Warning! Mature content
rated 17++
***
Sehun menatap sebuah apartemen besar nan mewah yang hendak ia beli untuk dirinya sendiri. Maksudnya, Sehun merasa ingin tinggal sendiri bersama Ha Yeon dan tidak lagi bersama orang tuanya. Kenapa? Entahlah, mungkin lebih baik begitu.
"Bagaimana tuan Sehun? Bagus, kan? Aku mencarinya sesuai permintaan anda," jelas seorang pria di samping Sehun. Sehun pun menghela napas lalu memijat pangkal hidungnya sejenak. Ya, memang bagus dan kelihatannya aman dan nyaman. Namun, kenapa ia jadi ragu untuk membeli apartemen ini? Ia takut Ha Yeon tidak mau tinggal berpisah dari orang tuanya.
"Aku akan memberi kabarnya besok." Kata Sehun cepat dan pria itu mengangguk mengerti.
Sehun pun memasuki mobilnya lagi dan segera pergi untuk menjemput Ha Yeon di sekolah. Rencana kegiatannya hari ini adalah, menjemput Ha Yeon, pergi ke toko roti Irene lalu makan bersama dan tidur di apartemen Irene.
Dan setelah dua puluh menit mengemudi, Sehun pun tiba di sekolah Ha Yeon dilihatnya jika gadis itu sedang bermain ayunan bersama seorang gadis dengan kacamata hitam. Ya, Yoona. Semenjak Sehun mengizinkan Ha Yeon bertemu Yoona, mantan istrinya itu selalu datang ke sekolah untuk bertemu Ha Yeon.
Bahkan kini Sehun bisa melihat beberapa orang tua murid memandang Yoona dengan tersenyum. Mungkin menganggumi kecantikan seorang model bernama Im Yoona. Ya, Sehun menyadari semua itu. Namun, itu dulu ketika mereka bersama. Dan sekarang semua berbeda.
Sehun pun memakai kacamata hitamnya juga lalu turun dari mobilnya. Dihampirinya Ha Yeon dan Yoona. Ha Yeon pun yang melihat Sehun langsung tersenyum dan bergerak untuk segera memeluk sang ayah.
"Mereka terlihat serasi, ya? Sayang mereka harus bercerai," bisik seorang guru yang melewati gerbang sekolah pada guru yang lain.
"Iya, padahal mereka sangat serasi."
"Kasihan Ha Yeon."
Sehun menghela napasnya. Ia acuh pada bisikan itu. Rasanya sudah sangat sering mendengar bisikan itu seminggu ini. Sehun pun memilih menggendong putri kecilnya lalu mencium bibir Ha Yeon lembut, "anak appa sudah menunggu lama, ya?" tanya Sehun sambil mencubit pipi Ha Yeon. Gadis kecil itu tersenyum dan menggeleng dengan imut.
"Ada Yoona eomma yang mengajak Ha Yeon bermain," jawab Ha Yeon cepat sambil melihat ke arah Yoona.
Tunggu. Apa katanya? Eomma? Sejak kapan Ha Yeon memanggil Yoona dengan sebutan eomma? Bukankah beberapa minggu yang lalu Sehun masih bisa mendengar Ha Yeon memanggil Yoona dengan sebutan imo? Kenapa sekarang sudah ganti?
"Eomma?" Sehun menaikkan alisnya bingung sambil menatap Yoona dan menuntut penjelasan. Yoona yang menerima tatapan dari Sehun hanya tersenyum tipis sambil meremas jemarinya sendiri tanda ia gugup jika Sehun sudah memandang seperti ini padanya.
"Ha Yeon-ah, Ha Yeon ke mobil duluan bersama suster Jung, hm? Appa ingin bicara sebentar dengan Yoona imo," ucap Sehun sambil tersenyum manis pada putrinya. Ha Yeon pun menurut kemudian turun dari gendongan Sehun dan menggandeng suster Jung untuk menuju mobil Sehun duluan.
Kini tersisa Yoona dan Sehun di depan sekolah. Sehun melipat tangannya di dada sambil memandang wanita di depannya dengan tatapan dinginnya. Selalu sama sampai kapan pun dan tidak akan berubah.
"Kau yang menyuruhnya memanggilmu begitu?"
"Sehun...aku..."
"Jawab saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
• Only You | Hunrene ✔
FanfictionCompleted Pernah melihat duda hot dengan satu anak yang sangat lucu? Mari bertemu Sehun dan mendengar kisah cintanya. "Aku mencintaimu. Maukah kau membangun keluarga kecil kita bersama?" -- Sehun. ________ Vange Park © 2017
