Chapter 21

2.1K 194 4
                                    

"Duduklah!" Nick menarik kursi makan untuk diduduki oleh Ara, lalu Ara duduk di kursi itu. Nick mengambil duduk disebelahnya.

"Mari kita mencicipi makanan spesial buatanku!" ujar Claire penuh semangat, semuanya mengambil tempat duduk dan bersiap untuk menyantap makanan.

Setelah melihat Ara dan A2 yang kini mulai disukainya selesai makan, Claire bertanya kepada dua sosok manusia yang berada dirumahnya sekarang. "Bagaimana menurut kalian tentang masakan ku?"

Ara mengangguk pelan, "Masakanmu benar-benar lezat" jawab Ara. Membuat Claire tersenyum lebar menunjukkan gigi-giginya yang rapi dan cantik.

"Iya, lumayan lezat" tambah A2 yang duduk disebelah Claire. Seorang gadis vampire, yang memasak makanan tersebut.

Mendengar itu, Claire menepuk tangannya kegirangan, "Baiklah, untuk merayakannya malam ini kita akan mengadakan petak umpet kelinci!!!" Pekik Claire dengan semangat.

Kedua saudaranya langsung menundukkan kepala mereka lesu, "Sepertinya aku tidak enak badan, aku kekamar dulu ya!" ujar Sam hendak kabur.

"Hei, aku tahu kamu tidak sakit! Jangan mencoba untuk membohongiku!" ujar Claire sambil menyengir lebar.

Mark dan Julianne terkekeh geli saat melihat wajah Sam dan Nick, yang sudah memohon-mohon pada mereka untuk lepas dari permainan gila yang dibuat oleh Claire.

"Aku merasa itu bukan ide yang bagus" celetuk A2 saat melihat ekspresi saudara-saudara Claire.

"Tapi terdengar seru" ujar Ara sambil tersenyum kecil.

Claire menolehkan kepalanya pada Ara, "Tentu saja seru!" ujar Claire antusias.

Ara menahan tawanya melihat A2, Sam dan Nick yang dipaksa oleh Claire untuk memakai piyama berwarna pink. Ditambah bando berbentuk telinga kelinci, yang juga bewarna pink melekat dikepala mereka. Dan tentu saja Ara dan Claire pun memakai pakaian itu juga, namun masih pantas ditubuh gadis mereka.

Claire terbahak-bahak melihat kesengsaraan A2 dan saudara-saudaranya, "Hei, tertawalah! Aku tahu kamu menahan tawa dari tadi" ujar Claire pada Ara. Lalu, pecahlah tawa mereka.

Claire kemudian mengambil ponselnya dan memotret wajah sengsara A2 dan saudara-saudaranya, "Baiklah, mari kita mulai permainannya!" ujar Claire setelah puas memotret.

Pertama yang jaga adalah Sam, dan keputusan Claire tidak bisa diganggu gugat lagi. Dia membuat urutan yang jaga dari usia yang lebih tua, meskipun begitu orang tua mereka tidak ikut permainan itu. Sebuah permainan yang dibuat Claire saat dia merasa senang dan ingin merayakan sesuatu bersama saudara-saudaranya.

"Satu, dua, tiga, aku hitung sampai dua puluh seperti biasa ya, Claire!" teriak Sam sambil menutup matanya dengan malas. Sebenarnya dia dan juga Nick merasa permainan itu sudah tidak cocok lagi bagi mereka, yang bisa dibilang bukan anak-anak lagi.

"Iya" balas Claire yang juga berteriak.

Claire mengajak A2, Ara dan Nick agar bergegas mencari tempat sembunyi. Lalu mereka berlarian kesana-kemari didalam rumah besar tersebut. A2 mencoba bersembunyi dibelakang vas bunga yang besar, namun Claire menariknya agar jangan bersembunyi disitu! Karena mudah ketahuan, lalu Claire mengajak A2 bersembunyi kearah ruang tamu.

"Empat, lima, enam, tujuh, delapan, sembilan, sepuluh, sebelas..." Sam terus menghitung, menghadap dinding ruangan.

Nick yang panik segera menarik tangan kekasihnya kearah tangga menuju lantai dua, Nick melihat kesegala arah mencoba mencari tempat sembunyi. Lalu dia melihat kamarnya yang terbuka dan menarik Ara dengan cepat kedalam kamarnya. Namun tiba-tiba Ara kehilangan keseimbangan karena hal tersebut, tapi dengan sigap Nick menangkap tubuh Ara hingga ia terjatuh dan Ara pun jatuh diatas tubuhnya.

Ara mengerjap-ngerjapkan matanya polos sambil menatap kearah wajah tampan Nick, yang kini menjadi pacarnya. Keduanya saling bertukar pandang satu sama lain dengan cukup lama, hingga tanpa sadar Nick mencoba bangkit dan mendekatkan bibirnya kearah bibir Ara. Dia bermaksud untuk mencium kekasihnya itu, namun lagi-lagi maksudnya itu terhenti saat terdengar suara dehaman.

"Ekhemm..."

Nick dan Ara segera menoleh kearah pemilik suara yang tidak lain adalah Sam, saudara sulung Nick tersebut. Nick melingkarkan tangannya pada pinggang Ara dan menurunkan gadis itu dari tubuhnya. Ara merapikan bajunya, sambil tersenyum kikuk.

Sam melipat kedua tangannya di dada dan menatap Nick dan Ara penuh interogasi, "Hei, kalau ingin berbuat mesum itu jangan lupa mengunci pintunya! Dasar amatir" celetuk Sam membuat Ara dan Nick tersenyum malu. "Ayo Nick keluar! Sekarang giliran kamu yang jaga!" lanjut Sam sambil berjalan keluar kamar, yang diikuti oleh Nick dan Ara.

Setelah bermain cukup lama, hingga tidak terasa sudah hampir larut malam. Membuat Ara ingin pulang, karena matanya sudah terasa mengantuk, beda dengan Nick dan keluarganya. Walaupun tidak tidur mereka tidak akan mengantuk, karena bangsa vampire memang tidak tidur. Setelah berpamitan untuk pulang kepada keluarga Nick dan A2 yang masih betah disana, Ara kemudian pulang di antar oleh Nick dengan mobilnya.

.

Bersambung...

Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca cerita ku!!!

Jangan lupa kasih dukungan suaranya ya teman-teman! Tinggal tekan bintang dibagian kiri paling bawah!!!

Hehehe...

He Is VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang