tanya Zoey sambil memelototkan matanya pada Lucy.

"Kenapa? Itu bebas kan?" Tanya Lucy innocent.

"Lo pengen pesan apa Lu?" Tanya Juliet ramah.

"Ahh.. Gue pengenㅡ Yak! Zoey! Dimana pancake yang gue pesen?" Tanya Lucy yang tiba-tiba mengingat bahwa tadi ia memesan pancake yang enak pada Zoey.

Zoey menjitak jidatnya sendiri kemudian menatap Lucy dengan tatapan shock "Sorry Lu, tadi gue terlalu asik ngobrol sama Sean sampe lupa sama pesenan lo" ujar Zoey sambil menatap Lucy dengan pancaran mata polosnya.

"haisss.. udah gue duga" balas Lucy sambil memutar bola matanya.

"Jangan marah ya? Nanti gantinya bakal gue pinjemin AK-47 buat nembak sasaran di tempat latihan" bujuk Zoey yang membuat Lucy berfikir sejenak.

"Sepuasnya?" Tanya Lucy menyeringai.

"Emm.. Ya.. seharian penuh kesayangan gue jadi milik lo" jawab Zoey pasrah membuat Lucy tertawa puas dengan jahatnya.

"Apa sih yang kalian omongin? AK-47 apaan itu?" Tanya Mei heran mewakili keheranan Juliet juga.

"AK-47 itu senapan laras panjang yang lagi ngetop di kalangan penembak jitu dan kemiliteran. senapan ini tahan banting dan mudah dioperasikan. Kapasitas magazine 30 peluru, bisa melepaskan 600 peluru per menit dan kecepatan pelurunya sekitar 710 m" jelas Zoey semangat membuat Mei dan Juliet melongo.

Dua sepupu ini memang unik. Jika Lucy pecinta berbagai mobil yang utamanya mobil sport dan balapan mobil -meski ia tak pernah dan tak akan pernah mengikuti balapan mobil- maka lain halnya dengan Zoey yang merupakan pecinta dari senjata api.

Sejak SMP dia dan Lucy sering latihan menembak di tempat latihan khusus kemiliteran milik kakek mereka namun diantara mereka berdua yang paling minat dengan senjata api adalah Zoey sementara Lucy tetap pada kebiasannya yaitu mengagumi mobil sport.

"A-apa? Lo punya senapan?" Tanya Juliet gelagapan.

"So pasti Jul. Gue sama Lucy udah ada ijin buat punya senjata api tapi Lucy kayaknya kurang minat sama senjata api makanya dia gak punya. Gue punya berbagai handgun dan senapan di rumah. Pasti nya dengan penjagaan kakek" jelas Zoey bangga.

"OMG.." gumam Juliet dan Mei bersamaan.

"Hay Mei" Mei terperanjat bukan main saat seorang cowok berwajah angelic duduk di sebelahnya sambil tersenyum manis namun itu sungguh membuat Mei muak.

"Lo lagi. udah gue bilang berhenti ngeganggu gue" desis Mei sebal.

Lucy yang tak tahu apa-apa pun hanya dapat melihat pertengkaran kecil itu dengan bingung.

"Dia Nickolas Braive. 12 sains 1. Dia pintar dan president sekolah. Dia naksir sama Mei tapi Mei selalu nolak dia mentah-mentah" bisik Zoey dari seberang meja membuat Lucy menoleh dan menatap polos pada Zoey juga Juliet yang mengangkat bahu nya tak peduli.

PRAAANG

Seketika semua mata tertuju pada seorang cowok yang kini tengah tersungkur di lantai dengan pecahan piring di depan nya juga baju nya yang kotor karena bumbu gulai ayam yang ia bawa barusan.

Lucy dapat melihat tangan putih pucat cowok itu berdarah dan itu membuat Lucy ngilu sendiri.

Lucy bisa melihat lelaki yang berdiri di hadapan cowok itu tengah mencaci cowok yang masih menunduk itu membuat Lucy muak karena tak suka melihat penindasan.

Tepat saat cowok itu mendongakan kepala nya, Lucy sadar jika cowok itu adalah cowok yang tadi pagi terkena cipratan air di jalan karena ban mobilnya.

Cowok itu bangkit dengan wajah datar tanpa ekspresi dan tidak menunjukan raut takut sedikitpun.

"Berani banget Lo natap gua kayak gitu!" geram lelaki tadi sambil mendorong bahu cowok pucat itu namun ia sama sekali tak melawan dan hanya diam.

"kris!" lelaki jahat itu menatap temannya yang tengah duduk menonton drama life itu dan langsung berdiri begitu menyadari kode yang diberikan temannya itu.

"Dasar anak beasiswa" bisik kris tepat di telinga cowok yang lebih tinggi darinya itu kemudian menyiram cowok tinggi itu dengan 2 gelas air es yang tentu nya pasti terasa menyengat kulit.

Semua siswa yang ada di cafetaria pun tertawa mengejek terkecuali dia dan ketiga temannya dan jangan lupakan nick yang hanya menatap kejadian itu dengan datar.

Lucy bisa melihat cowok itu menahan nafasnya dan memejamkan matanya erat terlihat seperti menahan sesuatu.

Lucy hendak berdiri untuk menolong cowok malang itu namun Mei langsung menahannya membuat Lucy menatap Mei penuh tanya.

"Dia Lucas Xav. Cowok beasiswa. 12 Sains 1. Jangan coba ikut campur Lu, atau Li bakal dapet masalah dari siswa-siswa disini" ujar Mei untuk memperingati Lucy.

"Tapi kenapa? Apa salahnya sama anak beasiswa? Itu bagus kan?! Berarti dia itu emang pintar" bantah Lucy gusar. Ia tak pernah suka dengan penindasan seperti ini.

Apalagi saat melihat teman-temannya diam saja tak melakukan apapun. Dan apa lagi itu? Nick juga hanya diam tak berkutik. Bukankah Zoey tadi bilang jika Nick itu president sekolah? Lalu apa gunanya Nick jika kejadian seperti ini ia biarkan begitu saja padahal kejadian ini berlangsung tepat di depan kedua bola mata angel nya itu.

"Siswa disini semunya bergengsi, Lu. Gak cukup dengan pintar aja buat bisa diterima dengan baik disini" ujar Juliet lemah.

"Dia yang gue ceritain kemarin Lu" ujar Zoey lirih.

Zoey juga kelihatannya tak suka namun Zoey kemarin bilang ini adalah konsekuensi dari seorang anak beasiswa.

Tanpa seorang pun sadari, seorang cowok di luar cafetaria yang hanya dibatasi kaca tebal itu menatap cowok yang bernama lucas Xav itu dengan tatapan lirih.

Ia mengepalkan tangannya kencang sehingga membuat buku-buku jarinya memutih.

Ia sangat tak suka melihat kejadian ini namun ia sudah berjanji tak akan melakukan apapun jika melihat hal seperti ini.

Cowok bersurai pirang itu pun membalikan badannya dan berjalan menjauh dari cafetaria sekolah yang mampu membuat dadanya sesak akibat kejadian barusan.

"Ini gak adil! Kenapa mereka harus ngelakuin itu sama dia?" Tanya Lucy geram.

"Lo bakal terbiasa ngeliat hal kaya gini beberapa hari kedepan" balas Nick tanpa menatap Lucy kemudian bangkit dan berjalan keluar cafetaria melewati Lucas dan cowok itu begitu saja.

Fake Nerd BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang