8. Penolakan dan Wujud Asli dari Suara Misterius

8.2K 775 136
                                    

A-apa maksudnya... ini!? Yang mulia ingin aku menikah dengan putrinya!? Yang benar saja!? Bukannya aku tidak mau sih, tapi ini terlalu mendadak! Lagipula, kenapa dengan bangsawan Baron sepertiku? Seorang putri kerajaan menikah dengan seorang bangsawan berpangkat Baron... itu adalah hal yang tidak mungkin terjadi!

Aku tak bisa berkata apa-apa untuk membalas ucapannya barusan. Aku benar-benar terbungkam. Yang mulia hanya bisa menatap wajahku dengan penuh harapan agar aku menyetujui permintaannya itu.

Lalu... ada alasan aku ingin menolak hal ini.

Aku tidak suka jika dinikahkan dengan alasan politik atau semacamnya, aku menolak dengan paksa akan hal itu. Jika memang itu tujuan yang mulia menikahkan tuan putri denganku, maka aku menolaknya dengan tegas.

"Yang mulia, boleh saya tahu alasannya?"

"Alasannya karena kau telah mengalahkan [Behemoth] tak terklarifikasi itu."

"Hanya itu saja? Tak ada yang lain?"

"Hm... kelihatannya begitu..."

Apa maksudmu? Yang jelas dong! Selain itu, karena aku mengalahkan [Behemoth] tak terklarifikasi itu... sangat menggangguku. Apa tujuannya menikahkan aku dengan putrinya karena aku kuat? Atau sebagai 'hadiah' karena telah mengalahkan [Behemoth] biadab itu? Kalau salah satunya atau keduanya benar, aku menolak.

"Jadi, hanya saya kuat?"

"S-seperti itulah."

Begitu ya, kalau hanya ini alasannya................. Permintaannya kutolak!!

"Maaf yang mulia, saya menolaknya."

"Eh!?"

Mendengar jawaban blak-blakan secara langsung dariku, ia terkejut. Itu pasti, apalagi aku menolak permintaan yang datang hanya sekali seumur hidup ini. Menikah dengan putri kerajaan... di dunia ini tak ada yang tak mau menolak permintaan semacam ini, kecuali aku.

Yang mulia masih belum bergerak dari tempatnya dan masih menatap wajahku dengan wajah yang berantakan karena terkejut. Kurasa ia syok. Sesaat kemudian ia membuka bibirnya dan mulai berbicara.

"Kenapa kau tidak mau!? Bukankah ini kesempatan yang hanya bisa didapat sekali seumur hidup!? Kenapa kau menolaknya!? Ini adalah tawaran yang diidam-idamkan oleh banyak bangsawan dari Sunia dan negeri lain! Kenapa kau malah menolaknya!?"

Ia setengah berteriak sambil mengatakan itu padaku. Bisakah kau tenang sedikit? Kenapa kau sampai seperti itu menanggapi perkataan seorang bocah berumur 8 tahun? Untuk seorang raja, bukankah kau terlalu kanak-kanakan?

Ia menampilkan wajah syoknya dan mendekati wajahku lebih dekat dari yang tadi. Bukan marah, melainkan terkejut. Yah, aku punya alasan sendiri.

"Pertama-tama, bisakah anda tenang sedikit, yang mulia?"

Dengan kata-kata barusan, entah bagaimana aku bisa menenangkannya. Ia kembali duduk di kursi yang ada di samping kasur tempatku berbaring ini sambil menghembuskan nafas berat. Kenapa seperti aku yang menjadi pelakunya? Kau pikir ini salah siapa membahas sesuatu seperti ini?

"Ibane-kun, bisa kau katakan alasanmu menolak menikah dengan Lestia?"

Yak, aku sudah menunggu saat ia mengucapkan kalimat tanya seperti ini.

"Pertama, saya tidak ingin menjadikan kekuatan sebagai prioritas yang utama. Kalau hanya karena kekuatan saya yang anda inginkan, saya takkan terima akan hal itu. Apa anda mengerti hal ini?"

"Be-begitu ya... kupikir kau seperti bangsawan lainnya yang menomorsatukan kekuatan mereka. Tapi memang seharusnya sih, kau adalah anak dari Igara dan Inori."

Restart For New Life In Another World [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang