Typo for life 18+ 💋
↭
Sehun melirik arloji yang melingkar di pergelangan tangannya. Matanya beberapa kali melihat ke arah pintu ruang kerjanya, menunggu seseorang yang sudah membuat janji dengannya. Hingga tidak lama kemudian, setelah menunggu selama dua puluh lima menit, pintu kokoh berwarna cokelat tersebut terbuka pelan.
Sehun segera melirik ke depan dengan senyuman mengembang. Dan, baru saja ia diterbangkan dengan harapan, orang yang ia tunggu datang, Sehun harus kembali geram karena nyatanya, Taemin yang muncul di balik pintu itu.
"Kenapa kau yang muncul?" ucapnya kesal membuat Taemin menaikkan alisnya bingung.
"Aku butuh tanda tanganmu, depyeonim!" ketus Taemin sambil menaruh berkas kantor itu di atas meja kerja Sehun.
Dan tepat setelah itu, pintu ruangannya kembali terbuka. Namun kali ini, Sehun tidak berniat mengangkat kepalanya untuk melihat tamunya. Meski ia sudah tahu siapa yang datang, ia memilih enggan menyambut sosok tersebut, karena kesal.
Ayolah, Sehun itu umur berapa sebenarnya?
Taemin menolehkan kepalanya dan menemukan sosok cantik di belakangnya, dengan dres berwarna merah muda dan sepatu flat berwarna hitam. Taemin tersenyum pada gadis di belakangnya itu, kemudian berdiri dari kursinya.
"Hun, ada ..."
"Aku tahu!" ucapnya ketus, "ada lagi yang harus aku tanda tangani?" tanya Sehun sambil menyerahkan berkas itu pada Taemin. Pria itu menggeleng dan kemudian pamit dari ruangan Sehun meninggalkan keduanya di dalam sana.
"Hun, kau marah?" tanya Irene lembut.
"Tidak tahu."
"Aku hanya terlambat ..."
"Tiga puluh menit. Atau bahasa lainnya, setengah jam!" potong Sehun sambil melipat tangan di dada. Menatap Irene dengan datar dan wajah tak bersahabatnya.
"Maaf. Hari ini aku sangat sibuk di toko. Aku punya pesanan kue untuk acara pernikahan. Maafkan aku." Irene menunduk sambil memainkan pegangan tote bag.
Sehun menghela napasnya, "kemari," titahnya sambil memundurkan sedikit kursi kerjanya.
Irene tersenyum lalu segera menuju kursi Sehun dan seperti sudah paham, kekasih Sehun itu langsung duduk di pangkuan Sehun secara menyamping, "maaf. Kau pasti lelah, kan?" tanya Sehun sembari mengusap jemari Irene sayang.
Irene mengangguk, lalu menyandarkan kepalanya pada dada bidang Sehun, "kau sudah menyiapkan barang-barangmu?" tanya Sehun.
Irene mengangguk, "sudah."
"Baiklah. Kita harus pergi ke butik sekarang," ucap Sehun setelah melihat arlojinya.
Irene pun berdiri dan membiarkan Sehun menggandeng tangannya keluar. Rencananya, hari ini mereka akan fitting baju pengantin dan membeli cincin pernikahan. Setelah membicarakan pernikahan kepada orang tua masing-masing, Sehun dan Irene semakin mantap dalam menjalin hubungan yang lebih serius.
Sehun juga mengharuskan acara pernikahannya ini dilangsungkan sangat mewah dan berkelas. Jujur, Irene sebenarnya tidak mau terlalu mencolok. Maksudnya, hanya mengundang teman, keluarga dan rekan bisnis Sehun saja sudah cukup sepertinya.
Namun, Sehun bilang ia harus memperkenalkan Irene pada seluruh warga Seoul. Sebab itu, Sehun akan mengundang awak media ketika acara pernikahannya nanti. Irene hanya bisa pasrah dan tidak menolak. Entah kenapa, saat ingin menikah begini, Sehun menjadi sedikit lebih keras kepala dari sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
• Only You | Hunrene ✔
أدب الهواةCompleted Pernah melihat duda hot dengan satu anak yang sangat lucu? Mari bertemu Sehun dan mendengar kisah cintanya. "Aku mencintaimu. Maukah kau membangun keluarga kecil kita bersama?" -- Sehun. ________ Vange Park © 2017
