20 | Tak Habis pikir

1K 159 20
                                        

Tik... Tok... Tik... Tok...

Kini hanya suara dentuman jarum jam lah yang menemani Jungkook serta Sana di dalam ruangan setrlah sejak 1jam yang lalu ibunda Sana, nyonya Minatozaki berpamitan pergi dari rumah sakit.

Kala itu, Jauh dengan Sana, Jungkook hanya duduk di sofa yang berada di dekat pintu ruangan sambil sibuk Memainkan ponsel. Semetara Sana masih terjaga dengan selimut tebalnya, ia tidak tertidur maka ia pun sesekali mencuri kesempatan untuk menatap Jungkook yang berjarak sekitar 3meter dari tempat tidurnya.

"....."

Selang waktu beberapa menit kemudian pun suasana masih hening, hening sama seperti tadi

Namun.....

'Praaangg!'

Tiba-tiba saja terdengar jelas suara gelas kaca terjatuh kebawah lantai, tak lantas otomatis membuat Jungkook yang awalnya sibuk memperhatikan ponselnya pun jadi terkejut.

Ternyata, benar saja terlihat kini di hadapan kedua pasang bola mata Jungkook nampak pecahan gelas kaca tersebut berserakan serta Sana yang sedang dalam posisi berusaha turun dari tempat tidurnya,

"Sana! Astaga, kau butuh minum? Kenapa kau tidak minta tolong saja padaku? Aish."

Sesaat setelah itu pun Jungkook inisiatif membereskan pecahan gelas kaca tersebut dengan cara memasukannya kedalam plastik dan membuangnya ke tempat sampah. Karena masih ada gelas yang tersedia, maka Jungkook pun segera memanfaatkan gelas tersebut untuk kembali memberikan Sana segelas air minum,

"Hm, ini aku ambilkan minum untukmu, segera minumlah Sana," ujar Jungkook sambil memberikan segelas air minum tersebut

"...." namun Sana hanya terdiam,

"Kenapa kau malah diam? Ini sudah kuambilkan minum untukmu Sanaa." protes Jungkook,

Tapi...
Bukannya menerima segelas air minum pemberian Jungkook tersebut, Mata Sana tiba-tiba malah Terlihat berkaca-kaca, perlahan pipi mulusnya pun terkena basahan dari buliran air mata tersebut, ia pun turut terisak.

"Hiks..."

Mendapati Sana yang malah menangis serta tak menerima pemberiannya pun lantas Jungkook mengerenyitkan dahinya heran. Jungkook Sungguh tak habis pikir ia yang tak merasa bersalah, kenapa lagi-lagi musti mendapatkan perlakukan yang tidak menyenangkan hati?.

Hingga pada akhirnya, Jungkook tak menenangkan Sana, Jungkook malah menyimpan kembali segelas air putih itu diatas rak kecil yang ada di samping ranjang Sana. Lalu ia turut membereskan barang bawaan miliknya juga sedikit merapihkan penampilannya.

"Baiklah, kalau kau memang tak butuh aku, tak ingin kehadiranku seharusnya kau usir aku semenjak tadi Sana."

Cklllt.

Setelah itu Jungkook melangkahkan kakinya kearah Pintu ruangan tersebut, namun saat ia baru saja membuka pintunya, tiba-tiba saja Sana sambil menyerka air matanya berucap,

"Aku rasa kalau bukan karena Eunha si gendut itu kau tidak akan seperti ini, kau bisa-bisanya sekarang bersikap kasar padaku, bahkan ketika saat aku sakit seperti ini."

Mendengar ucapan Sana, Jungkook menghentikan langkahnya. Lalu ia menatap Sana dengan pandangan matanya yang Sinis,

Sana terlihat seperti takut, lagi-lagi ia berkomentar dengan kata yang tidak-tidak,

"Jangan melihat aku seperti itu Jeon Jungkook, lihat saja si Jung Eunha pujaan hatimu itu."

Jungkook mengeram tangannya kesal, lalu ia melipat kedua tangannya di depan dada dan menghadap Sana, sepertinya Jungkook kesabarannya semakin saja dikuras

The Rival Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang