Prolog

9.9K 861 58
                                    


____


Musim dingin. Ah, bagaimana menggambarkan musim yang satu ini? Apa yang dibutuhkan saat musim dingin tiba? Mantel yang hangat? Cokelat panas? Ya, itu memang hal yang dibutuhkan saat musim dingin datang. Kehangatan. Tapi, bagi pria berambut cokelat itu, kebersamaannya bersama gadis yang paling ia cintai adalah segalanya.

Tidak hanya untuk melewati musim dingin bersama. Saling memadu kasih dalam satu selimut tebal dan melihat bintang adalah hal terbaik mungkin. Menikmati cokelat panas kemudian mengusap bibir gadis itu ketika terdapat noda di sana. Berciuman manis untuk menyalurkan perasaan tulus dari hati keduanya.

Romantis. Hanya itu yang mereka butuhkan.

"Aku hamil." Bisiknya pada pria yang sedang tidur di ranjang king size itu. Lantas, mendengar suara lembut dan khas seorang gadis yang sangat ia kenali membuat kedua kelopak matanya mulai terbuka dan menatap wajah lembut gadis itu, "Apa?" ucapnya seperti tidak percaya apa yang baru saja ia dengar.

Ia langsung menegakkan tubuhnya membuat sebuah selimut putih yang tadi menutupi sebagian tubuhnya terjatuh memperlihatkan dada bidangnya. Gadis itu mengangguk kecil sambil tersenyum.

"Kau tidak sedang bercanda?" ucapnya dan gadis itu langsung memberikan sebuah alat tes kehamilan dan di alat itu terdapat dua buah garis merah yang berdiri tegak di sana. Mata pria itu berbinar, terpancar rasa bahagia yang teramat dalam. Ia menatap gadis itu dan akhirnya menggendongnya lalu mengajaknya untuk berputar.

"Hati-hati!" ucapnya sambil memeluk erat leher pria itu.

"Kita akan menikah. Aku janji." Ucapnya kemudian mencium kening gadis itu lama sekali. Hatinya menghangat mendengar kabar bahagia itu.


____


"Aku tidak punya pilihan! Ini mimpiku Sehun!" bentak gadis itu sambil mengusap wajahnya kasar.

"Kau sudah menikah! Kita sudah memiliki anak Yoona-ya!" ucapnya juga ikut membentak sambil meremas bahu gadis itu yang seperti sudah lelah akan perdebatan mereka. Gadis itu menunduk lesu sambil menangis, kepalanya menggeleng pelan membuat pria tampan itu menghela nafasnya dan berakhir melepaskan remasannya di bahu istrinya.

"Kau berubah! Kau memiliki putri yang baru berusia 1 tahun. Kau mau meninggalkannya begitu saja huh?!"

"Sejak awal harusnya kita tidak memulai sebuah hubungan. Kau tahu jika keluarga kita tidak pernah setuju kita menikah." Ucapnya menangis terisak membuat kepala pria itu hampir pecah dibuatnya.

"Jangan menyalahkan mengenai persetujuan Yoona! Kita bahkan berjanji untuk menghadapi segalanya bersama!" bentaknya lagi dengan mengepalkan tangannya kuat, "Maaf. Aku tetap harus pergi." Ucapnya lirih sambil menitihkan air mata.

"Kau mau pergi? Baiklah, pergi sesukamu! Kami tidak membutuhkanmu! Aku dan Ha Yeon bisa hidup tanpa kau di sini!" bentak pria itu marah dan kecewa sambil melangkah menjauh. Menyisahkan sang gadis yang hanya menangis sambil memegang dadanya yang terasa sesak. Sakit, kecewa, menyesal, bimbang, semua bersatu membuat hatinya begitu tersayat saat ini.

"Maafkan aku Sehun-ah."

- To Be Continued -

.

.

.

Prolognya udah keluar nih :) gimana? Masih penasaran gak :D vange harap kalian tetap penasaran dan bakalan suka hehe. Meskipun votenya gak mencapai 50 kemarin, aku tetap bakalan lanjut karena melihat banyak yang menunggu ff ini :")

Jadi, bagi yang belum voment hehe, ayo voment sayang :") nekan bintang gak sesulit nulis cerita XD

Okay deh. Chapter 1 akan segera keluar yah kalau votenya juga banyak :D masih menunggu respon kalian :)

Apa kalian gak penasaran Sehun jadi papa able di sini? :">

Baiklah, sampai ketemu di chapter 1 yah -,-

sayonarahhhhh


• Only You | Hunrene ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang