14. Duel di Istana

7K 713 96
                                    

Traang! Traaang! Traaang!

Berkali-kali dan berulang-ulang, besi dengan besi, baja dengan baja, pedang kami saling berbenturan tanpa henti. Sebagai komandan pasukan kerajaan, kurasa ia mempunyai kemampuan yang cukup untuk bertarung. Percikkan bunga api tercipta dimana pedang kami berbenturan.

Keringat kami mulai keluar dari dahi dan seluruh tubuh. Kelihatannya komandan ini juga mulai lelah ya. Tentu saja, ia membawa beban jauh lebih berat dariku, ia memakai armor putihnya yang tentu saja tidaklah ringan.

Sedangkan aku? Aku hanya memakai baju berbahan katun seperti biasa yang kupakai di mansion keluargaku di desa Orlmad. Sama sekali bukan lawan yang seimbang, tapi aku takkan mengalah, aku akan mengambil keuntungan dari sana!

Traaangg!!

Kami berdua mengambil langkah jauh ke belakang bersamaan setelah sekitar 2 menit saling menyerang dan menangkis. Aku secepat mungkin mengambil nafas untuk memulihkan staminaku, ia juga melakukan hal yang sama.

"A-anak kecil itu bisa menyamai permainan pedang komandan!?"

"Mustahil!"

"Apa komandan sengaja mengalah karena lawannya anak kecil!?"

Beberapa prajurit yang menonton pertarungan kami ini mulai berbicara satu sama lain dengan panik dan bingung. Yah, kurasa ini hal yang wajar, mengingat lawan komandan pasukan kerajaan ini adalah seorang anak kecil yang berusia 8 tahun, siapa yang tidak terkejut dan heran melihat anak kecil bisa mengimbangi permainan pedangnya?

Mulut mereka tak ada yang ternganga, tapi mata mereka benar-benar terbelalak dan tubuh mereka gemetar, serta keringat terlihat jelas di dahi mereka. Aku tidak tahu apakah itu keringat dingin atau keringat biasa, yang jelas keringat.

"Sialan kau, bocah. Bisa-bisanya bertahan dari serangan beruntunku!"

Komandan itu sepertinya mulai benci padaku, tapi... memangnya sulit ya menangkis berbagai serangan beruntun seperti itu dengan baik? Apa mungkin permainan pedangku sudah di atasnya? Ah, benar juga, bahkan aku bisa membuat ayahku yang salah satu anggota dari 9 pahlawan pembunuh Abyss kewalahan setengah mati.

Kurasa ini wajar jika tak terlalu sulit untukku. Sebaliknya, komandan itu masih terengah-engah menarik nafas secara tidak teratur. Apa ini waktunya mengambil kesempatan itu?

"Kau bukan bocah biasa, kau kuat!"

Heh... aku tidak tahu kau ini sedang memujiku atau meremehkanku, tapi aku anggap saja pujian. Terima kasih atas pujiannya.

"Untuk menghormati seorang bocah sepertimu, aku akan menggunakan seluruh kekuatanku!"

""Eh!?""

Para prajurit yang menonton terkejut ketika komandan itu mengatakan akan menggunakan seluruh kekuatannya. Apa? Kenapa? Apa yang terjadi? Kenapa kalian terkejut begitu? Apa akan terjadi sesuatu yang mengerikan?

Tiba-tiba aku merasakan tekanan mana milik komandan pasukan kerajaan itu meningkat drastis, kelihatannya 3 kali dari sebelumnya. Udara mulai bergetar dan lantai serta dinding mulai bergetar karena tekanan mananya yang kuat tersebut.

Apa aku juga harus meningkatkan manaku untuk membalasnya? Jangan, itu bisa membuat istana hancur. Komandan itu merubah kuda-kudanya menjadi berdiri biasa. Apa yang ia lakukan?

"Ikut aku bocah penyusup! Aku tak mau menghancurkan istana hanya karena ulah seorang bocah yang menyusup ke istana!"

Kemudian ia membalikkan badannya dan berjalan menuju pintu keluar istana dengan tekanan mananya yang kuat tersebut. Baiklah, akan kuikuti perkataannya tersebut. Aku berjalan mengikutinya dengan pedang masih kupegang di tangan kanan.

Restart For New Life In Another World [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang