16 | Bersabarlah

1.2K 148 18
                                        

"Jadi.......?"

"Ya Eunha, Jin Hyung belum meninggal dunia..."

Baru saja tadi Jungkook dengan perasaannya yang kini tak karuan, telah selesai menceritakan yang sesungguhnya terjadi soal kabar Jin yang meninggal dunia. Akan tetapi, Eunha dibuat seakan tak percaya akan semua yang terlah diceritakan oleh Jungkook. Ia mengerutkan dahinya, lalu memposisikan tubuhnya bangun dari tempat tidur.

Masih dengan matanya yang terlihat agak bengkak karena sebelum jatuh pingsan Eunha telah menangis keras, Eunha pun kembali bertanya,

"Jungkook, sekali lagi aku yakinkan kau, apakah yang ka--kau sampaikan tadi itu sungguh? Ya, kau memang tahu Jin oppa adalah keluargaku satu-satunya. Tapi kau jangan coba membohongiku untuk membuat aku senang."

"Ya Tuhan..., ini sungguh Eunha. Untuk apa aku berbohong? Bahkan aku tadi sudah bilang kan Kim songsaenim yang menyampaikan soal kasus penipuan itu."

"Hah, Lihat saja kau Jungkook kalau sampai kau berbohong, tiada maaf bagimu. Untuk itu, Sekarang juga kita ke rumah sakit untuk pastikan semuanya."

Eunha pun kini turun dari tempat tidur, ia sungguh ingin memastikan semuanya di detik ini juga. Sampai-sampai ia lupa kalau beberapa menit yang lalu ia baru siuman dari pingsan. Nyaris terjatuh, saat Eunha turun dari tempat tidur klinik itu. Namun untungnya ada Jungkook yang dengan sigap menahan tubuh Eunha,

Bruk!.

"Sabar Eunha, kau masih merasa pusing kan? Saranku istirahat saja dulu sebentar." Ucap Jungkook sambil tangannya menahan Tubuh Eunha yang hampir saja terjatuh menyenggol sebuah kursi.

"Ish! Diam kau Jeon Jungkook, jangan pegang-pegang aku. Aku sudah punya pacar, nanti pacarku akan marah kalau tahu ini." Begitu risih Eunha sambil berusaha melepaskan tangan Jungkook yang berusaha menahannya.

Deg.

Tapi asalkan kau tahu, ucapan Eunha itu seakan tidak mempengaruhi Jungkook untuk 'cemburu'. Hal itu Malah membuat kepercayaan diri Jungkook meningkat, ia tak melepaskan tahanan dari Eunha, ia malah merangkul Eunha ke dekapannya sambil berkata,

"Terserah aku tak peduli kau sekarang punya pacar atau apalah itu, sebelum kau mengucapkan janji suci di atas altar pernikahan, aku yakin semua itu belum pasti Jung Eunha. Soal nanti Dia akan marah? Itu mudah, tinggal aku lawan saja."

"...."

***

Di Rumah sakit.....

Sementara itu, Jin di rumah sakit masih berada di ruangan Sana, menemaninya sampai sampai sang ibunda datang. Namun selang waktu 15 menit kemudian nyonya Minatozaki pun kembali dengan beberapa kertas administrasi ditangannya.

"Nak Jin, terimakasih telah meluangkan waktunya untuk menolong dan kini menjaga Sana aku sungguh meminta maaf karena telah membuatmu repot.," Ucap Ibunda Sana kepada Jin

"Iya Ahjumma, tenang saja, tidak usah sungkan padaku hehehe." tanggap Jin sambil tersenyum kepada Ibunda Sana

"Hm baiklah nak Jin, ngomong-ngomong Eunha adikmu mana?"

"O--oh Eunha? Dia... Sepertinya masih kuliah, hari ini ada jadwal kuliah kan Sana?"

"I-iya oppa, ada." entahlah, seketika Sana menjadi terlihat 'malas' setelah mendengar nama Eunha.

"Oh begitu, sebenarnya ada yang ingin Ahjumma sampaikan semenjak beberapa minggu yang lalu soal adikmu nak Jin."

"Soal Eunha? Ah-iya kenapa Ahjumma? Sampaikan saja sekarang padaku.." tanggap Jin sambil sedikit mengerutkan dahinya

The Rival Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang