Chapter 7

3K 235 5
                                    

Di setiap doaku, di setiap air mata ku selalu ada kamu.
Di setiap kataku ku sampaikan cinta ini cinta kita.

Ku tak akan mundur, ku tak akan goyah meyakinkan kamu mencintaiku.

Tuhan ku cinta dia, ku ingin bersamanya
Ku ingin habiskan napas ini berdua dengannya.
Jangan rubah takdir ku, satukanlah hatiku dengan hatinya bersama sampai akhir.

Di setiap kataku ku sampaikan cinta ini.
Ooh cinta kita.
Ku tak akan mundur, ku tak akan goyah meyakinkan kamu mencintaiku.

Tuhan ku cinta dia, ku ingin bersamanya
Ku ingin habiskan napas ini berdua dengannya.
Jangan rubah takdir ku, satukanlah hati ku dengan hatinya bersama sampai akhir.

Tuhan ku cinta dia, ku ingin bersamanya
Ku ingin habiskan napas ini berdua dengannya.
Jangan rubah takdir ku, satukanlah hati ku dengan hatinya bersama sampai akhir.

Andmesh - Jangan Rubah Takdirku

Suara radio menggema santai didapur seorang gadis manis berlesung pipi yang bernama Ara tersebut. Dia baru saja selesai membuat jus apel kesukaan nya, yang kini ada di sebuah gelas kaca. Saat hendak meminum jus buatan nya, tiba-tiba dia mendengar suara menyanyikan lagu tadi yang sudah berganti dengan suara penyiar radio.

"Tuhan ku cinta dia, ku ingin bersamanya
Ku ingin habiskan napas ini berdua dengannya.
Jangan rubah takdir ku, satukanlah hatiku dengan hatinya bersama sampai akhir"

Ara mencari pemilik suara yang begitu merdu didaun telinganya, dia tersenyum lebar saat berhadapan dengan pemilik suara tersebut.

Si pemilik suara balas tersenyum dan melanjutkan melantunkan lagu itu. "Di setiap kataku ku sampaikan cinta ini. Ooh cinta kita.
Ku tak akan mundur, ku tak akan goyah meyakinkan kamu mencintaiku"

"Kau bisa menyanyi ya, Nick?" tanya Ara kepada pemilik suara tersebut.

Nick mengangguk sambil tersenyum malu. Sebenarnya itu spontan saja dia lakukan, karena dia tidak mau datang tiba-tiba seperti biasa dan membuat kekasihnya itu terkejut.

"Suaramu bagus, mungkin lebih bagus dari penyanyi aslinya"

"Kau sedang menggodaku ya?"

"Tidak, aku sungguh-sungguh"

"Iya-iya aku percaya" ujar Nick sembari mendekati Ara. "Terima kasih ya sayang!"

"Sama-sama, sayang" balas Ara sambil tersenyum malu, dengan kata-kata mesra seperti yang baru di ucapkannya.

Nick kini semakin mendekati gadis dihadapannya, dan semakin dekat, dan gadis didepannya memandangnya dengan penuh tanda tanya. Dia memandang vampire berwajah sempurna itu dengan menengadahkan wajahnya, karena tubuhnya lebih pendek dari vampire itu. Mungkin tingginya hanya sebatas bibir lelaki tampan didepannya.

Sekarang Nick mendekatkan wajahnya ke wajah gadis yang merupakan kekasih nya itu. Kini vampire itu mendekatkan bibir nya kearah bibir Ara. Bibir mereka kini saling berdekatan, sangat dekat. Mungkin sekarang bibir mereka hanya berjarak 6 centimeter.
5
4
3
2

.

Bersambung...

He Is VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang