"Jadi kira-kira begitulah."
"Aku mengerti..."
Masalah dalam hal ini sekarang... adalah kurangnya nama dalam diriku. Maksudku, siapa aku berani bertunangan dengan seorang putri kerajaan? Namaku hanyalah Kusaga Ibane dengan gelar bangsawan Baron dan Sofic Knight di mata publik, tak ada prestasi terbuka dariku. Memang aku telah mengalahkan [Behemoth] tak terklarifikasi seorang diri, tapi siapa yang mengetahui hal ini selain keluarga kerajaan serta penduduk di desa Orlmad?
Untuk mengumumkan pertunangan resmi diriku dengan Lestia, setidaknya aku harus mengukir prestasi yang di akui oleh orang banyak agar tak menimbulkan masalah yang lebih besar dari ini. Lalu, jika pertunangan kami tidak segera di umumkan, maka para bangsawan yang ingin menjadi tunangan Lestia akan terus bertambah sampai 10 tahun ke depan atau mungkin lebih.
Hampir setiap bulan ada saja surat-surat dari berbagai bangsawan dari kerajaan lain yang ingin menjodohkan anaknya dengan Lestia. Tapi begitu aku membuat prestasi, maka hidupku mungkin saja takkan tenang lagi. Karena ini sangat mendesak, apa kabar tentang [Behemoth] harus kupublikasikan dengan namaku?
Sebenarnya ini ingin kusembunyikan, tapi jika itu menyangkut masalah ini, mungkin aku akan mengorbankannya kalau memang tak ada jalan lain. Tapi begitu aku memikirkan itu, ayah berinisiatif duluan.
"Yang mulia, Ibane tidak ingin kekuatannya di ekspos begitu saja secara luas. Bagaimanapun, ia hanyalah seorang anak kecil berumur 8 tahun, tak mudah untuk mempercayai jika kita mengungkap kebenaran kejadian [Behemoth] yang sebenarnya."
"Benar juga sih. Selain itu, mungkin Ibane-kun akan mendapat banyak surat tantangan untuk membuktikan apakah ia cukup pantas untuk menjadi pendamping Lestia."
Ya, itu salah satu yang kukhawatirkan jika mengungkap kebenaran tentang insiden itu. Akan merepotkan jika setiap beberapa hari aku pergi ke kerajaan lain hanya untuk meladeni ketidakpercayaan para bangsawan bodoh itu.
Begitu aku melihat ke Lestia, ia tersenyum malu dengan matanya yang ia alihkan beberapa kali dariku. Apakah dia gugup atau semacamnya? Bertemu dengan seseorang yang kuat dan tiba-tiba menjadi tunangannya, kurasa itu adalah hal yang wajar.
Aku membalasnya dengan sebuah senyuman dan kembali memusatkan ke pembicaraan serius ini. Jika memang boleh aku berpendapat...
"Apa sebaiknya masalah peresmian ini ditunda dulu sampai pada waktunya?"
Begitu aku mengutarakan pendapatku, mereka yang ada di ruangan ini terkejut. Aku tahu ini adalah hal yang buruk dan sangat tidak sopan, tapi aku juga tak mau membiarkan kejadian seperti itu terjadi, pasti Lestia juga berpikir hal yang sama.
"Apa maksudmu, Ibane-kun?"
"Peresmian pertunangan ditunda dulu sampai situasinya benar-benar tepat. Tidak bisakah menolak permintaan pertunangan dari para bangsawan?"
"Memang bisa kami menolak permintaan pertunangan dari para bangsawan, tapi akan sangat tidak sopan menolak permintaan para bangsawan sebelum mereka bertemu Lestia."
Memang benar tidak sopan bagi keluarga kerajaan untuk menolak permintaan pertunangan dari para bangsawan, itu hanya akan memperburuk keadaan kerajaan Sunia yang lemah ini. Dan dalam beberapa minggu ini, para bangsawan akan berturut-turut datang untuk bertemu dengan Lestia. Apa yang bisa kulakukan untuk meringankan beban mereka?
Ah, benar juga!
"Kalau memang tidak bisa ditolak, biarkan aku saja yang menguji para bangsawan itu. Apa boleh?"
""Eh!?""
Kenapa kalian terkejut seperti itu? Menawarkan bantuan seperti itu adalah hal yang wajar bukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Restart For New Life In Another World [END]
FantasyHighest Rank in Fantasy : #38 (8-12-2017) Sagetome Katobe, seorang siswa SMA berusia 17 tahun, tak pernah merasakan apa itu kebahagiaan selama hidupnya. Selama ini ia dianggap budak oleh kedua orang tuanya sejak kecil dan selalu diperlakukan kasar...