Part 18

8K 602 116
                                        

Tidak ada rasa lain yang bisa menggambarkan betapa bahagianya perasaan Irene saat ini. Sejak mengetahui, jika ia tengah mengandung, Irene selalu berhati-hati dalam melakukan kegiatan, dan juga, ia sudah jarang bekerja yang berat di toko rotinya. Hanya terkadang ia memeriksa hal-hal penting dan mengawasi pekerjanya. Sehun juga bahagia, tidak ada sedetik pun yang terlewatkan dari Sehun untuk selalu menanyakan kabar calon istrinya.

Ah, beberapa hari yang lalu, Irene sempat khawatir jika gaun pengantinnya tidak akan muat saat hari pernikahannya tiba. Jujur saja, nafsu makan Irene agak meningkat akhir-akhir ini. Jika porsi nasinya biasa sangat sedikit, kali ini, porsinya lebih banyak dari biasa. Irene juga bisa makan empat kali sehari. Belum lagi, Irene suka ngemil sesuatu di malam hari. Entah itu biskuit, atau pun puding. Sehun awalnya tidak khawatir dan biasa saja. Baginya, wajar saja tunangannya memiliki nafsu makan yang banyak. Bagaimana tidak, jika saat ini Irene harus menghidupi makhluk lain di dalam perutnya. Tentu saja nafsu makannya meningkat. Namun, Sehun menjadi khawatir, ketika Irene menjadi tidak bisa mengontrol dirinya sendiri. Membuat Sehun terkadang harus bersikap kejam dan menyembunyikan cemilan Irene agar tidak diketemukan oleh perempuan itu.

Seperti pagi ini, ketiga orang itu sedang sarapan bersama. Sebut saja, Sehun, Ha Yeon dan Irene. Dan saat ini, tunangan Sehun itu sibuk mencari cheese cake miliknya di dalam kulkas. Irene ingat sekali, jika semalam ia membeli kue tersebut bersama Ha Yeon dan menaruhnya di dalam kulkas. Namun aneh, pagi ini kuenya menghilang tanpa jejak. Bagi si pencuri, sepertinya ia ingin membangunkan amarah seorang bumil.

"Sayang, ayo sarapan," kata Sehun sembari menyuapkan nasi ke dalam mulut Ha Yeon yang sedang sibuk memainkan jemarinya di layar IPad berlogo apel digigit yang baru saja Sehun belikan dua hari yang lalu.

"Eomma, sedang apa, sih?" tanya Ha Yeon tanpa memindahkan pandangannya dari kaya IPad-nya.

Irene menatap keduanya dengan bibir dikerucutkan. Ia berkacak pinggang dan menatap secara curiga pada Sehun. Ia yakin, Ha Yeon tidak mungkin mengambil, atau pun memakan kue itu sendiri. Dan lagi, Ha Yeon tidak begitu menyukai keju. Soalnya, Ha Yeon hanya menyukai strawberry. Jadi hanya satu kemungkinan. Sehun mengambilnya.

"Apa?" tanya Sehun menatap perempuan itu tanpa rasa bersalah atau wajah takut ketahuannya. Karena memang, Sehun yang menyimpan kue itu. Ah, atau lebih tepatnya, Sehun memberikan kue itu pada orang yang ia temui di jalanan. Astaga, mungkin Sehun berlebihan. Namun ia melakukannya demi Irene. Salahkah?

Sehun menopang dagunya, sambil memberikan senyuman tipisnya pada Irene. Wajah perempuan itu tidak lelah memberikan tatapan penuh curiganya pada Sehun. Seakan memindai wajah Sehun yang menyimpan banyak kebohongan. Dan seakan, ingin mencaritahu fakta dibalik hilangnya cheese cake miliknya itu.

"Ayo sarapan, sayang."

"Sehun, mana cheese cake-nya?"

"Aku tidak tahu. Memangnya kau membelinya?" tanya Sehun sambil menyumpitkan kimchi ke dalam mulutnya.

"Appa! Aaa!" titah Ha Yeon sembari membuka mulutnya untuk meminta suapan kembali dari Sehun. "Jangan lupa ayamnya, ya!" kata Ha Yeon lagi.

Sehun pun menyuapkan nasi dan potongan ayam goreng ke dalam mulut Putri kecilnya. Sedang Irene masih cemberut luar biasa karena kehilangan makanannya saat ini. Perempuan itu akhirnya duduk di samping Sehun, dengan menggembungkan pipinya. Sehun pun hanya tertawa kecil dan mencubit pipi Irene dengan gemas.

"Kau pasti membuangnya lagi, kan?" Irene ingat, ia pernah memergoki Sehun yang diam-diam membuang sekantong penuh cemilannya ke tempat sampah. Saat itu, Irene menangis hampir dua hari dua malam karena cemilannya. Alhasil, Sehun harus menggantinya dengan membelikan yang baru.

• Only You | Hunrene ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang