17 - Fake Nerd Boy

15.4K 1K 33
                                    


Zoey side

Zoey melangkahkan kakinya lebar-lebar menuju kelas 12 Sains 5 dengan wajah yang merah padam dan tangan terkepal kuat.

BRAKK

Zoey membanting pintu kelas 12 Sains 5 dengan keras membuat beberapa siswa yang kebetulan sedang berada disana langsung terbelalak kaget.

"DIMANA KRYSTAL BAEL?" Teriak Zoey murka membuat semua yang ada disana bergidik ngeri "JAWAB! LO SEMUA TULI?!" Pekik Zoey emosi.

"D-dia mungkin lagi di cafetaria sama teman-teman nya" jawab seorang siswi berkacamata sambil menunduk.

Dan tanpa berkata apa-apa Zoey langsung saja pergi ke cafetaria untuk mencari Krystal dan memberinya pelajaran.
.
.
.
"Juliet apa yang terjadi?" Bryan menghentikan langkah Juliet dan Mei dengan cara menghadang jalan mereka namun tetap memasang wajah datarnya.

"A-anu.. Zoey ngamuk gara-gara Lucy dilempari terigu dan telur busuk sama anak-anak. Trus ada siswi yang bilang kalo Krystal Bael yang nyuruh mereka ngelakuin itu" jawab Juliet agak ragu.

"Serius?" Gumam Bryan "kalo gitu gue ikut. Gue rasa kemarahan Zoey bakal meledak-ledak" lanjutnya dan diangguki oleh kedua gadis manis itu.

'Kenapa Krystal bully Lucy? Apa jangan-jangan tadi Lucy lagi sama Lucas?' Batin Bryan resah sambil terus mengikuti langkah kaki dua gadis di depannya.
.
.
.
Lucy dan Lucas turun dari taxi tepat di depan sebuah mansion besar dengan penampilan Lucy yang masih kotor dan mengenaskan.

Lucy yang melihat Lucas meraih kantung celananya untuk mengambil uang untuk membayar taxi langsung saja menahan tangan Lucas.

"Biar gue aja" ucap Lucy yang kini menarik Lucas ke belakangnya.

Lucy merogoh saku jas almamaternya dan mengambil beberapa lembar uang yang berjumlah 5x lipat dari ongkos taxi yang harus ia bayar.

"Pak.. ini ongkosnya" ujar Lucy sambil menyerahkan uang itu.

"Tapi nona.. ini terlalu banyak" jawab supir taxi itu.

"Gak apa apa, anggap aja itu biaya untuk mencuci taxi anda. Maaf telah membuat taxi anda kotor" kata Lucy tidak enak.

"Tapiㅡ"

"Udah gak apa-apa. Bapak ambil aja" potong Lucy keras kepala.

"Kalau begitu terimakasih banyak nona" balasnya kemudian menutup kaca mobilnya dan melaju pergi meninggalkan dua manusia beda jenis itu disana.

"Ini rumah lo?" Tanya Lucas sambil berbalik dan mengamati sebuah mansion mewah yang berdiri kokoh di depannya dengan wajah datar.

"Bukan. Rumah gue di austria. Ini rumah kakek gue" jawab Lucy dengan gummy smile nya sementara Lucas hanya meliriknya lewat ujung matanya tanpa menoleh pada Lucy.

Lucas melihat wajah Lucy yang cantik itu kini sedikit terkotori oleh terigu yang ada pada wajahnya membuat Lucas gemas sendiri untuk membersihkannya.

Tentu Lucas bukan orang munafik yang tak mengakui jika Lucy itu memang gadis yang cantik dan menggemaskan.

Lucas mengambil sapu tangannya dari saku bagian dalam jas almamaternya kemudian menghapus sebagian terigu yang ada pada wajah cantik Lucy dengan lembut membuat Lucy terpaku sekaligus merona dibuatnya.

"Jangan salah paham. Lo keliatan tambah jelek kalo ada tepung di wajah lo. Gue ngeri lihatnya" Lucas berkata datar sambil kembali memasukkan sapu tangannya kedalam jas almamaternya.

"Astaga, Nona" Ravi memekik kaget kala melihat Lucy berdiri di depan pintu gerbang mansion dengan keadaan yang sangat kotor dan menjijikan.

"Ravi" gumam Lucy sambil menghela nafas lelah.

Fake Nerd BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang