“Begitu ceritanya ya...”
“Ya. Mohon maaf, tapi aku ingin menolong mereka yang sedang ditindas oleh Milechias di kota Lufia sana.”
Mendengar kata-kataku ini, yang mulia berada di alam kebingungannya. Untuk membantu iblis untuk terbebas dari penindasan yang ras mereka lakukan sendiri, itu cukup berat. Seorang raja tidak bisa memutuskan semudah itu kalau ingin membantu mereka, tapi ia tak perlu membantu.
“Yang mulia, jika anda memikirkan tentang mengirimkan pasukan ke sana, anda tidak perlu repot-repot mengirim mereka karena aku akan turun sendirian ke sana.”
“”Hah!?””
Begitu aku menyelesaikan ucapanku, mereka sangat terkejut dengan mata terbelalak dan mulut yang tercengang. Aku memang sudah merencanakan untuk pergi sendirian ke sana dan membebaskan para ras half-demon yang menderita serta mendukung pihak manusia dan ras lainnya. Permasalahannya sekarang adalah... bagaimana mereka bisa melarikan diri dari benua iblis itu?
Aku bisa saja menyewa kapal yang cukup besar, tapi itu takkan bisa menampung seluruh penduduk kota tersebut dalam waktu yang bersamaan. Uang yang menjadi masalah sekarang. Aku tidak bisa memakai uang keluargaku hanya untuk menyewa beberapa kapal besar, jadi aku harus memikirkan hal ini secara matang.
Ayah berjalan pelan ke arahku.
“Ibane, tadi kau bilang apa?”
“Aku akan pergi sendirian ke sana.”
“Jangan bercanda!”
Untuk pertama kalinya dalam hidupku, ayah membentakku. Ia tertunduk ke lantai dengan tatapan kesal. Sepertinya kata-kataku ini keterlaluan.
“Ayah...”
“Ayah tahu kau bisa mengalahkan [Behemoth] tak terklarifikasi sendirian! Tapi... karena itu kau terluka.”
Dan untuk pertama kalinya, ayah memperlihatkan air matanya padaku. Tatapannya padaku, mengandung kesedihan yang sangat. Di dalam hatinya, ia pasti sangat khawatir padaku. Aku sudah terlalu banyak mengambil tindakan gegabah. Mulai dari [Behemoth], pertarungan dengan Rofile, kejadian barusan yang menyebabkanku luka ringan, itu sudah cukup banyak.
Belum lagi ia mengkhawatirkan ibu dan Ayumi di mansion. Memang ibu adalah penyihir yang kuat, tapi ia tetaplah seorang wanita lembut yang berada di sisi ayah untuk menemaninya seumur hidup. Jika saja terjadi sesuatu pada ibu dan Ayumi, ia pasti marah besar, dan tentu saja termasuk diriku.
“Ayah, kau tak perlu khawatir padaku.”
“Bagaimana mungkin seorang ayah bisa tidak khawatir padanya!?”
Ugh... aku tidak bisa membalas. Bukan karena bentakannya, tapi aku bingung harus menjawab apa. Apa harus kukatakan kekuatanku yang sebenarnya? Tidak, itu akan menambah rumit masalah ini.
“Ayah, aku sudah berjanji untuk menolong mereka yang menderita, aku tidak bisa meninggalkan mereka yang ditindas di sana, sekalipun mereka adalah ras iblis.”
“... kenapa? Kenapa kau begitu ingin menolong mereka?”
“Apa ayah percaya reinkarnasi?”
Mendengar hal ini, semua yang di ruangan ini terkejut, termasuk Lestia. Tentu saja terkejut, siapa yang tidak terkejut kalau aku mengatakan ini? Jika salah paham, aku bisa dituduh sebagai seseorang yang direinkarnasikan.
Ketika aku menoleh ke arah Lestia, ia mengangguk pelan.
“Aku dirasuki oleh roh. Roh itu adalah reinkarnasi dari jiwa seseorang di sebuah tempat yang lain dari dunia ini. Ingatan roh itu mengalir di dalam kepalaku dan menggambarkan penderitaan yang menyakitkan.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Restart For New Life In Another World [END]
FantasiaHighest Rank in Fantasy : #38 (8-12-2017) Sagetome Katobe, seorang siswa SMA berusia 17 tahun, tak pernah merasakan apa itu kebahagiaan selama hidupnya. Selama ini ia dianggap budak oleh kedua orang tuanya sejak kecil dan selalu diperlakukan kasar...