- 03 -
========£££========
'Yak!!!! Harusnya kau yang bertanggung jawab karena telah membuat kondisi kaki Eunha semakin parah !!!'
'Maaf hyung......'
'Maaf? Semudah itu kau hanya bilang kata maaf? Memangnya dengan kau meminta maaf kondisi kaki adikku akan membaik begitu? Ck, kau hanya sekedar Bulshit Jeon Jungkook! '
'Ta---tapi Jin hyung....'
'Tapi kenapa? Kau mau aku tampar ? Oh, baiklah. Laki - laki yang tidak punya tanggung jawab sepertimu memang pantas mendapatkan hal ini!!!!!"
Jungkook dibuat tertunduk mendapati sosok pria bertubuh tinggi dan berbahu lebar itu mengeluarkan amarah tepat dihadapannya. Meski Jungkook telah meminta mohon dengan kata Maaf, pria itu dengan angkuhnya tetap bersikukuh untuk Membuat Jungkook 'mati' di tempat.
'Ma--maf hyung... Sungguh a-aku...'
'Hm, terserah apa katamu! Karena sekali lagi aku tekankan, Tidak ada kata maaf untukmuuuu!!!'
Hampir saja, telapak tangan pria itu melayang tepat di pipi Jungkook. Dalam waktu yang singkat, bisa saja pipi Jungkook dibuat memar hanya karena tamparan keras dari telapak tangan pria tersebut
Hingga pada akhirnya-----------
....
....
....
....
...."HAH"
Jungkook melirik ke sekitar, ia membuka matanya lebar. Seolah mengenakan mesin waktu, Jungkook seperti merasa berpindah ketempat yang berbeda dalam waktu yang sangat - sangatlah singkat.
"Astaga, ternyata aku berada dikamarku--"
Ckckck, Ya Jungkook sekarang berada di ranjang kasur kamarnya. Dengan keadaan sekitar dimana Celah jendela sudah menampakkan cahaya sang mentari yang menyorot area sudut kamar Jungkook begitupula jam dinding yang kini sudah menunjukan pukul 07.30 AM.
"Jadi semua itu hanya mimpi...? la--gipula Jin Hyung tidak mungkin marah seperti itu. Tapi..."
Deg.
Setelah sadar serta mencoba berpikir positif karena ternyata yang dialaminya tadi hanyalah sekedar minpi alias bunga dari tidur, Namun hal itu malah tak lantas Membuat pikiran Jungkook tenang
"Ta--tapi.... Apa benar kenyataannya kondisi kaki Eunha jadi memburuk gara - gara sempat aku tendang kemarin? Apakah mungkin Jin Hyung akan benar-benar mengeluarkan amarahnya padaku hanya karena hal itu---?"
Entahlah, Bayang - bayang kondisi Eunha sang sahabatnya itu terus menghantui benak Jungkook. Hingga pada akhirnya munculah di pikiran Jungkook bahwa tak ada alasan untuk kata 'terlambat'.
Mengingat waktu untuk pergi kuliah tinggal tersisa kurang lebih sekitar 100menit lagi, Jungkook lantas bersiap - siap. Jungkook berniat untuk pergi menggunakan mobil miliknya lalu ia akan turut menjemput Eunha langsung ke rumah dengan dibalik semua itu adalah niatan Jungkook untuk memastikan kondisi Eunha apakah akan baik-baik saja atau tidak.
"Oke sekarang pukul 07.30, masuk kelas mata kuliah pukul 09.00 tapi aku belum berseka, hmm namun rumah Eunha tak terlalu jauh. Ah, Kau pasti Sampai Jungkook." begitu ucap Jungkook dalam benaknya.
***
Realitanya...
"Ish, Kenapa pula harus mimisan disaat aku baru bangun tidur seperti ini--"