Ia tak mengucapkan mantra, tapi angin di sekitar kami bergerak sesuai kemauannya. Ia menghempaskan diriku hanya dengan mengarahkan tangannya ke arahku. Sepertinya kekuatan seorang pengontrak roh memang sama sekali tidak bisa di sepelekan.
Berkali-kali aku bertahan dari serangan anginnya ini, tapi tetap saja tidak berguna. Aku terlempar ke sana kemari bagaikan di dalam pusat tornado kecil. Membentur tanah berkali-kali, ini yang kulakukan karena ia mengendalikan angin dengan bebas.
“Roh agung, Yeila, sungguh kuat.”
Aku hanya bergumam pelan merasakan kekuatan sebenarnya dari seorang pengontrak roh agung. Nafasku mulai tersengal-sengal karena berusaha menghindari serangan yang tak bisa kuhindari, walau sempat beberapa kali terhindar.
Kuperhatikan putri Lestia, ia sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda kehabisan mana sama sekali. Inikah seorang penyihir kelas atas? Selain tekanan mana yang besar, jumlah mana yang besar, mampu mengontrak roh agung yang mungkin setara dengan Bahamut, putri Lestia adalah putri yang sangat luar biasa.
Kesampingkan ia adalah seorang putri, ia adalah penyihir yang benar-benar berbakat. Untuk sekarang aku akan mengerahkan kemampuanku yang sesungguhnya, dengan kata lain serius. Biar kuperingatkan, serius dan mengerahkan seluruh kekuatan adalah hal yang benar-benar berbeda.
Serius adalah mengerahkan seluruh kemampuan yang ada, sedangkan mengerahkan seluruh kekuatan adalah... ya mengerahkan seluruh kekuatanmu. Ini adalah 2 hal yang sangat berbeda yang sering di salah pahami oleh banyak orang. Intinya, ketika aku akan serius, aku tak menggunakan kekuatan Bahamut.
Tekanan manaku perlahan kuubah dan kuperkuat. Memang tidak sampai ke tingkat putri Lestia yang sedang menggunakan kekuatan roh agungnya, tapi kurasa ini sudah cukup. Serangan pusaran angin datang lagi dari depan.
Aku menghindarinya dengan memutarkan tubuhku. Ia kembali mengerahkan bilah angin untuk menyayatku berkali-kali, tapi aku menghindari semuanya dengan mudah. Tingkat konsentrasiku sekarang benar-benar berbeda.
Tadi aku masih agak bermain-main, tapi situasi sekarang benar-benar berbeda. Melawan kekuatan roh agung sambil bermain-main? Kau pasti akan langsung mati jika ia serius ingin membunuhmu.
“Rasakan ini!!”
Ia membentuk bola angin kecil di tangannya. Walau kecil, tapi bola angin itu sangat padat karena disatukan dengan sempurna. Ini sihir tingkat bawah, [Wind Ball], tapi sangat hebat memadatkan udara sebanyak itu sampai kepadatan seperti itu.
Ia melemparkan [Wind Ball] tersebut sekuat tenaga ke arahku dan aku menghindarinya hanya dengan memiringkan kepalaku ke bahu kanan sedikit. Ia menargetkan kepalaku kali ini, tapi itu sia-sia. Dengan kekuatan sebesar itu, kau hanya akan menyiakan mana jika meleset.
Tapi tanpa kusadari, putri Lestia mengeluarkan sebuah senyum yang ia arahkan padaku. Jangan-jangan!?
Aku menoleh ke belakang untuk memastikan, [Wind Ball] yang tadi kuhindari berhenti tepat di belakangku. Kemudian ia menjentikkan jarinya dan [Wind Ball] yang berada di belakangku meledak sehingga aku terpental ke arah putri Lestia.
Aku lengah. Bisa-bisanya aku lupa dengan keunggulaan sihir dasar seperti itu, padahal aku juga menggunakan sihir angin sama sepertinya. Aku mengalihkan pandanganku ke arahnya, ia mengepalkan tangan kanannya.
“Haaahhh!!”
Buuaaakk!!
“Aaakkhh!!”
Tepat di ulu hatiku, aku merasakan sebuah pukulan yang sangat menyakitkan yang dibantu dengan sihir angin. Kulihat tangannya ini di selimuti sebuah pusaran angin kecil, kurasa ini yang membuatnya kuat. Tak lama kemudian aku terlempar jauh keluar dari lapangan latihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Restart For New Life In Another World [END]
FantasíaHighest Rank in Fantasy : #38 (8-12-2017) Sagetome Katobe, seorang siswa SMA berusia 17 tahun, tak pernah merasakan apa itu kebahagiaan selama hidupnya. Selama ini ia dianggap budak oleh kedua orang tuanya sejak kecil dan selalu diperlakukan kasar...