24 | 슬퍼하지마 (Don't Cry)

1.2K 174 70
                                    

"JUNGKOOOK-YAAA, kau kenapa?? Apa yang terjadi?!?!? "

"....."

"JUNGKOOK! EOMMA BERTANYA PADAMU! Ada apa?!?!? Tolong jangan buat Eomma khawatir! Apakah terjadi sesuatu pada Eunha?!?!?"

Seketika suasana menjadi begitu genting disaat Jungkook tiba-tiba saja sibuk sendiri untuk meninggalkan rumahnya. Hingga nyonya Jeon yang bertanya kenapa Jungkook seperti itu pun tak ia gubris.

Keringat terlihat mengalir di wajahnya, sungguh menunjukkan gambaran kecemasan yang sangat pada diri Jungkook, tapi disisi lain membuat nyonya Jeon pun bingung 7 keliling.

Brmmmmmm!

Kala itu Jungkook pun memilih pergi menggunakan motor besar miliknya. Ia menggerungkan gas motor besarnya itu sampai terdengar suara bising yang cukup keras bak pembalap liar yang akan berkasi di sirkuit

Khawatir, Nyonya Jeon hendak menyusul Jungkook, namun..

"Jungkook! Tunggu Eomma! Jika begitu Eomma ikut!"

Namun Jungkook malah pergi begitu saja, ia meninggalkan nyonya Jeon tanpa pamit. Belum lagi ia pergi dengan menggunakan kecepatan yang cukup tinggi. Tak mungkin lagi nyonya Jeon dapat berhasil mengejar apalagi memberhentikan Jungkook.

Nyonya Jeon menghela nafasnya panjang, ia pun turut berdoa didalam hatinya agar Jungkook  terbebas dari segala marabahaya. Jungkook memang sudah memasuki usia dewasa, tapi baginya Jungkook tetaplah sosok Baby Jeon yang ia sangat sayang.

'Ya Tuhan, aku mohon bebaskanlah Jungkook anak bungsu kesayanganku dari segala marabahaya juga iri dan benci, Anakku sosok yang baik, ia begitu mempunyai hati yang tulus dan penyayang. Ku mohon kabulkanlah doaku ini Ya Tuhan...'

***

Sementara itu...
Lantas apa yang sesungguhnya terjadi di rumah sakit?

"Sana ! Kami mohon jangan lakukan itu ! Sungguh ini semua bukan karena salahmu Sana!"

"Tidak! Ini semua salahku! Memang tidak ada yang menginginkanku hidup di dunia ini! Karena aku pembawa sial!!!"

Tepat dilantai paling atas alias rooftop rumah sakit, sekumpulan orang yang dominan dengan perawakan jas putihnya nampak terus berseru kepada sosok gadis yang sedang berdiam diujung bagian rooftop tepatnya di lantai 10 itu.

Hah,
Tak lain gadis itu adalah benar Sana. Meski semua orang yang ada disekitarnya kini terus menyerukan dirinya, Sana tetap menghiraukan hal tersebut.

Yang mebuat tangan serta kaki yang melihatnya begetar ialah karna Nyaris saja kalau Sampai Sana Melangkahkan kakinya sedikit, maka ia akan begitu saja jatuh bebas ke tanah dasar yang dalam hitungannya bisa lebih dari seratus meter.

"Sana ! Ini semua salah paham! Aku Sampaikan semua hal tadi itu hanya untuk kau tahu! Sama sekali bukan maksud kesalahanmu Sana!!!"

"Ini semua salahku dokter Yoongi! Kalau bukan karenaku Eunha tidak akan koma lalu Jin oppa tidak akan gila!!"

Rupanya dokter Yoongi tahu penyebab akan kejadian menegangkan ini, namun lagi- lagi Sana tetap pada akan keyakinannya kalau ia adalah sosok yang sudah berbuat kesalahan besar.

"Sana.. Maafkan Mommy... Maaf kalau Mommy belum bisa membahagiakanmu untuk saat ini.. Kau seperti ini Karena Mommy kan? Mommy mohon.. Tolong maafkan Mommy... Kemarilah nak...  Hiksss"

The Rival Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang