Rated 18+
Entah sudah berapa kali gadis itu orgasme. Yang jelas seakan ia sudah begitu lelah dan letih, namun pria di atasnya enggan menghentikan hentakannya. Pria itu tidak pernah lelah dan terus menghujamnya beberapa kali membuat tubuh kecilnya tersentak.
Ia awalnya menolak, mendorong dan bahkan mencaci maki pria di atas tubuhnya. Namun nyatanya ia tidak bisa menghalangi pria yang sedang di kuasai obat perangsang. Apalagi pria itu — Luhan begitu kuat dan gagah perkasa.
Yoona merasa kesadarannya hilang setelah percintaan panas mereka di dalam ruangan VIP restoran ini. Masih sama dan dengan pakaian yang porak poranda. Memang, Luhan tidak menelanjangi Yoona seluruhnya, hanya saja ia melorotkan sedikit gaun gadis itu.
Luhan pun cukup puas dan semakin menggila mendengar Yoona mendesahkan namanya. Luhan tidak pernah tahu bahwa bercinta bersama Yoona tidak begitu buruk. Ukuran tubuh Yoona yang kecil seakan pas dalam tubuhnya.
“Hhhh —” napas Luhan naik turun dan obat perangsang itu sepertinya sudah berhenti setalah beberapa jam begulat bersama Yoona.
Dan wanita di bawahnya itu nyatanya tertidur karena kelelahan. Matanya terpejam seakan tidak kuat lagi dan bahkan tergolong pasrah jika Luhan belum juga puas. Untung saja ruangan ini kedap suara dan juga tidak memiliki kamera tersembunyi. Bisa mati malu ia jika seseorang menyadari perbuatannya di sini.
“Maafkan aku, Yoona.” Luhan melepaskan kontak mereka kemudian memperbaiki gaun Yoona dan kemudian menggendong tubuh mungil yang lemas itu ke dalam mobilnya.
Ia berencana membawa Yoona pulang ke apartemennya saja dari pada rumah Yoona. Karena lagi pula Yoona merupakan seorang model. Banyak paparazi yang akan curiga jika Luhan membawanya ke rumah perempuan itu.
Luhan pun meletakkan Yoona di bangku depan dan mengusap pelipis Yoona yang mengeluarkan keringat. Ditatapnya lamat-lamat hingga ia menyadari sesuatu.
“Kau —cantik.”
↭
“Eomma! Eomma! Eomma!” ucap Ha Yeon penuh gembira melihat ayah dan ibunya setelah ia baru pulang liburan bersama orang tua Sehun dari Tokyo.
Memang sebelumnya Ha Yeon sedang menikmati libur sekolahnya dan ia meminta pergi ke Tokyo bersama kakek dan neneknya. Tentu saja Sehun mengizinkan, asalkan putrinya bahagia maka ia baik-baik saja.
Ha Yeon tersenyum lalu memeluk Irene yang berada di ruang tamu dengan kaki yang ia luruskan di atas paha Sehun. Ya, sebelum gadis kecil itu datang, Irene meminta Sehun memijat kakinya yang membengkak karena kehamilannya yang memasuki bulan ke enam. Itu berarti tiga bulan lagi ia akan melihat bayi mereka. Rasanya tidak sabar, dan Irene bahkan sudah menyiapkan segalanya untuk menyambut kelahiran bayi mereka meski belum waktunya.
“Pijat yang benar, Sehun!” kata Irene menatap suaminya san Sehun menghela napasnya dan memijat kaki Irene dengan sedikit bertenaga.
“Anak eomma sudah pulang.” Irene memeluk erat Ha Yeon dan mendaratkan beberapa ciuman di wajah gadis kecil itu. Dan hal tersebut dilihat oleh Sehun dengan tatapan iri dan ingin. Ia membayangkan jika wajahnya didekap oleh Irene kemudian istrinya memberikan kecupan-kecupan manis. Ah, dia mau itu juga.
“Wah perut eomma besar sekali,” kata Ha Yeon takjub sambil menepuk-nepuk kecil perut Irene yang memang besar.
Pertama kali ketika memeriksa janin Irene, keduanya terkejut ketika dokter bilang bahwa di dalam rahim ada dua janin. Yang berarti itu kembar. Kemudian, saat memeriksa jenis kelamin, dokter kembali bilang bahwa dua-duanya laki-laki. Dan saat Sehun mendengar itu ia begitu bahagia bukan main. Ia sampai tidak malu melumat bibir Irene di depan dokter pria itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/127747317-288-k250303.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
• Only You | Hunrene ✔
أدب الهواةCompleted Pernah melihat duda hot dengan satu anak yang sangat lucu? Mari bertemu Sehun dan mendengar kisah cintanya. "Aku mencintaimu. Maukah kau membangun keluarga kecil kita bersama?" -- Sehun. ________ Vange Park © 2017