Arabella's POV
Bel pulang akhirnya berbunyi, murid-murid pada bersorak gembira dan segera berhamburan keluar kelas setelah guru kami pergi duluan meninggalkan kelas. Aku dan Nick pun berjalan keluar kelas menuju tempat parkir, ketika hendak membuka pintu mobil sport super mewah miliknya. Nick mendengar suara yang dibencinya memanggil nama ku.
"Ara, kau mau pulang dengan ku"
Nick mendengus kesal dan mendekati si pemilik suara yang kini berada didekat ku yang dipanggilnya.
"Ricky" desah ku lalu melanjutkan kata-kataku, "Tidak, aku pulang dengan Nick!"
"Oh, padahal aku bela-belain kesini hanya untuk mengantarkan kau pulang" ucap Ricky berlagak seperti orang sedih.
Nick yang berusaha untuk bersabar akhirnya angkat suara, "Kau dengar sendiri kan dia tidak mau pulang dengan mu!"
Ricky hanya menghela napasnya, dan mengacuhkan perkataan Nick. "Ayolah Ra, sekali saja!"
"Mungkin lain kali ya!" ujar ku saat mendengar rengekan Ricky yang seperti anak kecil itu.
"Oke, kau janji ya!"
Aku menjawab dengan anggukan, berharap Ricky cepat pergi! Karena aku bisa melihat aura kemarahan di wajah sempurna Nick, yang bewarna merah sekarang.
Nick yang merasa tidak dianggap kehadirannya oleh Ricky, langsung menarik tubuh lelaki yang bisa dibilang dibencinya. Aku menyimpulkan begitu karena saat pertama Ricky kesekolah ku, mereka bertatapan seperti tidak menginginkan kehadiran satu sama lain.
"Jangan sentuh aku, dasar penghisap darah!" ujar Ricky menepis tangan Nick dari tubuhnya, saat berada sedikit menjauhi ku.
Walaupun mereka menjauhi ku, tapi aku masih bisa mendengar percakapan mereka, dan aku tersentak saat mendengar kata-kata 'penghisap darah' dari Ricky. Apa Ricky tahu kalau Nick itu vampire? pikirku.
"Aku bukan hanya bisa menyentuh tubuhmu saja, bahkan menusuk tubuhmu dengan pisau perak pun aku bisa" acam Nick yang tampak sangat geram, "Agar kau tidak menggangu kekasih ku lagi"
"Kau pikir aku hanya akan tinggal diam? Sebelum kau melakukan itu, aku bisa memutuskan kepala mu dengan sekali terkaman" Ricky balas mengancam, "Kau pikir setelah jadi kekasih nya, kau memiliki kuasa atas dirinya? Tidak, kau salah besar! Aku akan tunjukkan pada Ara bahwa pilihannya adalah kesalahan"
"Terus kau pikir, jika dia bersama mu itu pilihan yang tepat? Jangan mimpi, anjing!"
Aku kembali tersentak saat mendengar kata-kata. 'pisau perak, anjing' dari mulut Nick. Bukan kah pisau perak itu digunakan untuk membunuh bangsa manusia serigala atau werewolf, seperti yang aku tahu dari film-film Hollywood? Pikirku lagi sambil menerka-nerka, namun semua pemikiran itu segera aku kesampingkan saat melihat.
Nick menatap tajam kearah Ricky yang balik menatap dengan tak kalah tajam, dan sepertinya aura perkelahian akan dimulai. Namun sebelum itu terjadi, Aku mendekati mereka lalu menjauhkan Nick dari Ricky.
"Aku tidak suka ada keributan!" tegas ku menatap kearah Nick lalu kearah Ricky.
"Tidak, tidak akan ada keributan Ra! Karena aku juga mau pergi" ucap Ricky sambil berjalan kearah motor besarnya, dan sebelum melesat pergi dia berteriak kearahku. "Ingat kau berhutang janji pada ku"
Aku menghela napasku, dan mencoba menenangkan Nick yang tampak masih sedikit menahan emosi di wajah tampan nya. Lalu kami masuk kedalam mobil dan Nick mulai menjalankan mobilnya.
.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
He Is Vampire
Vampire(Dalam Tahap Revisi) Season 2 VIIL (Vampire... I'm In Love) Bagi yang belum tahu cerita season pertama, ada baiknya baca dulu ya! Biar nyambung saat baca season keduanya ini. . Diatas menara eiffel Paris, seseorang yang diam-diam dicintai oleh Ara m...