Chapter 13

2.5K 203 5
                                    

Arabella's POV

Setelah selesai makan di kantin dan berbincang-bincang bersama, dan terkekeh geli melihat tingkah konyol A2 dan Claire. Kami kembali kekelas masing-masing, untuk menghadapi mata pelajaran selanjutnya, ketika bel sekolah memberitahu dengan bunyinya yang monoton.

Sebelum pelajaran guru mata pelajaran selanjutnya masuk di kelas kami, aku sempat bertanya pada Nick. Ada apa dengan Claire yang tiba-tiba mendekati A2? Salah satu teman baikku yang kini bersikap berbeda sekali, setelah aku pulang dari Paris. Namun Nick hanya mengangkat bahunya, dengan raut wajah seperti tidak tahu juga harus menjawab apa?

Drrttt drrttt drttt

Ponsel ku bergetar, sepertinya ada pesan masuk. Aku kemudian mengambil ponsel ku, yang ada di salah satu rok seragam sekolah ku, dan benar dugaanku bahwa getarannya adalah suara pesan masuk. Saat kulihat ternyata itu pesan dari RY alis Ricky Young, dan aku mulai membacanya.

From: RY

Sebelumnya aku minta maaf sama kamu!!! Mungkin aku telah berdosa padamu, karena setiap malam aku selalu mimpi jadi pacar kamu, aku ingin sebuah mimpi itu menjadi kenyataan... Hehehe

Ada satu lagi nih...!!!

Kok aneh ya...!?! Tidak biasanya langit disiang hari menjadi gelap, mungkin karena mataharinya sekarang telah berpindah ke bola mata kamu.

Selamat siang my angel.

Isi pesannya selalu mampu membuat ku tersenyum dan geleng-geleng kepala dibuatnya. Dia tidak pernah berhenti berusaha mendekati ku dengan gombalan payahnya, walaupun aku tidak pernah lagi membalas pesannya sejak aku pacaran dengan Nick.

Tanpa kusadari ternyata Nick memperhatikan ku yang ada disebelah nya.

"Kenapa kamu senyum-senyum sendiri?" tanya Nick.

"Ini aku lagi baca pesan dari Ricky, dia masih saja mengirimiku pesan-pesan yang berisi gombalan payah dan konyolnya..." Aku menghentikan jawaban ku, saat kulihat wajah tampan Nick yang tampak tidak senang.

"Apa kamu suka dengan kata-kata seperti itu?" tanya Nick lagi datar.

"Iya, tapi aku tidak menyukai orangnya! Bahkan pesan-pesannya pun tidak pernah ku balas sejak kita pacaran" jawabku menjelaskan, "Kalau kamu tidak suka, nanti kalau ada pesan darinya, maka akan langsung aku delete!"

"Tidak usah Ara sayang! Aku percaya padamu" kata Nick sembari mengusap rambut ku yang tersusun rapi.

"Terima kasih, sayang"

"Sama-sama, sayang! Aku percaya kamu hanya mencintaiku"

Kata-katanya membuat ku semakin mencintai vampire berwajah sempurna itu, padahal aku tahu dia pasti merasa cemburu sekarang. Aku merasa seperti menyakiti nya sekarang, tapi aku berjanji pada diriku sendiri untuk tidak akan membaca pesan Ricky lagi didepan nya.

Akhirnya guru mata pelajaran selanjutnya masuk ke dalam kelas, membuat murid-murid lain duduk di bangku mereka masing-masing. Begitu pula dengan penggemar Edgar, yang suka bergerombol didekat anak baru yang kini menjadi idola baru dikelas ku.

.

Bersambung...

He Is VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang