16. Syarat untuk Bertunangan

7.7K 735 75
                                    

Setelah pernyataan blak-blakkan dari yang mulia, sekarang kami semua berada di ruang pertemuan yang tadi ingin kumasuki, kecuali para prajurit. Yang berada di ruangan ini sekarang ada aku, yang mulia, ayah, yang mulia ratu, seorang gadis beastman jenis kucing, seorang gadis kecil cantik seumuranku, dan si komandan pasukan kerajaan.

“Maafkan aku, aku benar-benar tidak percaya.”

“Tidak apa-apa, yang penting semua kesalahpahaman telah terselesaikan dengan baik.”

Setelah mengetahui siapa diriku yang sebenarnya, komandan pasukan kerajaan yang bernama Rofile ini membungkuk meminta maaf padaku. Sekarang, giliran Gerrard yang mendekatiku.

“Ibane, apa benar kau yang membunuh [Behemoth] tak terklarifikasi seorang diri?”

“Eh!?”

K-k-kenapa dia bisa tahu!? Jangan-jangan...
Aku mengalihkan pandanganku ke yang mulia dan memberinya tatapan tajam disertai wajah datar.

“Yang mulia...”

“I-iya?”

“Apa anda yang memberitahukan hal ini pada mereka?”

“I-itu benar...”

Sudah kuduga.

“Berarti anda melanggar janji anda.”

“Eh!?”

Kenapa kau membuat wajah terkejut seperti itu? Bukankah sudah ada perjanjian antara kita berdua bahwa kabar aku mengalahkan [Behemoth] tak terklarifikasi tersebut tidak boleh dipublikasikan dengan nama asliku?

“Apa anda lupa dengan janji itu?”

“Benarkah? Kalau memang benar, maafkan aku, aku lupa.”

Kau pikir masalah semacam ini bisa dimaafkan semudah itu? Yah, orang lain pasti akan berpikir seperti itu, tapi aku lain. Biarlah, kalau sudah terlanjur mau di apa?

“Tapi anda tidak menyebarkan ke publik tentang ini kan?”

“T-tentu saja tidak, yang mengetahui kebenarannya hanya orang-orang yang ada di sini.”

“Baguslah kalau begitu, jika hanya keluarga kerajaan yang tahu saya bisa tenang.”

Aku menghembuskan nafas berat sekaligus lega karena mendengar kalimat barusan. Untunglah ia tidak menyebarkan kebenaran tentang diriku lebih luas, kalau memang begitu bagaimana? Apa aku harus bersembunyi di sebuah hutan demi menghindari kejaran para penyihir? Tidak, tidak perlu sampai seperti itu juga kan?

Setelah itu kami membahas tentang masalah pertunangan. Aku belum tahu sih seperti apa putri Lestia, tapi kuharap ia memenuhi kriteriaku. Bukannya aku ingin menikahinya demi politik, tapi aku merasa tertarik padanya setelah mendengar rumor-rumor tentang dirinya di Arelia.

Kemudian yang mulia menatapku seakan-akan memanggilku untuk berbicara. Tangannya bergerak ke arah gadis cantik berambut perak yang duduk di sebelah sang ratu seakan-akan memperkenalkannya. Jangan-jangan gadis ini...

“Ibane-kun, perkenalkan salah satu putriku, Lestia Sunia.”

Yak, dugaanku benar. Tapi walaupun sudah terbukti kalau dugaanku benar, tetap saja aku terkejut. Bagaimana tidak? Seorang gadis cantik seperti dia adalah putri Lestia yang ingin dinikahkan denganku, jelas aku terkejut.

“Ada apa, Ibane? Kau terlihat tidak terkejut akan hal ini.”

“Aku terkejut sih, tapi sudah jadi dugaanku bahwa Lestia-sama adalah gadis tersebut.”

Aku menatap wajahnya, tapi matanya secara cepat menghindari tatapanku. Ada apa dengannya? Serius, sejak di lapangan sampai sekarang, kenapa dia menghindari tatapanku terus?

Restart For New Life In Another World [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang