Part 30

6.9K 571 97
                                        


"Satu langkah menuju akhir cerita"

Sehun tersenyum, sembari mengusap Puncak kepala Irene yang sedang tidur dalam pelukannya. Entahlah, setelah ia dan Irene menuntaskan hasrat keduanya, Sehun enggan menutup matanya. Ia takut, jika saat tidur ia hanya sedang bermimpi. Sungguh, pasti akan sangat menyakitkan. Jadi, biarlah ia terus membuka matanya dan memeluk Irene seperti ini.

Yang ia selalu rindukan setiap malam, kehangatan kasurnya kembali bersama Irene. Dan rasanya, sangat puas dan bahagia Irene kembali dalam rumah ini.

Sudah pukul dua belas malam, dan Sehun belum juga mengantuk. Mungkin ia akan mencoba mengerjakan pekerjaan kantornya sedikit.

Akhirnya, Sehun pun melepaskan pelukan Irene di perutnya, membaringkan perempuan itu dengan hati-hati dan menyelimuti Irene dengan selimut tebal. Setelahnya, ia mengecup kening Irene sedikit lama, lalu turun dari ranjang. Tidak lupa ia mengambil celana trainingnya lalu ia gunakan tanpa atasan lagi. Sehun pun keluar dari kamar, ia berencana mengambil bir fi dalam kulkas untuk menemaninya malam ini.

Namun, setelah ia menuruni anak tangga dan tiba pada lantai satu...

Brakk!!!

Sehun terkejut mendengar pintu rumahnya terbuka paksa. Pria Oh itu menatap sosok kurang ajar yang sudah berani-beraninya mendobrak rumahnya tengah malam begini.

Dan nyatanya, pria itu... Luhan.

Sungguh, Sehun merutuki dalam hatinya kenapa pria ini bisa datang ke rumahnya? Sangat mengganggu ketenangan malamnya bersama Irene. Sehun pun mendekati pria yang nampak marah tersebut. Luhan juga ikut mendekati Sehun dan tanpa basa basi....

Bugh!

Luhan langsung melayangkan tinjunya pada pipi kiri Sehun hingga bibir bawahnya sobek dan berdarah. Sehun menghela napasnya lalu mengusap bibirnya yang agak perih itu. Ia kemudian menatap Luhan lagi.

"Puas?" tanya Sehun.

"Di mana Irene?! Kau pasti mengurungnya, kan?!" bentak Luhan sangat keras, namun Sehun hanya memandangnya dengan datar tanpa minat.

"Jika iya, kau mau apa?" tanya Sehun masih sangat santai.

"Brengsek!!! Di mana Irene?! Katakan di mana dia?!" Luhan benar-benar marah sekarang.

Rasanya ingin bertengkar dengan Sehun saja, karena pria itu sudah menyembunyikan Irene darinya.

"Irene sudah tidak mencintaimu! Jadi biarkan..."

"Tsk!" Sehun mencibir lalu tertawa sarkas. "Lalu untuk apa dia menerima ajakanku bercinta tadi, hm?" Sehun sengaja mengompori Luhan agar pria itu kesal. Toh, apa yang ia katakan tidaklah bohong.

"Sialan!! Oh SEHUN!!!" bentak Luhan semakin emosi setelah mendengar ucapan Sehun barusan.

Sehun hanya tertawa melihat ekspresi Luhan yang benar-benar kesal dan marah. Ya, siapa  Luhan memangnya? Dia hanya masa lalu yang sampai kapan pun tidak akan pernah menjadi masa depan Irene.

Luhan pun mengepalkan tangannya dan hendak menghajar Sehun lagi namun seseorang buru-buru berdiri di depan Sehun membuat Luhan mengurungkan niatannya.

• Only You | Hunrene ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang