***
Pria dengan kemeja berwarna krem itu nampak masuk ke sebuah gedung kantor. Ia bersiul pelan sambil tersenyum pada beberapa pegawai. Ia memang terkenal ramah, tidak seperti seseorang yang mereka kenal. Tepat setelah pria bernama Taemin itu masuk ke dalam kantor, sang bos –Sehun– juga ikut masuk ke dalam.
"Kau baru datang?" tanya Taemin yang menyadari jika Sehun juga baru masuk ke dalam kantor. Sehun menatap Taemin sejenak dan tidak menawab ucapan sahabatnya itu. Ia memilih berjalan mendahului Taemin.
"Hey, tunggu aku! Ah, dasar brengsek! Selalu saja bersingkap sok angkuh begitu." Gerutu Taemin berdecak kesal. Ia segera menyusul Sehun dari belakang. Mengikuti langkah pria itu untuk memasuki lift. Setelah keduanya berada di dalam lift yang sama, Taemin bisa melihat jika sahabatnya itu nampak menghela nafasnya. Terlihat banyak pikiran Taemin rasa.
"Kau kenapa?"
"Tidak." Ucapnya singkat dengan nada datar tak bersahabat. Taemin mencibir dan menatap Sehun jengah. Kenapa sahabatnya bisa memiliki sifat menyebalkan yang kelewatan seperti ini. Tidak bisakah Sehun menjawab dengan sedikit lebih panjang? Maksudnya, 'tidak' menyebalkan mendengar kata singkat seperti itu.
"Taemin-ah..."
"Hm?" Taemin bergumam kecil sambil memasukkan tangannya pada saku celana. Mereka tidak saling berpandangan. Taemin sibuk menatap ke arah pintu lift, sedang Sehun nampak menunduk ke bawah dengan pikiran yang melayang entah ke mana.
"Apa menurutmu, aku harus mencari seorang istri?" tanya Sehun dan sontak pertanyaan sahabatnya itu membuat Taemin langsung mencelos sambil memandang Sehun dengan wajah bodohnya. Sejenak Taemin sebenarnya ingin memecah tawanya. Entah kenapa ia ingin tertawa tapi sepertinya Taemin harus menahannya.
Taemin berdehem pelan menormalkan hasratnya yang ingin tertawa itu kemudian beralih menatap Sehun dengan wajah sok seriusnya, "Kenapa tiba-tiba? Sejak 4 tahun ini, kau bahkan tidak pernah berbicara tentang wanita kan?" ucapan Taemin dibenarkan oleh Sehun meski pria Oh itu hanya diam dan menyimak ucapan sahabatnya dalam pikirannya.
"Entahlah. Aku juga tidak yakin, bagaimana menurutmu? Aku hanya merasa, Ha Yeon membutuhkan seorang ibu." Kata Sehun dengan ragu sebenarnya. Dan setelah berucap demikian, Taemin malah tersenyum menggoda. Ia juga seperti menahan tawanya lagi, "Ha Yeon yang membutuhkan, atau ayahnya yang memang sedang jatuh cinta?"
"Ya!" bentak Sehun hendak memukul kepala Taemin namun pria itu segera menyingkir secepat kilat sambil terkekeh. Ah, Sehun benar-benar menyesal membicarakan ini dengan Taemin. Sudah Sehun duga sebenarnya jika Taemin akan berakhir menggodanya seperti ini. Menyebalkan memang.
"Okay, menurutku tidak ada yang salah dalam mencari pendamping hidup kembali." Ucap Taemin yang mulai serius dan Sehun lagi-lagi membenarkan ucapan Taemin dalam hati, "Memangnya gadis seperti apa yang ingin kau kencani?"
"Eoh? Ah, itu –aku belum menemukannya." Ucap Sehun bohong sambil tersenyum kikuk. Sungguh kebohongan yang manis mungkin. Jelas-jelas dalam hatinya saat ini, semenjak 3 hari yang lalu ia mendapatkan ciuman dari Irene, Sehun tidak bisa tidur dengan tenang. Bahkan terkadang tidak fokus dalam bekerja. Efeknya sangat luar biasa sekali.
"Belum?" Sehun hanya mengangguk ringan saja dan Taemin hanya ber 'oh' ria.
"Berbicara tentang wanita, tadi saat aku lari pagi, aku bertemu wanita cantik. Ah, sungguh dia benar-benar seperti seorang malaikat. Jadi aku foto saja gadis itu. Kau mau lihat? Siapa tahu kau berpikiran untuk mendekatinya." Ucap Taemin tertawa sambil mengeluarkan ponselnya dari saku jasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
• Only You | Hunrene ✔
FanficCompleted Pernah melihat duda hot dengan satu anak yang sangat lucu? Mari bertemu Sehun dan mendengar kisah cintanya. "Aku mencintaimu. Maukah kau membangun keluarga kecil kita bersama?" -- Sehun. ________ Vange Park © 2017
