20. Pertemuan Resmi Dengan Keluarga Kerajaan

7.8K 705 51
                                    

Kira-kira setengah jam kemudian, yang mulia dan ayah masuk, tidak bersama Gerrard ataupun sang ratu. Mereka berjalan lurus ke arah kami dengan tatapan hangat. Selama pembicaraan rahasia kami, aku tak merasa ada mana sama sekali di dekat ruangan ini, jadi rahasia kami masih aman.

"Apa waktunya kurang?"

"Tidak yang mulia, ini sudah lebih dari cukup."

Ya, ini lebih dari cukup. Kupalingkan pandanganku ke arah Lestia, ia begitu senang dan lega setelah melepas semua yang membebaninya selama ini. Yang mulia juga menyadari perubahan pada Lestia, tapi ia hanya tersenyum senang dan tak berkata apa-apa.

"Baguslah kalau begitu. Nah, kalian pasti capek kan setelah pertandingan tadi?"

Kenapa kau baru bertanya sekarang? Ya tapi itu memang benar sih, aku benar-benar lelah sekarang.

"Istirahatlah di kamar yang telah kami persiapkan, Ibane-kun. Lestia, kau juga beristirahatlah di kamarmu sampai makan malam."

""Baik!""

Kami berdua membalas ucapan yang mulia dengan kompak dan tegas. Lalu kami semua keluar dari ruangan pertemuan tersebut dan berjalan ke ruangan masing-masing. Ayah dan aku berada di kamar yang berbeda, jadi mungkin kami akan sulit untuk bertemu dan berbincang-bincang.

Begitu aku sampai ke ruanganku dengan bimbingan seorang pelayan, aku melemparkan tasku ke atas kasur mewah besar yang ada di sana dan disusul oleh tubuhku. Kasurnya empuk sekali... kira-kira berapa harga kasur ini ya? Aku ingin Ayumi merasakannya.

....

"Ah, benar juga, aku sudah berjanji pada Ayumi kalau aku akan pulang sekitar 5 hari lagi."

Aku benar-benar lupa akan hal itu. Bagaimana kalau aku tidak pulang dalam jangka waktu hari itu? Aku masih harus di sini dalam beberapa minggu untuk mengurusi masalah pertunangan ini. Apa ada jalan lain?

Oh, aku bisa pulang lebih dulu menggunakan hoverboard dan memberitahu mereka semua aku akan tinggal di istana untuk beberapa minggu. Tapi aku tidak bisa membayangkan bagaimana wajah Ayumi nanti ketika mendengar hal ini. Apa sebaiknya aku ajak saja ke sini?

Jangan, nanti aku malah menambah masalah untuk kerajaan. Biar kuingat-ingat masalahku, hoverboard, Sofic Knight, masalah pertunangan. Untuk masalah pertunangan sih aku biasa saja karena ini memang aku sendiri yang mengajukan, jadi aku tak berhak mengeluh.

Aku bangkit dan duduk di atas kasur dan melihat ke sekelilingku. Jam 5 sore? Benar-benar, waktu sangatlah cepat berlalu. Tak kusangka obrolanku dengan Lestia bisa bertahan lumayan lama, walau topiknya tak terlalu penting.

Baiklah, mungkin waktu makan malam di istana ini sama seperti waktu makam malam kami, jadi sebaiknya aku mencari sebuah perpustakaan di sini. Tak mungkin kan istana sebesar tidak mempunyai perpustakaan? Aku beranjak dari kasur dan berjalan keluar dari ruangan.

***

Tempat ini...

"Terlalu besar..."

Benar-benar mengerikan sebuah istana itu. Tempat ini sangat besar sampai-sampai aku tersesat dan tak tahu dimana sekarang. Niatnya sih aku ingin menanyakan perpustakaan ke seseorang yang kebetulan bertemu, tapi istana ini sangat sepi, tak ada tanda-tanda manusia sedikit pun.

Setelah sekitar 2 menit, aku menemukan sebuah pintu ruangan yang berada di sebelah kiriku. Pintu itu memiliki 2 daun pintu yang saling berkaitan. Aku penasaran, apa ini perpustakaannya?

Sebaiknya aku coba masuk saja dulu, siapa tahu dugaanku ini benar. Aku meraih kedua gagang pintu tersebut dan mendorongnya agak keras. Begitu terbuka, aku melangkahkan kakiku ke dalam ruang tersebut.

Restart For New Life In Another World [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang