Chapter 6

3K 279 3
                                    

Author's POV

Nick menghentikan mobilnya ketika tiba didepan rumah Ara, yang kini duduk disebelah nya. Sebelum gadis manis berlesung pipi itu bersiap untuk turun, Nick memegang tangan gadis itu dengan tangan dinginnya.

"Aww," desah gadis itu saat tangan dingin vampire berwajah sempurna itu memegang tangannya. Melihat gadis itu mendesah karena tangan dinginnya, vampire itu segera melepaskan tangannya.

"Ra, kenapa tadi kau menjanjikan pada Ricky, untuk pulang bersama nya nanti?"

Ara menghela napasnya, "Aku hanya ingin dia cepat pergi, agar kalian tidak berdebat lagi!"

"Aku tahu, tapi tetap saja aku merasa cemburu mendengar nya"

"Kau jangan khawatir, dia tidak akan macam-macam padaku! Aku tahu dia tidak akan menyakiti ku" Ara meyakinkan pacarnya, "Satu hal yang pasti, aku hanya mencintai mu, jadi tidak perlu kau cemburu"

Mendengar itu, sebuah senyuman termanis terukir diwajah sempurna Nick. "Aku percaya sayang"

"Terima kasih, sayang" ujar Ara balas tersenyum dengan wajahnya yang kini bersemu merah karena malu, dia masih risih dengan perkataan mesra seperti itu.

Nick kemudian keluar dari dalam mobilnya dan membuka kan pintu mobilnya, untuk Ara seperti biasa. Ara sering merasa semua ini seperti sebuah mimpi, namun jika pun ini mimpi dia selalu berharap agar tidak terbangun. Setelah berpamitan untuk pergi, Nick menjalankan mobil mewahnya meninggalkan Ara yang langsung masuk kedalam rumahnya.

Ketika didalam rumah, Bibinya menyambut Ara dengan tersenyum manis yang dibuat-buat. Gadis itu mengira bahwa Bibi dan Pamannya sudah berubah dan benar-benar menjadi baik sekarang. Namun dia salah, karena kedua manusia yang dianggap nya sudah berubah baik itu. Malah merencanakan sesuatu yang sangat jahat dan begitu hina, mereka ingin melenyapkan gadis yang masih keluarga mereka sendiri.

"Nanti habis ganti baju, kamu kemeja makan ya! Bibi sudah masakan makanan kesukaan kamu"

"Maaf Bi, aku sudah makan siang tadi di sekolah"

"Oh, iya tidak apa-apa keponakan Bibi yang cantik!" ujar Bibinya dengan raut wajah yang berbeda, dari tersenyum manis jadi tampak tidak senang.

"Sekali lagi maaf ya, Bi!" ungkap Ara sungguh-sungguh tanpa menyadari ekspresi Bibinya yang tampak tidak senang sekarang.

Lalu Ara berjalan menuju kamar nya, dan menutup pintu kamar miliknya setelah berada didalamnya.

"Dasar gadis sialan, mungkin hari ini kau beruntung tapi kita lihat lain kali!" gerutu wanita yang dipanggil Ara Bibi itu sambil menyeringai.

.

Bersambung...

Maaf ya atas kata-kata yang mungkin kurang pantas atau tidak enak untuk dibaca!!!

Jangan lupa kasih dukungan suaranya ya teman-teman! Tinggal tekan bintang di pojok bagian kiri paling bawah!!!

Hehehe...

He Is VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang