Malam ini dirumah sakit tepatnya di ruang ICU tempat dimana Eunha dirawat,
Awalnya suasana berangsur begitu saja ketika saat seorang perawat dan dokter Ong mengobservasi kondisi Eunha. Mulai dari mereka yang memastikan alat-alat yang terpasang di tubuh Eunha hingga mencatat tanda - tanda vital Eunha yang kini mulai berangsur stabil.
"Suster, aku rasa ventilatornya besok sudah bisa dilepas, Eunha sudah benar melewati masa kritisnya. Akan tetapi besok pagi sekitar pukul enam tolong kondisikan saja untuk pemeriksaan rontgen terlebih dahulu. "
"O-oh iya baiklah Dokter, untuk itu akan aku segera masukan kedalam jadwal."
"Oke,"
Hingga tiba sang perawat itu dan dokter Ong selesai berdiskusi tiba-tiba saja.....
Jari tangan Eunha mulai bergerak pelan,
Kelopak matanya pun secara perlahan, sedikit demi sedikit mulai terbuka,
"Eunha.......?"
Dokter Ong yang melihat langsung moment itu lantas terkejut, yang awal niat ia akan hanya berniat memeriksa dan membuat rencana melepaskan satu persatu alat yang ada ditubuh Eunha karena Eunha sudah melewati masa kritisnya Kini sungguh tanpa disangka Eunha sudah Mulai siuman
Ia pun turut memeriksa kembali Eunha dengan menggunakan stetoskopnya juga penligth untuk melihat reaksi pupilnya. Lalu ia pun turut menggerak-gerakan tangannya di depan mata Eunha sambil berkata,
"Hallo Eunha, ini aku dokter Ong. Apakah kau bisa mendengar aku? Apakah bisa melihat aku?"
Setelah matanya benar-benar terbuka, Eunha meilirik kesekitar, ia seperti kebingungan. Lalu Eunha hanya bisa menyeringai seakan sedang menahan sakit. Mungkin itu disebabkan karena tube yang dihubungkan dengan alat ventilator masuk dari mulut hingga ke Trakeanya.
"Bersabarlah Eunha... Sebentar lagi kau akan terlepas dari semua ini. Kau akan segera sehat seperti sedia kala kan?"
Mengusap - ngusap tangan Eunha secara halus, begitu dokter Ong menenangkan Eunha. Eunha pun nampak mulai tenang ketika ia mendapatkan perhatian dari dokter Ong tersebut.
Kini mata Eunha pun sudah mulai bisa berfokus kepada dokter Ong. Dokter Ong tersenyum saat Eunha terus menatapnya, namun tak lama setelah itu hatinya mulai terasa bergetar, matanya tiba-tiba berkaca-kaca. Ia langsung menyerka air matanya sendiri, dan berkata kepada Eunha,
"Maaf, aku jadi cengeng begini..."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Karena sudah berganti menjadi malam, kini Jungkook sudah bersiap dengan tampilan serba hitamnya, meskipun begitu Jungkook malah tetap terlihat elegant dan tampan, bahkan Somi pun tak henti untuk terus memujinya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.