Comment kalo nemu typo ya. Part ini temen aku yang buat dia k-pop sejati.
.
.
"Kakak dimana? Jemput aku. Cepat ya" Luna menutup sambungan teleponnya dengan Lucas kemudian mulai menyusuri trotoar sambil menunggu kakak tampannya menjemput.Luna tak menyadari jika sedari tadi ada seseorang didalam sebuah mobil Audi yang mengintainya dengan tatapan penuh rasa dendam dan bibirnya yang membentuk senyuman sinis.
Luna terus berjalan di pinggir trotoar yang lebih menjorok ke jalanan dan langkahnya mendadak terhenti ketika beberapa orang di sekitarnya menyerukan kata 'AWAS!' pada dirinya membuat Luna menoleh ke belakang dan matanya membelalak ketika melihat sebuah mobil melaju dengan cepat ke arahnya.
Seperti gerakan slow motion, ketika mobil itu hampir menabraknya, tatapannya tertuju pada orang yang mengemudikan mobil yang samar-samar bisa ia lihat dan Luna semakin membelalakan matanya ketika melihat siapa orang itu.
Luna belum sempat menghindar sehingga ketika mobil itu melaju cepat ke arahnya ia hanya bisa diam mematung hingga mobil berwarna silver itu menghantamnya dengan cukup keras sampai tubuh kecilnya terpental jauh hingga 6 meter.
Dengan tanpa dosa, si pengemudi mobil langsung melarikan diri dengan mobilnya ketika belum sempat di hadang oleh warga yang ada di sana. Mereka pun sibuk menolong Luna yang sudah berlumuran darah tapi sepertinya kesadarannya masih bertahan dan hampir mencapai titik akhir.
Dan sebelum Luna benar-benar kehilangan kesadarannya, beberapa orang yang berada di jarak yang paling dekat dengan Luna mendengar Luna melafalkan sebuah nama.
"Jeslyn..."
.
.
.
Lucas memutar balik arah laju mobilnya setelah menerima telepon dari nomor adiknya dan ternyata itu bukan adiknya melainkan seorang bapak-bapak yang memberi kabar jika adiknya baru saja mengalami tabrak lari dan langsung di larikan ke Rumah sakit membuat Lucas panik bukan main.Keringat dingin bercucuran dari pelipisnya hingga ia menjadi tak fokus mengemudi dan malah terus menaikkan kecepatan kendaraannya hingga ia sampai di tempat yang ia tuju.
Tanpa basa basi, Lucas langsung berlari menuju UGD dan menemukan 4 orang pria dewasa disana tengah menunggu di ruang tunggu, sepertinya mereka yang menolong Luna.
"Permisi, tuan. Apakah anda tadi yang menelpon?" Tanya Lucas kepada seorang pria berkepala 4 yang memegang ponsel dan tas selempang milik Luna.
"Ya, ini barang-barang adikmu" balas sang pria sambil menyerahkan barang-barang milik Luna kepada Lucas.
"terima kasih" Lucas menyalami ke empat pria yang sudah membawa adiknya kemari itu.
"Sebelum dia pingsan, tadi samar-samar kami mendengar ia menyebut nama 'Jeslyn' " ucap seorang pria yang sepertinya lebih tua dari pria tadi.
"Apa?" Kaget Lucas dengan wajah tak percaya.
.
.
.
Hari ini adalah hari H pertunjukan amal atau mereka sebut festival amal dan mereka sudah sangat siap dan matang untuk tampil di acara penuh berkah ini.Tapi tidak dengan Juliet, ia terus mengucurkan keringat dari wajah dan juga dari tubuhnya dan Bryan juga terus berusaha membujuk Juliet agar lebih tenang dan tidak membuat panik.
"Semoga acaranya lancar" ucap Romeo sambil mengintip di balik stage dan ia melihat seluruh siswa siswi Xavier tengah menunggu acara dimulai di bawah panggung sana.
"Lo gugup?" Tanya Lucy.
"Nggak. Gue udah biasa" jawab Romeo dengan senyum tipisnya membuat Lucy kagum dengan wajah Romeo yang manis saat tersenyum meski hanya senyum tipis.
"Itu bagian Bryan dan Juliet" ujar Romeo ketika mendengar penuturan host yang memanggil kedua sejoli itu untuk tampil di atas stage dan Juliet semakin gugup saja kala itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Nerd Boy
Teen Fiction[Beberapa part di private. Follow sebelum membaca] . . . Keinginannya untuk pindah ke Jerman membuat ia bertemu dengan si cowok 'beasiswa' yang selalu dibully oleh teman-temannya karena bersekolah di sekolah tempat orang-orang kaya. "Pergi gua gamau...