Chapter 17

2.3K 195 3
                                    

"Ayo sekarang gantian!" ucap Nick menghentikan sepeda yang dikayuhnya. Didekat salah satu pohon flamboyan merah yang besar dan rindang.

Ara terdiam sesaat sambil tersenyum kecil, ternyata permintaan konyol yang diucapkan oleh Nick benar adanya.

"Ayo sekarang gantian!" ulang Nick saat Ara hanya diam tanpa menggubris perkataannya barusan.

"Iya-iya" ujar Ara sambil mengambil alih posisi dari dibonceng menjadi membonceng sekarang.

Nick tersenyum sambil memeluk kekasihnya dari belakang. Sebenarnya dia hanya bercanda mengatakan bergantian, namun saat kekasihnya mengiyakan Nick merasa itu adalah hal yang bagus untuk mengambil kesempatan agar bisa memeluk kekasihnya itu.

Ara mengayuh sepeda tua penjaga sekolah dengan susah payah, karena sudah lama dia tidak memakai sepeda, ditambah yang diboncengnya cukup berat. Sesekali Ara menghentikan sepeda tersebut karena kesusahan, lalu melanjutkannya lagi setelah merasa lebih baik. Nick yang dibonceng hanya terkekeh geli, melihat keteguhan hati Ara yang tidak mau mengakui bahwa dirinya kesusahan memakai sepeda itu.

Mungkin karena kesusahan yang tidak mau diakuinya, tiba-tiba sepeda yang dikayuhnya lepas kendali dan menabrak pagar sekolah. Belum sempat Ara terjatuh ketanah, Nick dengan cepat menangkap tubuh kekasihnya itu.

"Kau tidak apa-apa kan sayang?" tanya Nick yang kini mendekap tubuh Ara.

"Iya tidak apa-apa!" jawab Ara yang masih berada di dekapan Nick. "Kamu tahu yang apa-apa itu!" lanjut Ara menunjuk sepeda penjaga sekolah, yang terlihat prihatin karena ban depannya lepas saat menabrak pagar sekolah tadi.

Nick melihatnya sesaat, namun dia mengacuhkannya. Lalu Nick mendekatkan wajahnya ke wajah Ara yang sudah dekat, hampir sedikit lagi bibir mereka dapat bersentuhan. Namun sebelum itu terjadi, sebuah suara dehaman yang cukup keras menghentikan semua itu.

"Ekhemm"

Nick dan Ara menoleh kearah suara tersebut, ternyata sang pemilik suara adalah penjaga sekolah yang berdiri kira-kira dua meter dari mereka sekarang.

"Apa yang kalian lakukan dengan sepeda saya?" tanya penjaga sekolah yang tampak kesal, melihat keadaan sepedanya.

"Tenang, nanti saya ganti!" ucap Nick yang kini melepaskan tubuh Ara dari dekapannya.

"Harus itu!" ujar penjaga sekolah, "Oh iya, jam olahraga sudah habis! Sebaiknya kalian balik kekelas!"

Ara dan Nick mengaggukan kepala serentak sebagai tanda jawaban. Lalu mereka berdua berjalan pergi meninggalkan lapangan dan penjaga sekolah yang lumayan galak itu.

*****

Ketika menuju kelas mereka, Nick melihat adik bungsunya berjalan tak jauh darinya dan Ara. Karena bingung dan penasaran mau kemana adik perempuannya yang cantik itu, Nick pun memanggilnya.

"Claire, Claire"

Gadis yang berada didepan mereka itu segera berpaling kearah Nick, Ara hanya tersenyum saat gadis yang bernama Claire itu menoleh kearahnya juga.

"Nick, Ara" ujar Claire sambil tersenyum manis.

"Kau mau kemana?" tanya Nick tanpa basa-basi.

"Aku mau kekelasku, Nick! Aku tadi dari toilet" jawab Claire dengan polosnya.

Ara dan Nick saling berpandangan saat mendengar jawaban itu, karena arah kelasnya bukan kearah yang akan ditujunya. Apa gadis itu bercanda? Seperti itulah yang ada dipikiran Ara dan Nick.

"Kelasmu kan bukan arah sini! Ini arah kekelas 11" jelas Nick dengan menaikkan sebelah alisnya.

"Iya, itu benar Claire!" tambah Ara yang berdiri disamping vampire tampan itu.

"A... apa?" ungkap Claire kaget, "Sepertinya aku lupa, aku kan masih baru disekolah ini"

"Lupa atau sengaja? Jangan-jangan kau ingin melihat laki-laki berkacamata itu ya?" goda Nick.

"Ti... tidak!" ujar Claire tersipu malu, mendengar perkataan Nick yang mengarah kepada sosok A2, laki-laki yang kini disukainya.

"Iya kan?" goda Nick lagi kepada adik bungsunya tersebut.

"Tidak" ujar Claire setengah berteriak dan berlari pergi menuju kelasnya kearah yang benar.

Nick dan Ara tersenyum bersamaan saat melihat tingkah Claire yang tampak malu. Setelah Claire sudah tidak terlihat lagi, sepasang kekasih yang berbeda dunia itu melanjutkan menuju kelas mereka. Saat tiba di kelas mereka, sedetik kemudian guru mata pelajaran selanjutnya masuk dan memulai pelajaran.

.

Bersambung...

He Is VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang