18 | Cantik

1.4K 152 12
                                    

"Jungkook, mana ponselku?"

"Ssstt, sudah kau istirahat saja Eunha. Dokter Yoongi kan sudah bilang kau tidak akan lama untuk dirawat inap disini, asalkan kau istirahat dan tenang, jangan banyak pikiran."

Singkat cerita, waktu kini sudah berganti menjadi malam, tepatnya pukul 20.15 PM KST namun Eunha juga Jungkook masih terjaga di rumah sakit.

Ya, semenjak tadi siang mereka masih disana, namun bukan untuk menindaklanjuti masalah yang berkaitan dengan Jin tadi siang. Akan tetapi karena Kondisi Eunha yang dikhawatirkan menurun karena Asmanya yang kembali kambuh belum lagi telah hampir seharian penuh ia membiarkan perutnya kosong.

Namun, Puji syukur, kondisi Eunha kini sudah lebih membaik. Nampaknya ia sudah perlahan membuang pikiran soal Jin juga berkat bantuan obat, infusan cairan yang menancap di punggung tangannya ia menjadi terlihat tidak begitu lesu lagi.

"Ish, itu ponsel milikku, berikan padaku sekarang juga Jeon Jungkook."

Seperti yang sempat dibahas sebelumnya, Eunha hampir saja benar-benar melupakan sesuatu, ya sesuatu Apalagi yang kalau bukan soal janjinya dengan Mingyu. Baru kali inilah ia kembali teringat akan janjinya tersebut, ponsel miliknya yang disimpan oleh Jungkook punlah menjadi salah satu penyebab kenapa ia bisa lupa.

"Tenang saja Eunha cantik, ponselmu tidak akan aku jual."

"Cantik, Cantik,! ish! Tidak usah merayuku seperti itu Jungkook."

"Kau kan memang cantik, apa salah aku menyebutmu seperti itu?"

"Berisik Jungkook!!"

Dasar Jungkook jengkel, Eunha tiba-tiba saja dibuat kesal karena usahanya sedari tadi meminta ponselnya kembali kepada Jungkook tak kunjung digubris. Hingga Eunha nekat bangun dari posisi tidurnya dengan niatan ingin merogoh saku ataupun tas milik Jungkook, namun...

"Aw.."

Namun ketika Eunha merintih sakit karena hampir saja selang jarum infusnya tertarik dari punggung tangannya, Jungkook pun langsung menghdangang Eunha dan memerintahkannya untuk kembali ke posisi tidur.

"Astaga, nekat sekali kau ini Eunha, sudah aku bilang istirahat sajaa, tidur kau Eunha."

"Huh, Habisnya kau menyebalkan, Apa susahnya hm tinggal kau berikan ponsel itu padaku?"

"Bukan soal masalah itu Eunha, ini waktunya kau istirahat, besok pagi boleh kau memainkan ponselmu kembali "

"Yasudah, jika begitu simpan saja ponselku sekalian kau bawa kabur lalu jangan harap aku bersikap baik lagi padamu, sayang sekali padahal niatnya aku akan memaafkan semua kesalahanmu dan berterimakasih banyak karena kau telah membantuku Jeon Jungkook, tapi karena kau begitu yasudah itu terserah padamu, hanya yang perlu kau tahu bahwa kesempatan itu tidak datang dua kali."

jleb.

Eunha memurungkan wajahnya lalu membalikan posisi tidurnya berlawanan dari arah Jungkook. Suasana sempat hening, sampai pada akhirnya Jungkook yang 'merasa' akan perkataan Eunha tadi, ia pun merogoh sakunya dan memberikan ponsel milik Eunha tersebut,

"Ya Tuhan, iya-iya, ini Eunha ponselmu ambilah, tapi sepertinya percuma karena baterai ponselnya habis."

"Jangan jadi orang susah, kau punya powerbank kan di dalam tasmu? Ambilah dan berikan padaku."

"Hah, pintar juga kau Eunha. Ya, ya ya ini powerbanknya"

"Oke, Terimakasih Jungkook,"

Jungkook pun membuka resleting tas bagian depannya dan mengambil sebuah powerbank lalu memberikannya kepada Eunha,

The Rival Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang