Chapter 9

2.8K 250 3
                                    

Arabella's POV

Nick kini semakin mendekati ku yang ada dihadapannya, dia semakin dekat, dan sangat dekat didepanku. Aku memandangnya dengan penuh tanda tanya dan sempat berpikir, Apa dia akan mencium ku? Astaga apa yang harus ku lakukan?

Aku memandang vampire berwajah sempurna itu dengan menengadahkan wajahku, karena tubuhku lebih pendek dari vampire itu. Mungkin tinggi tubuhku hanya sebatas bibir lelaki tampan didepanku. Aku bisa merasakan detak jantungku berdetak keras sekarang.

Deg deg deg

Sekarang Nick mendekatkan wajahnya ke wajah ku yang merupakan pacarnya, dan tanpa ku perintahkan mataku terpejam sendiri. Walaupun mataku terpejam, tapi aku bisa merasakan kini vampire itu mendekatkan bibir nya kearah bibir ku. Bibir kami saling berdekatan, sangat dekat. Mungkin sekarang bibir kami hanya berjarak 6 centimeter.
5
4
3
2
...

Tiba-tiba terdengar langkah kaki berjalan menuju ruang dapur, aku rasa akan ada yang memasuki dapur mungkin Bibi atau Paman ku.

Saat suara langkah kaki itu memasuki dapur, Aku membuka mataku yang sempat tertutup. Kini aku tidak melihat Nick lagi di hadapanku yang tadi hendak mencium bibirku. Aku memutar mataku mencari kesegala arah, namun yang aku lihat hanya jam dinding yang menunjukkan jam sepuluh malam lewat sebelas menit. Dan juga pemilik langkah kaki yang memasuki dapur.

"Paman" ucap ku tersenyum gugup.

"Kau mencari apa?" tanya Pamanku yang mungkin melihat saat aku memutar mataku kesegala arah tadi, untuk mencari keberadaan Nick.

"A... Aku cuma mencari gula Paman, soalnya jus yang Aku buat  kurang manis" jawabku asal karena gugup.

"Itu! Didepan gelas jus mu itu tempat gula kan?"

Aku menganga, aku merasa seperti orang bodoh sekarang. "Oh, i.. iya Aku lupa Paman"

Pamanku menggeleng-gelengkan kepalanya, dan berlalu pergi sambil membawa air mineral yang diambilnya dari dalam lemari es.

Aku menghela napasku, "Hampir saja" gumamku sambil menggosok dadaku.

Nick pasti sudah keluar sekarang, mungkin karena gugup atau mungkin malu saat dia hampir ketahuan mencium bibirku tadi. Aku yakin dia pergi bukan karena takut dengan Bibi dan Pamanku, tapi takut karena ketahuan. Batinku yakin sambil tersenyum kecil.

Setelah meminum jus apelku, dan membersihkan peralatan ku membuat jus tadi. Aku kemudian berjalan menuju kedalam kamarku, saat memasuki kamarku sekelebat bayangan melesat pergi melewati ku, Aku sempat tersentak kaget.

"A... apa itu?" desah ku yang masih sedikit kaget dan bingung. "Apa itu Nick? Tapi tidak mungkin dia pergi begitu saja, dia pasti akan pamitan dulu kalau mau pergi. Mungkin dia masih malu, makanya dia bersikap seperti itu" Aku bicara sendiri dengan diriku, dan sesekali aku tersenyum sendiri seperti orang gila saat teringat kejadian didapur tadi.

Drrttt drrttt drttt

Tiba-tiba ponselku bergetar, ternyata ada tiga pesan masuk. Aku kemudian membaca pesan pertama dari Nick.

From: My Nick

Maaf ya sayang, tadi aku pulang tidak bilang dulu!

Aku tersenyum sambil membalas pesan dari Nick, dengan mengatakan 'Tidak apa-apa, sayang!' lalu aku membaca pesan kedua dari RY alias Ricky Young.

From: RY

Coklat berkata kepada Gula, "Kita ini sungguh manis kan?"

Gula menjawab, "Kamu pikir kita yang paling manis? Kamu lihat dong orang yang baca pesan ini lebih manis!!! Lihat... Lihat... Dia tersenyum! Duh... Manisnya..."

Selamat malam my angel.

Aku benar-benar tersenyum saat membacanya dan menggeleng-gelengkan kepalaku, ternyata dia tidak pernah menyerah untuk mendekatiku dengan gombalan payahnya. Lalu aku membaca pesan ke-tiga dari nomor handphone yang tidak aku kenal.

From: 0812++++++++

Hy, beautiful girl.

Siapa ya? Ah, mungkin orang kurang kerjaan atau mungkin orang salah sambung! Pikir ku tidak ambil pusing, dan aku pun mengabaikan pesan itu. Lalu melemparkan tubuhku keatas kasur ku untuk tidur, karena mata ku sepertinya sudah tidak bisa diajak kompromi lagi.

.

Bersambung...

Jangan lupa kasih dukungan suaranya ya teman-teman! Tinggal tekan bintang di pojok bagian kiri paling bawah!!!

Biar Author nya semangat buat lanjutkan ceritanya teman-teman.

Jangan lupa ya!!!

He Is VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang