10 | Parsel Cokelat

2.1K 219 65
                                    

'Uhukk! Uhukk!'

Tadi pagi Sana sempat diserang bersin - bersin, sekarang tiba-tiba saja ia terkena batuk. Sungguh malang nasib Sana kini, seusai perkuliahan ia hendak kembali ke rumahnya seorang diri tanpa ada siapa pun yang peduli akan kondisinya

Dengan duduk di area depan kantin kampusnya yang tak jauh dari arah keluar Sana terdiam di tempat itu sambil memainkan ponsel miliknya untuk memesan taksi online. Namun sialnya setelah beberapa kali memuat orderan malah tak kunjung ada satupun driver taksi online tersebut yang menerima Sana sebagai penumpang,

'Uhukk !  Uhuk....! Uhukk!! Astaga... Sabar Sana..."

Sampai - sampai Batuk yang dialami Sama semakin menjadi. Ia menepuk - nepuk kecil dadanya karena tak tahan dengan batuknya yang tak kunjung reda. Kala itu pun Orang - orang yang melewati Sana hanya berlalu Lalang begitu saja, mereka hanya memperhatikan Sana dengan matanya lalu meninggalkannya.

Hingga tiba - tiba saja dari arah belakang ada Seseorang yang menghampiri.   Orang itu mengulurkan tangannya dengan sebuah botol air mineral sambil berkata,

"Ini, Minumlah Sana.."

***

"Oppa? Bagaimana kalau kita terlebih dahulu ke kantin? Aku ingin beli makanan Hehehe."

"Hm Boleh, asalkan kau jangan beli makanan yang pedas ataupun berminyak ya."

"Oke oppa! Hehehe."

Isengnya Eunha, padahal ia dan Jin sudah bersiap untuk kembali ke rumahnya tapi Eunha malah sengaja membelokan langkah kakinya juga Jin ke arah kantin.

"Huh, Coba saja tidak ada Jin oppa. Aku sudah beli Ramyeon ini." begitu ujar Eunha dalam Hatinya

Disana Eunha sibuk memilih makanan yang diinginkannya, lalu ia pun sempat tergoda untuk membeli Ramyeon pedas akan tetapi Eunha teringat akan larangan yang disampaikan Jin,

"Eunha? Makanannya bungkus bawa pulang saja ya? Takutnya jika kau makan disini nanti oppa akan kesiangan untuk pergi ke rumah sakit."

Kala itu Jin berbisik pada Eunha ia menyarankan untuk Eunha membungkus serta membawa pulang makanan yang telah dibelinya. Eunha pun mengangguk mengerti ia lantas mengisyarakat kepada pelayan kantin untuk membungkus semua pesanannya serta membawanya pulang

"Baiklah oppa, hmm ngomong-ngomong apakah oppa mau makanannya juga? Jika begitu aku pesankan lagi."

"O-oh tidak usah Eunha, buar nanti oppa makan di kantin rumah sakit. Sekarang oppa hanya ingin air mineral saja. Untuk itu oppa tunggu di depan saja ya?"

"Oke Oppa, sepertinya ini akan selesai sebentar lagi."

Sementara Eunha menunggu semua pesanannya selesai. Jin hendak pergi menuju konter minuman untuk membeli sebotol air mineral. Setelah itu ia mencoba menunggu Eunha di area tunggu depan  Kantin, karena rasa-rasanya ia malu kalau duduk dimeja kantin namun hanya dengan sebotol air mineral

Tap... Tap... Tap...

Begitu Jin melangkahkan kaki dengan suara sepatu pantopelnya. Dari kejauhan ia melihat sosok gadis yang sedang sibuk terbatuk - batuk

Semakin ia mendekatkan langkah, semakin ia melihat jelas siapa sosok gadis tersebut meski hanya dari arah belakang dan Jin rasa ia pun mengenalnya

Setelah meyakinkan dirinya bahwa ia benar-benar mengenal sosok gadis itu, akhirnya Jin turut mendekati sang gadis dan memberikannya sebotol air mineral yang padahal baru saja ia beli tadi,

The Rival Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang