"Hey.. udahlah.. Berhenti nangisnya! Gue jadi kaya cowo brengsek yang memperkosa siswi SMA" gerutu Lucas yang langsung mendapat pukulan-pukulan dari bantal sofa yang dilayangkan oleh Lucy.
"Lo.. hikss.. jahat.. hikss" ucap Lucy sesenggukan. Ia masih shock akan insiden kecoak di dapur beberapa menit lalu dan sampai saat ini belum bisa menghentikan tangisannya apalagi dengan kata-kata pedas dari Lucas yang semakin membuat ia menangis.
"Aishh!" gumam Lucas jengah kala melihat Lucy terus menumpahkan sungai air mata di pipi mulusnya.
Dan entah mendapat ilham darimana, Lucas mendekat ke arah Lucy dan menghapus air mata di pipi Lucy dengan kedua ibu jarinya yang kokoh membuat Lucy terdiam membisu.
"Jangan nangis lagi ya? Maafin gue soal kecoak tadi. Gue cuma bercanda" bisik Lucas sambil menatap Lucy tepat di manik matanya membuat Lucyterdiam membisu.
Ting Tong ~
Ting Tong ~Suara bel apartemen Zoey memecahkan kecanggungan Lucy saat ini, ia sangat bersyukur dalam hati ada seseorang yang menekan bel itu membuat Lucy mempunyai alasan untuk menghindari Lucas untuk beberapa menit.
Lucy pun menghapus sisa air matanya dan beranjak menuju pintu untuk melihat siapa yang datang karena Zoey tidak mungkin menekan bel terlebih dahulu jika ingin masuk ke apartemen nya sendiri.
Pip ~
"Ravi?" Gumam Lucy dengan suara seraknya.
"Nona.. ini seragamnya" ujar Ravi sedikit ragu saat melihat wajah Lucy yang sembab.
"Ya.. thank you Ravi" balas Lucy sambil menerima paper bag yang diberikan oleh Ravi kemudian menutup kembali pintu apartemen Zoey membuat Ravi mengernyit heran.
"Ini" Lucy menaruh paper bag itu disebelah Lucas dengan ketus membuat cowok itu menaikkan sebelah alisnya.
"Apa ini?" Tanya Lucas bingung.
"Itu seragam. Gue sengaja beliin buat ngeganti seragam lo yang lama karena udah gak layak pakai" ujar Lucy sambil mengambil seragam Lucas yang sudah lusuh dan sobek kemudian membuangnya ke tong sampah.
"Tapi gueㅡ"
"udahlah Lucas! Sekali ini aja terima kebaikan gue" potong Lucy dengan wajah ditekuk kesal.
Lucas hanya terdiam setelah Lucy berkata demikian lalu menatap paper bag berisi seragam itu dengan tatapan yang sulit di artikan.
.
.
.
Juliet berjalan berdua bersama Mei menuju ke perpustakaan dengan saling berbincang-bincang."Sebenernya Zoey sama Lucy pergi kemana ya? Gue gak yakin kalo mereka ada kepentingan mendadak" ujar Juliet sambil memiringkan kepalanya lucu.
"Lo gak tau ya? Pagi tadi Lucy sama Zoeyㅡ ahh lebih tepatnya Lucy nolong Lucas yang lagi-lagi di bully" jelas Mei yang langsung membuat Juluet berhenti berjalan dan melebarkan kedua mata owl nya.
"Serius?" Tanya Juliet dengan ekspresi yang menurut Mei sangat errrrr.. berlebihan mungkin?
"Gue rasa setelah ini bakal ada masalah" ucap Mei sambil menatap lurus kedepan tanpa menghiraukan pertanyaan Juliet.
.
.
.
Seorang pria tinggi berambut pirang baru saja keluar dari bangunan sekolah mewah yang sudah menjadi tempatnya menuntut ilmu selama kurang lebih 2 tahun belakangan ini.Ia duduk di kelas akhir sebuah sekolah seni bernama Modern High School yang terletak di LA.
Sekolah yang mendapat label sebagai sekolah termahal dan termewah kedua di dunia ini sudah menjadi tempatnya menuntut ilmu selama ini.
Dia kaya? Tentu saja.
Tampan? Sudah pasti.
Pintar? Sudah sangat terbukti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Nerd Boy
Подростковая литература[Beberapa part di private. Follow sebelum membaca] . . . Keinginannya untuk pindah ke Jerman membuat ia bertemu dengan si cowok 'beasiswa' yang selalu dibully oleh teman-temannya karena bersekolah di sekolah tempat orang-orang kaya. "Pergi gua gamau...